Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Paradigma Behaviorisme, Stimulus-respon Neal E. Miller, John Dollard -…
Paradigma Behaviorisme, Stimulus-respon Neal E. Miller, John Dollard
-
STRUKTUR KEPRIBADIAN
Dollard dan Miller lebih memusatkan bahasannya mengenai proses belajar dan mereka menganggap penting kelompok habit dalam bentuk stimulus verbal (kata-kata) dan respon yang umumnya juga berbentuk verbal. Selain itu, Dollard dan Miller juga mempertimbangkan dorongan sekunder (secondary drive) seperti rasa takut sebagai bagian dari kepribadian yang relative stabil.
Menurut Dollard dan Miller, dorongan primer (primary drive) dan hubungan Stimulus-Respon yang bersifat bawaan (innate) juga menyumbang struktur kepribadian.
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Konteks sosial
Kemampuan memakai bahasa dan respon isyarat sangat dipengaruhi oleh konteks sosial di mana orang itu berkembang. Dollard dan Miller menekankan saling ketergantungan antara tingkah laku dengan lingkungan sosiokultural. Mereka yakin bahwa tingkah laku orang dipengaruhi oleh masyarakat.
Situasi pembelajaran
Dollard dan Miller menganggap 12 tahun kehidupan awal sangat penting dalam menentukan tingkah laku dewasa. Dollard dan Miller mengemukakan empat hal yang mudah menimbulkan konflik gangguan emosi.
Perangkat innate
Melalui proses belajar, bayi berkembang dari tiga repertoir tingkah laku primitif di atas menjadi dewasa yang kompleks.
DINAMIKA KEPRIBADIAN
-
Model konflik
Lima asumsi dasar:
a. Kecenderungan mendekat (gradient of approach)
b. Kecenderungan menghindar (gradient of avoidance)
c. Peningkatan gradient of avoidance lebih besar dibandingkan gradient of approach
d. Meningkatnya dorongan yang berkaitan dengan mendekat atau menghindar akan meningkatkan tingkat gradient
e. Manakala ada dua respon bersaing maka yang lebih kuat yang akan menang
Proses belajar
4 komponen utama belajar, yaitu:
- Drive adalah stimulus (dari dalam diri organisme)
- Cue adalah stimulus yang memberi petunjuk
- Response adalah aktivitas yang dilakukan seseorang.
- Reinforcement. Dollard dan Miller mendefinisikan reinforcement sebagai drive pereda dorongan (drive reduction).
Ketidak sadaran
Dollard dan Miller memandang penting faktor ketidaksadaran. Dollard dan Miller membagi isi-isi ketidaksadaran menjadi dua, yaitu pertama, ketidaksadaran berisi hal yang tidak pernah disadari. Kedua, berisi apa yang pernah disadari tetapi tidak bertahan dan menjadi tidak disadari karena adanya represi.
Motivasi
Dollard dan Miller sangat memperhatikan motivasi atau drive. Memusatkan perhatiannya pada motif-motif penting, seperti kecemasan. Dalam kehidupan manusia banyak muncul dorongan yang dipelajari (secondary drives) dari atau berdasarkan dorongan primer, seperti lapar, haus, dan seks. Behaviorisme menjelaskan perolehan kecemasan sebagai tanda bahaya melalui proses kondisioning klasik dan penyebarannya ke dalam pribadi dijelaskan melalui proses reinforsemen dan generalisasi stimulus.
EVALUASI
Kekurangan
Teori S-R dikritik dalam hal mementingkan tingkah laku sederhana utamanya dalam tingkah laku binatang mengabaikan fungsi kognitif yang kompleks. Teoritisi holistik berpendapat bahwa teori S-R yang terpisah-pisah pendekatan atomistik tidak dapat memahami tingkah laku manusia seutuhnya.
Kelebihan
- Konsep utamanya jelas dan memiliki rincian yang didukung oleh data empirik
- Jarang ada formulasi yang kabur semacam intuisi karena memakai pendekatan positif secara keras
- Teori S-R (Stimulus-Respon) terbuka untuk merangkul fenomena empirik yang luas, teori ini tidak keberatan memakai konsep-konsepnya untuk membantu mengembangkan fenomena kompleksitas tingkah laku
- Teori Dollard dan Miller secara khas adalah teori proses belajar, sesuatu yang sangat penting dari semua teori kepribadian tetapi tidak banyak mendapatkan perhatian
- Dollard dan Miller secara eksplisit memakai variabel sosiokultural lebih dari pakar lainnya
-
APLIKASI
Psikoterapi
Psikoterapi memantapkan seperangkat kondisi dengan kebiasaan neurotik mungkin dapat dihilangkan dan kebiasaan yang tidak neurotik dipelajari. Terapis bertindak layaknya seorang guru dan pasien sebagai siswa.
Bagaimana neurosis dipelajari
Dollard dan Miller memandang tingkah laku normal dan neurotik dalam satu kontinum bukan dua hal yang terpisah.