Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Koneksi Antar Materi - Problematika Dan Evaluasi Implementasi UbD, Oleh…
Koneksi Antar Materi - Problematika Dan Evaluasi Implementasi UbD
Sebagai Kepala Sekolah
Solusi
Kesulitan dalam memberikan pelatihan dan mendorong guru untuk meningkatkan profesionalitas penerapan UbD dalam pembelajaran karena kurangnya informasi terkait UbD itu sendiri:
Menyediakan sumber daya yang mudah diakses seperti buku, artikel, panduan praktis, dan materi pelatihan yang jelas dan terstruktur tentang UbD.
Mengadakan pelatihan, workshop, atau seminar yang difokuskan pada pemahaman dan penerapan UbD.
Membentuk kelompok studi atau komunitas guru untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang UbD.
Keterbatasan waktu kepala sekolah untuk melakukan monitoring:
Mengalokasikan sumber daya yang memadai, baik waktu maupun personel, untuk kegiatan monitoring secara rutin.
Memanfaatkan teknologi yang mendukung, seperti aplikasi atau platform pembelajaran online, untuk melakukan pemantauan dan evaluasi yang lebih efisien.
Mendelegasikan tugas monitoring kepada tim atau staf pendukung kepala sekolah.
Kurang luasnya kepala sekolah dalam menerapkan UbD di sekolah karena banyak guru yang senior dibanding kepala sekolah:
Membangun kerjasama dan komunikasi yang baik dengan guru-guru senior, melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan dan pengembangan kurikulum.
Memperkuat peran guru senior sebagai mentor bagi guru-guru yang lebih baru, sehingga terjadi transfer pengetahuan dan pengalaman dalam menerapkan UbD.
Mengadakan pelatihan atau workshop khusus untuk guru senior guna meningkatkan pemahaman mereka tentang UbD.
Terjadinya kesenjangan komunikasi antara kepala sekolah dengan guru:
Menciptakan lingkungan yang terbuka dan inklusif di mana guru merasa nyaman untuk berkomunikasi, mengajukan pertanyaan, dan memberikan masukan.
Mengadakan rapat rutin, pertemuan individu, atau forum diskusi yang melibatkan kepala sekolah dan guru untuk berbagi informasi dan mendiskusikan permasalahan terkait penerapan UbD.
Menggunakan media komunikasi yang efektif, seperti email, grup diskusi online, atau aplikasi pesan instan, untuk memfasilitasi komunikasi yang lebih lancar antara kepala sekolah dan guru.
Mengedepankan pendekatan komunikasi dua arah, di mana kepala sekolah mendengarkan dengan aktif, memberikan umpan balik yang konstruktif, dan merespon kebutuhan dan masukan dari guru.
Problematika
Kesulitan dalam memberikan pelatihan dan mendorong guru untuk meningkatkan profesionalitas penerapan UbD dalam pembelajaran disebabkan oleh kurangnya informasi terkait UbD itu sendiri.
Keterbatasan waktu kepala sekolah untuk melakukan monitoring dapat menjadi hambatan dalam memastikan efektivitas implementasi UbD di sekolah.
Kurang luasnya kepala sekolah dalam menerapkan UbD di sekolah karena banyak guru yang senior dibanding kepala sekolah bisa menjadi faktor penghambat dalam penerapan UbD secara menyeluruh.
Terjadinya kesenjangan komunikasi antara kepala sekolah dengan guru merupakan masalah serius yang dapat menghambat penerapan UbD.
Sebagai Steakholder
Dinas Pendidikan
Solusi
Perbaikan Sarana dan Prasarana: Penting bagi sekolah untuk memperbaiki sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung pembelajaran yang efektif dengan pendekatan UbD.
Peningkatan Pelatihan Guru: Sekolah dapat menyelenggarakan pelatihan dan pengembangan profesional secara teratur untuk guru-guru yang belum paham dengan implementasi UbD.
Kolaborasi dengan Lembaga Pendidikan atau Komunitas: Sekolah dapat menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan, universitas, atau komunitas pendidikan untuk mendapatkan bantuan dalam menyediakan guru yang memiliki pemahaman tentang UbD.
