Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
MENSTRUATION RELATED DISEASE - Coggle Diagram
MENSTRUATION RELATED DISEASE
Organ Reproduksi Wanita
Labia Mayora
Fungsi
Melindungi organ reproduksif eksternal
Vagina
Fungsi
Jalur untuk persalinan
Tempat insersi penis ketika berhubungan seks
Tempat pengeluaran cairan menstruasi
Ovarium
Fungsi
Tempat perkembangan sel telur
Produksi hormon (progesteron, esterogen, inhibin, dan relaxin
Tuba Falopi
Fungsi
Tempat sel telur dan sperma bertemu dan tempat terjadinya pembuahan
Uterus
Fungsi
Tempat berkembangnya embrio
Aksi Hipotalamus, Pituitari Anterior, dan Ovarium
Pelepasan hormon
Hipotalamus di otak
Merangsang keluarnya GnRH
GnRH merangsang kelenjar pituitari
Produksi FSH
Merangsang perkembangan lanjutan folikel
Folikel merangsang sekresi
Esterogen
1 more item...
Inhibin
1 more item...
Merangsang pertumbuhan awal folikel
Produksi LH
Merangsang pertumbuhan korpus luteum
Fungsi korpus luteum
Sekresi estrogen
1 more item...
Sekresi inhibin
1 more item...
Sekresi relaxin
1 more item...
Sekresi progesteron
1 more item...
Siklus ovarium
Fase folikuler
Folikel primer
Keadaan di mana oosit dikelling sel granulosa
Sel granulosa profilerasi menjadi zona pellucida
Di bawah pengaruh FSH
Sel ovarium berdiferensiasi membentuk sel teka
Fungsi sel teka: sintesis esterogen
Terbentuk antrum
Ruang berisi cairan antral untuk menyimpan esterogen
Antrum membesar
Folikel matang dan oosit primer berubah menjadi oosit sekunder dengan bergeser ke salah satu sisi folikel
2 more items...
Fase luteal
Folikel yang melepaskan ovum berkembang menjadi korpus luteum
Pengaruh LH
Korpus luteum membesar dan terjadi penebalan endometrium
Pengaruh LH
Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum degenerasi
Fase luteal berakhir
Balik ke fase folikular
Lonjakan hormon
Siklus uterus
Fase menstruasi
Terjadi ketika ovum tidak dibuahi selama 14 hari
Peluruhan endometrium
Terjadi bersamaan dengan pengakhiran fase luteal dan kembali ke fase folikular
Fase proliferatif
Saat darah menstruasi berhenti
Penebalan lapisan endometrium kembali
Terjadi bersamaan dengan fase akhir folikuler
Fase sekretorik
Mengeluarkan glikogen dan lipid
Terjadi bersamaan dengan fase luteal
Lonjakan hormon
Esterogen dan Progesteron
Biosintesis
Kolestrol
Pregnolon
Progesteron
17-Hidroksiprogesteron
Androstenedion
Estron
Estradiol
1 more item...
Fungsi
Esterogen
Inhibisi dan stimulasi GnRH, LH, dan FSH
Menghasilkan folikel dan korpus luteum
Progesteron
Menghasilkan korpus luteum
Inhibisi GnRH dan LH
Menyiapkan endometrium untuk kehamilan
Menyiapkan kelenjar mamae untuk menghasilkan ASI
Penyakit
Amenorrhea
Amenorrhea primer
Penyebab
Penyumbatan saluran reproduksi
Kelainan kromosom sehingga ovarium berhenti berfungsi secara normal (Sindom Turner dan Androgen Insensitivity Syndrome
Masalah pada hipotalamus/kelenjar pituitari: hypogonadotropic dan hypergonadotropic
Organ reproduksi yang hilang
Amenorrhea sekunder
Penyebab
Tiroid
Kelenjar tiroid yang terlalu atau kurang aktif
Kondisi ginekologi
Polycystic Ovary Syndrome (PCOS): produksi lebih banyak androgen
Tumor pituitari
Tumor yang mengganggu pengeluaran hormon
Terapi Farmakologi
Kontrasepsi kombinasi oral
Contoh
Marvelon
Indikasi
Amenorrhea primer atau sekunder
Mekanisme kerja
Withdrawal bleeding
penggunaan kontrasepsi yang dihentikan
Dosis
30-40 mcg
ES
Menstruasi tidak teratur, cemas, perubahan penglihatan, pusing
Bromocriptine
Contoh
Parlodel
Indikasi
Amenorrhea yang disebabkan hyperprolactinemia
Mekanisme kerja
Menghambat sekresi prolaktin dan stimulasi reseptor dopamin
Dosis
2,5 -15 mcg setiap hari dalam dua hingga tiga dosis terbagi
ES
Sakit kepala, konstipasi, mual, muntah
Abnormalitas siklus menstruasi pada wanita usia produktif
Dismenorhae
Kram menstruasi yang menyakitkan berasal dari rahim
