Please enable JavaScript.

Coggle requires JavaScript to display documents.

TUBERCULOSIS, Dinda Puspita Dewi Wahyudi 2006604285 Modul Gangguan…

- - - - Sejumlah kecil kuman tuberkulosis bisa masuk ke aliran darah kemudian menyebar ke seluruh tubuh
        
        Ke otak, tenggorokan, kelenjar getah bening, paru-paru, tulang, atau ginjal
      - dalam 2-8 minggu
        
        Makrofag memfagositosis dan mengelilingi basil tuberkel → membentuk cangkang disebut granuloma
        
        Jika kekebalan tubuh tidak dapat mempertahankan bakteri di bawah kontrol
        
        Granuloma pecah
        
        Basil berkembang biak cepat (penyakit TBC)
        
        Makrofag memproduksi enzim proteolitik dan sitokin untuk mengurai bakteri
        
        Makrofag mengekspos antigen mycobacterial pada permukaan mereka kepada sel T → Sel T melepas sitokin seperti IFN-γ dan TNF-ɑ
        
        Bakteri akan terus bereplikasi
        
        Memicu respons imunutas seluler
        
        1 more item...
        
        pada pasien kekebalan imun utuh
        
        Pembentukan granuloma di sekitar M.tuberculosis → lesi nodul akibat sel T dan makrofag teraktivasi menumpuk
        
        Makrofag hancur dan membentuk necrosis padat di tengah lesi
        
        2 more items...
- - - - Pemeriksaan Mikroskopis (Dahak)
        
        Sewaktu-sewaktu
        
        Sewaktu-pagi
    - - Lakukan pemeriksaan foto toraks
        
        Hasil mendukung TB → didiagnosis sebagai pasien TB oleh dokter
        
        Hasil tidak mendukung TB → kemungkinan bukan TB
        
        Dicari kemungkinan penyebab lain
- - - - Pemberian OAT kategori 1
        
        2RHZE/4 RH
        
        2RHZE (Fase Intensif)
        
        Diberikan selama 2 bulan berisi Rifampisin (R), Isoniazid (H), Pirazinamid (Z), Etambutol (E)
        
        Dalam bentuk KDT
        
        Rifampisin 150 mg, Isoniazid 75 mg, Pirazinamid 400 mg, dan Etambutol 275 mg
        
        1 more item...
        
        4RH (Fase Lanjutan)
        
        Diberikan selama 4 bulan berisi Isoniazid (H) dan Rifampisin (R)
        
        Dalam bentuk KDT
        
        Rifampisin 150 mg dan Isoniazid 75 mg → jika setiap hari
        
        2 more items...
    - - Profilaksis TB diberikan pada anak yang kontak TB (profilaksis primer) dan anak yang terinfeksi TB tanpa sakit TB (profilaksis sekunder)
        
        TB paru BTA (-) TB kelenjar
        
        2HRZ (Intensif) & 4HR (Lanjutan)
        
        TB Paru BTA (+)
        
        2HRZE (Intensif) & 4HR (Lanjutan)
      - Isoniazid dapat menyebabkan defisiensi piridoksin
        
        Suplementasi piridoksin 5 mg/hari direkomendasikan pada bayi yang mendapat ASI eksklusif, HIV + atau malnutrisi berat
        
        Dapat juga menyebabkan neuropati perifer
    - - Cek resisten atau tidak
        
        jika resisten
  - - - Untuk pasien yang tidak bisa mendapat paduan jangka pendek
        
        3 Obat grup A (Levofloxacin, Bedaquiline, Linezolid) & 2 obat grup B (Clofazimine, Sikloserin)
    - - Kanamisin, Etionamid, Moxifloxacin, Clofazimin, Etambutol, Pirazinamid
      - Terapi awal (4-6 bulan)
        
        Bedaquiline (6 bulan), Levofloxacine, Etionamid, Clofazimin, Etambutol, Pirazinamid, Isoniazid Dosis tinggi (HDT)
        
        Terapi lanjutan (5 bulan)
        
        Levofloxacin, Clofazimin, Pirazinamid, Etambutol
  - - - CD < 50
        
        Terapi dimulai 2 minggu OAT → kemudian ARV
      - CD > 50
        
        Terapi dimulai dari 2-6 minggu OAT→ kemudian ARV
  - - - Monitoring gula darah
  - - - Etambutol
        
        ClCr <30 ml/min
        
        Perlu penyesuaian dosis
      - Pirazinamid
        
        ClCr 10-50 m/min
        
        Perlu penyesuaian dosis