Program Mentoring atau Kolaborasi Antar Guru: Mengadakan program mentoring atau kolaborasi antar guru yang sudah paham tentang UbD dengan guru-guru yang masih membutuhkan bantuan dapat sangat membantu.
Penggunaan Sumber Belajar Eksternal: Guru dapat memanfaatkan sumber belajar eksternal, seperti bahan ajar online, video pembelajaran, dan modul pelatihan UbD yang telah tersedia.
Problematika
Sarana dan prasarana sekolah untuk menunjang pembelajaran masih kurang.
Tidak meratanya ketersediaan guru yang paham dengan implementasi UbD dalam kurikulum.
Orang Tua/Wali Murid
Problematika
Secara umum, orang tua/wali belum mengenal secara detail implementasi UbD dan hanya mengetahui garis besarnya saja. Terjadinya perbedaan prespektif bagi orang tua atau wali dalam pengimplementasian UbD karena:
Kurangnya Informasi yang Jelas
Ketidaksesuaian dengan Pengalaman Pendidikan Masa Lalu.
Kekhawatiran tentang Perubahan Kurikulum.
Persepsi tentang Standar Pembelajaran
Solusi
Komunikasi dan Keterlibatan: Sekolah perlu menjalin komunikasi yang efektif dengan orang tua atau wali siswa.
Penjelasan yang Terperinci: Sekolah dapat memberikan penjelasan yang terperinci tentang bagaimana UbD diterapkan dalam pembelajaran, termasuk manfaatnya dan cara evaluasi siswa.
Edukasi Orang Tua atau Wali: Sekolah dapat menyelenggarakan sesi edukasi khusus untuk orang tua atau wali, di mana mereka dapat mempelajari lebih lanjut tentang konsep dan prinsip UbD.
Membangun Kepercayaan: Sekolah perlu membangun kepercayaan dengan orang tua atau wali melalui komunikasi terbuka, transparansi, dan menghargai masukan mereka.
Pemerintah
Prroblematika
Jika peraturan pemerintah memutuskan untuk menerapkan UbD, maka membutuhkan waktu untuk mensosialisasikan pengimplementasian kepada sekolah.
Solusi
Pelatihan dan workshop
Tim pengembangan kurikulum
Rencana komunikasi yang efektif
Pendekatan bertahap
Dukungan dan pemantauan berkelanjutan
Dengan pendekatan yang komprehensif dan dukungan yang tepat, proses sosialisasi UbD kepada sekolah dapat menjadi lebih efektif. Hal ini akan membantu memastikan pemahaman dan penerapan yang baik dari UbD dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
Komite Sekolah
Problematika
Tidak semua ketua dan anggota komite sekolah memiliki latar belakang pada bidang pendidikan.
Solusi
Terdapat 5 solusi yaitu sebagai berikut:
Pelatihan dan Pengembangan: Memberikan pelatihan khusus kepada kepala sekolah dan anggota komite sekolah yang tidak memiliki latar belakang pendidikan dalam hal-hal terkait manajemen pendidikan, kurikulum, dan strategi pembelajaran.
Kemitraan dan Kolaborasi: Membangun kemitraan dengan institusi pendidikan terkait, seperti universitas atau lembaga pendidikan lainnya, untuk mendapatkan dukungan dalam bentuk pelatihan, bimbingan, atau saran dari para ahli pendidikan.
Tim Kerja yang Beragam: Membentuk tim kerja yang terdiri dari anggota sekolah dengan latar belakang pendidikan yang beragam.
Sumber Daya Eksternal: Mengandalkan sumber daya eksternal, seperti konsultan pendidikan atau ahli pendidikan, untuk memberikan bimbingan dan konsultasi kepada kepala sekolah dan anggota komite sekolah.
Pembelajaran Berkelanjutan: Mendorong kepala sekolah dan anggota komite sekolah untuk terus belajar dan mengembangkan diri melalui program pembelajaran berkelanjutan.
Sebagai Siswa
Solusi
Sediakan panduan yang jelas dan terperinci tentang langkah-langkah yang harus diambil oleh siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir.