Akibat progesteron memuncak selama pertengahan fase luteal - fase terakhir
Terbagi menjadi
Dismenorhae primer
Tidak berhubungan dengan patologi pelvis
Akibat pelepasan prostaglansin ke cairan menstruasi sehingga inisiasi respon infalmasi dan vasokonstriksi
Dismenorhae sekunder
Disebabkan oleh patologi pelvis
Berhubungan dengan abnormalitas panggul
Terapi Farmakologi
NSAID
Mekanisme kerja
Menghambat siklooksigenasi COX 1 dan COX 2 sehingga sintesis prostaglandin berkurang
Contoh
Ibuprofen
400 mg oral tiap 4 jam
Naproxen
550 mg oral tiap 12 jam
ES
Sakit kepala, mual, muntah, gangguan jantung
Combine hormonal contraception
Mekanisme Kerja
Esterogen dan progesteron menekan FSH dan LH -> menghambat ovulasi -> mengurangi frekuensi menstruasi
Contoh
500 mcg norgestrel dan 2 mg estradiol valerate
ES
Tromboemboli, pembesaran payudara, nyeri payudara, kembung
Abnormal Uterine Bleeding
Pendarahan yang terjadi di luar siklus menstruasi
Tahapan
Esterogen diproduksi terus menerus
Endometrium poliferasi berlebih
Pendarahan
Klasifikasi
Oligomenorrhea
Siklus haid >35 hari dengan frekuensi pendarahan yang sedikit
Menorrhagia
Menstruasi yang berkepanjangan > 7 hari
Menometrorrhagia
Pendarahan di luar siklus haid yang berkepanjangan, tidak teratur, sering, darah yang keluar > 80 mL
Terapi Farmakologi
Tranexamic acid
Mekanisme kerja
Menstabilkan struktur matriks fibrin untuk proses pembekuan darah
Dosis
650 mg: 2 tablet 3x sehari (5 hari per bulan)
ES
Mual, sakit kepala, kelelahan
KI
Wanita pengguna kontrasepsi hormonal oral
Medroxyprogesterone acetate (Provera)
Mekanisme kerja
Kerjanya mirip dengan progesteron alami: inhibisi GnRH sehingga mencegah pematangan folikel, ovulasi, penipisan endometrium
Dosis
10 mg per hari selama 10 sampai 14 hari/21 hari per bulan tergantung kondisi pendarahan
ES
Perubahan BB, sakit kepala
KI
Ibu hamil, kanker payudara
PCOS
Polycystic Ovary Syndrome
Sindrom gangguan hormonal akibat disfungsi hipotalamus, kelenjar pituitari, dan ovarium
Gejala
Menstruasi ireguler, hiperandrogenisme, adanya morfologi polikistik pada ovarium
Patofisiologi
Kelainan oversekresi androgen adrenal
Kelainan sekresi GnRH di hipotalamus di mana terjadi ketidakseimbangan rasio FSH dan LH. LH terlalu banyak -> folikel tidak berkembang
Hiperinsulinemia
Insulin + LH terlalu banyak memicu produksi testosteron -> Mencegah ovulasi
Terapi farmakologi
Clomiphene citrate
Mekanisme kerja
Menghambat umpan balik negatif esterogen untung merangsang ovulasi
Indikasi
Ketidaksuburan pada wanita akibat kelainan siklus ovulasi
Dosis
50 mg/hari selama 5 hari dimulai dari hari ke 5 siklus
ES
Flushing, kembung, tidak nyaman pada perut, mual
Metformin
Mekanisme kerja
Meningkatkan respon ovulasi pada wanita obesitas
Indikasi
DM tipe II
Dosis
1500-2000 mg/hari dengan dosis terbagi
ES
Diare, malabsorbsi, mual, muntah
Aromatase Inhibitor
Mekanisme kerja
Menurunkan umpan balik negatif esterogen dengan menghambat enzim aromatase yang bekerja dengan mengubah androgen menjadi esterogen,
Indikasi
Disfungsi ovulasi
Contoh obat
Letrozole
2,5 / 5 mg/hari secara oral selama 5 hari
Anastrozole
1 mg/hari
ES
Edema, kepanasan, konstipasi, mual
POI
Insufisiensi Ovarium Prematur
Penurunan fungsi dan aktivitas ovarium sebelum pasien berumur 40 tahun
Tidak produksi ovum dan hormon esterogen secara teratur
Gejala
Hipergonadotropik -> FSH dan LH tinggi
Hipogonadisme -> kurangnya umpan negatif
Terapi farmakologi
Provera (Medroxyprogesterone acetate)
idem
Estradiol (Esterogen)
Efektif untuk pasien dengan endometrium
Mekanisme kerja
Agonis terhadap reseptor esterogen
Dosis
Digunakan bersamaan dengan progesteron untuk mengindari hiperplasia. Bentuknya bisa patch atau vaginal ring 100 mcg/hari
ES
Perut kembung, sakit kepala, BB turun, payudara sensitif