Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
ANEMIA APLASTIK - Coggle Diagram
ANEMIA APLASTIK
-
FAKTOR RISIKO
Riwayat penyakit infeksi (cth: TBC, hepatitis C, dll.)
-
Riwayat penggunaan obat (cth: felbamate, cimetidine, NSAIDs, antiepileptic, chloramphenicol,phenylbutazone, dll.)
Profesi yang berkaitan dengan penggunaan zat kimia (cth: petani sayur dan buah yang menggunakan insektisida)
Kondisi tertentu (anemia fanconi, reticular dysgenesis, dyskeratosis congenita, down syndrome, dll.)
-
-
APA ITU?
Anemia yang ditandai dengan pansitopenia dalam darah tepi disertai gambaran hiposeluler dari biopsisumsum tulang
CMD
Apabila ditemukan jumlah sel darah yang rendah ditambah hasil biopsy sumsum tulang menunjukkan gambaran hiposeluler maka diagnosis kegagalan sumsum tulang dapat ditegakkan dan diagnosis penderita adalah suspected aplastic anemia
Kelelahan, pucat, sesak napas saat beraktivitas, atau jantung berdebar terlihat sekunder akibat anemia, Pendarahan mukosa, mudah memar, petechiae atau perdarahan menstruasi berat terlihat sekunder dari trombositopenia
-
-
-
PATOFISIOLOGI PUCAT
Pada kasus anemia aplastik, pucat terjadi karena gagalnya sumsum tulang dalam proses eritropoiesis sehingga jumlah sel darah merah berkurang. Berkurangnya sel darah merah menyebabkan perubahan warna pigmen pada kulit terlihat lebih terang dan merupakan salah satu manifestasi klinis dari anemia aplastic
DD ANEMIA APLASTIK
-
-
-
-
Infiltrasi sumsum tulang dari limfoma, carcinoma, atau myelofibrosis
-
KOMPROG
Komplikasi
Infeksi parah, pendarahan, hemokromatosis, sindrom mielodisplasia, leukemia
Prognosis
Prognosis penyakit anemia aplastik sangat bervariasi, tetapi tanpa pengobatan pada umumnya memberikan prognosis yang buruk. Estimasi tingkat bertahan hidup dalam 10 tahun untuk pasien anemia aplastik yang mendapatkan terapi imunosupresi adalah 68%, sedangkan untuk pasien yang mendapat transplantasi sel hematopoietik adalah 73%
EDUKASI & PENCEGAHAN
Belum ada cara untuk mencegah anemia aplastik. Namun, untuk menurunkan risiko terkena anemia aplastik, sebaiknya hindari paparan zat kimia, seperti pestisida, insektisida, pelarut organik, dan penghilang cat.