Berikan contoh-contoh konkret dan relevan yang memperlihatkan penerapan kemampuan berpikir dalam konteks nyata.
Ajukan permintaan kepada pihak terkait, seperti penerbit buku teks dan lembaga pendidikan setempat, untuk mengembangkan atau memperbarui buku teks yang sesuai dengan kerangka UbD.
Perbarui fasilitas sekolah dengan sumber daya dan peralatan yang mendukung pembelajaran berbasis UbD.
Sediakan pelatihan dan workshop kepada guru mengenai penggunaan kerangka UbD.
Fasilitasi pertukaran pengalaman antar guru dalam penerapan UbD melalui forum atau kelompok diskusi.
Melakukan evaluasi secara berkala terhadap implementasi UbD dalam kelas untuk mengetahui kendala-kendala yang mungkin muncul.
Dukung kolaborasi antara guru, siswa, dan pihak terkait dalam memantau dan mengevaluasi kemajuan yang dicapai dalam penerapan UbD.
Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, diharapkan siswa dapat lebih terbantu dan terampil dalam mengembangkan kemampuan berpikir, serta buku teks dan fasilitas
Problematika
Siswa sering kebingungan saat pelaksanaan perangkat pembelajaran UbD berlangsung karena membutuhkan waktu yang tidak sedikit dalam mengembangkan kemampuan berpikir siswa.
Buku teks dan fasilitas sekolah belum mendukung apabila kurikulum menggunakan kerangka UbD diterapkan di sekolah.
Sebagai Guru
Problematika
Tidak terfasilitasinya pengembangan kurikulum UbD seperti pelatihan, forum diskusi, maupun kebutuhan fisik dari sekolah.
Kurangnya informasi kepada guru mengenai model - model pengembangan kurikulum yang efektif untuk digunakan seperti UbD.
Waktu yang dimiliki guru sebagai praktisi di sekolah sangat minim di berbagai hal.
Membutuhkan waktu belajar secara continue dalam setiap perubahan kurikulum.
Solusi
Mengajukan permohonan kepada pihak terkait, seperti dinas pendidikan atau yayasan pendidikan, untuk menyediakan pelatihan dan forum diskusi yang berkaitan dengan pengembangan kurikulum UbD.
Mengadakan program pelatihan dan pengembangan profesional yang fokus pada berbagai model pengembangan kurikulum, termasuk UbD.
Membuat sumber daya pendukung, seperti panduan, buku, atau modul pembelajaran yang menjelaskan konsep dan penerapan model-model pengembangan kurikulum yang efektif.
Mengadvokasi penambahan waktu atau jadwal yang memadai untuk guru dalam melaksanakan tugas-tugas pengembangan kurikulum.
Membuat program pengembangan profesional yang berkesinambungan dan terus-menerus, yang mencakup pelatihan, lokakarya, atau kegiatan pembelajaran kolaboratif.
Sebagai Waka Kurikulum
Problematika
Menganalisis capaian pembelajaran yang tepat serta menentukan pegangan untuk guru dan siswa agar memudahkan keduanya dalam rangka menerapkan pembelajaran ubD.
Informasi dan referensi yang sedikit dan sulit didapatkan menghambat proses pendalaman teori dan konsep dari kerangka UbD.
Solusi
Mengembangkan instrumen penilaian yang sesuai dengan prinsip-prinsip UbD.
Menyediakan pedoman dan rubrik penilaian yang jelas dan terperinci bagi guru dan siswa.
Membuat bank sumber daya yang kaya akan informasi dan referensi terkait dengan UbD.
Mengadakan pelatihan atau workshop yang melibatkan ahli atau praktisi yang berpengalaman dalam penerapan UbD.
Mendorong guru untuk bergabung dalam komunitas pendidikan yang fokus pada penerapan UbD.
Membentuk tim atau kelompok kerja di sekolah yang bertugas untuk mengembangkan dan memperbarui sumber daya terkait dengan UbD.
Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, diharapkan guru dan siswa dapat lebih terbantu dalam menerapkan pembelajaran UbD dengan pemahaman yang tepat dan akses terhadap informasi yang diperlukan.
Oleh Adha Ariesa