Please enable JavaScript.

Coggle requires JavaScript to display documents.

Stroke, Muhammad Shidqi Maajid (2006604575) Kelas B - Coggle Diagram

- - - - CTA membantu dalam mengidentifikasi adanya oklusi intrakranial pada pasien stroke iskemik
      - CTA juga dipertimbangkan untuk pemeriksaan PSA untuk mengetahui adanya aneurisma → menentukan rencana terapi aneurisma
    - - MRA merupakan pemeriksaan non-invansif yang dapat memberikan gambaran pencitraan pembuluh darah
      - MRA dapat mendeteksi aterosklerosis dan kelainan pembuluh darah seperti aneurisma atau AVM (arteriovenous malformation)
      - MRA juga digunakan untuk mengevaluasi tingkat keparahan stenosis atau oklusi serta aliran koleteral
  - - - Hematokrit
      - Leukosit
      - Trombosit
      - Eritrosit
      - Hemoglobin
- - - - Hemoragik
        
        Subarachnoid hemorrhage (SAH)
        
        Darah memasuki ruang subarachnoid, yang dapat terjadi karena trauma, ruptur aneurisma intraserebral, atau ruptur arteriovenous malformation (AVM)
        
        Intracerebral hemorrhage (ICH)
        
        Pendarahan di intraserebral dengan pembentukan hematoma di dalam otak
      - Iskemik
        
        Trombotik
        
        Blood clot yang berkembang di pembuluh darah di dalam otak
        
        Emboli
        
        Terdapat blood clot atau plak dari tempat lain di tubuh yang terbawa ke pembuluh darah di otak
      - Transient ischemic attack
        
        Gangguan sementara aliran darah ke otak <24 jam
  - - - Setelah iskemia
        
        Sel darah putih yang bersirkulasi di arteri menempel pada endotel serebral → ekstravasasi ke otak dan meninges
        
        Brain damage
      - Iskemia serebral
        
        Merusak sel-sel otak
        
        Melepaskan DAMP
        
        Mengaktifkan reseptor imun bawaan pada mikroglia dan sel lain
        
        Pelepasan sitokin dan kemokin
        
        Mendorong masuknya neutrofil
        
        1 more item...
    - - Jaringan rusak
        
        Sel mati melepaskan antigen baru
        
        Berikatan dengan APCs
        
        Sel-sel (APCs) masuk ke sirkulasi
        organ limfoid
        
        Naif limfosit
        
        Diferensiesi sel T dan sel B (autoreaktif) →
        clonal expansion → masuk kembali ke sirkulasi
        
        1 more item...
        
        Antigen masuk ke sirkulasi organ limfoid dan dideteksi oleh APCs
  - - - Penurunan alirah darah ke otak
        
        Stimulasi pathway metabolisme anaerobik
        
        Menurunkan ATP
        
        Inhibisi pump Na/K
        
        Inflamasi sekunder
        
        Meningkatkan laktat
        
        Release TNF, IFy, IL-1B
        
        Inflamasi, stress oksidatif, neurotoksisitas
        
        Apoptosis, autophagy, dan nekrosis
    - - Rupture
        
        Intracerebral Hemorrhage
        
        Peningkatan Intracranial Pressure (ICP)
        
        Sedikit darah menuju ke sel yang membutuhkan → jaringan mati karena kekurangan oksigen
        
        Herniasi Otak
        
        Jaringan otak, darah, dan cairan serebrospinal (CSF) bergeser dari posisi normalnya di dalam tengkorak
- - - - NSAID
        
        Menginhibisi secara irreversible enzim COX 1 → Menurunkan sintesis thromboxane → Mencegah agregasi platelet
        
        Aspirin
      - Dipyridamole
        
        Menginhibisi phosphodiesterase dan adenosine deaminase → Meningkatkan konsentrasi intraseluler cAMP dan CGMP → Mencegah agregasi platelet
        
        Dipyridamole
      - Inhibitor P2Y12
        
        Menginhibisi reseptor P2Y12 pada platelet → ADP tidak dapat berikatan dengan reseptor P2Y12 → Tidak terjadi aktivasi platelet → Platelet tidak beragregasi dan menjadi stabil
        
        Reversibel: Ticagrelor
        
        Irreversibel: Clopidogrel
      - GPIIB/IIIA Inhibitor
        
        Menginhibisi GPIIb/IIIa → Fibrinogen dan von Willebrand factor (vWF) tidak dapat berikatan → Tidak terjadi agregasi platelet
        
        Eptifibatide
    - - Plasminogen Activator
        
        Alteplase mengaktivasi plasminogen menjasi enzim proteolitik plasmin → melisiskan fibrin dan fibrinogen
        
        Alteplase
    - - Vitamin K antagonist
        
        Menginhibisi kompetitif vitamin K epoxide reductase complex 1(VKORC1) → Mencegah metabolisme reduksi vitamin K epoksida inaktif menjadi bentuk aktif hidrokuinon → Mengurangi sintesis faktor koagulasi yang aktif
        
        Warfarin
      - Low Molecular Weight Heparin (LMWH)
        
        Ikatan antara sekuens pentasakarida dengan antitrombin → Terjadi perubahan konformasi antitrombin (menjadi lebih reaktif terhadap protease / Faktor Xa) → Antitrombin dapat mengikat faktor Xa → terjadi inhibisi faktor Xa → Koagulasi tidak terjadi
        
        Enoxaparin
      - Direct Factor Xa Inhibitor
        
        Secara langsung mengikat faktor Xa → Terjadi inhibisi faktor Xa (tidak dapat mengkatalisis reaksi) → Koagulasi tidak terjadi
        
        Apixaban
      - Direct Thrombin Inhibitor
        
        Secara langsung mengikat
        faktor IIa (trombin) → Terjadi inhibisi faktor IIa
        (tidak dapat mengkatalisis reaksi) → Koagulasi tidak terjadi
        
        Dabigatran
  - - - Rosuvastatin, Pravastatin, Atorvastatin
  - - - Analog GABA
      - Meningkatkan metabolisme selular dan glikolisis → mengoptimalkan aliran darah cerebral dan mengurangi risiko trombosis dengan meningkatkan fungsi eritrosit dan menurunkan agregasi platelet
    - - Senyawa intermediet yang esensial dalam sintesis phosphatidylcholine (fosfolipid membran neuron)
      - Meningkatkan jumlah choline untuk jalur biosintesis (asetilkolin)
      - Mengurangi kadar glutamat di otak dan meningkatkan ATP (neuroproteksi)
- - - - Pasien stroke iskemik setelah
        onset ≤ 4,5 jam atau ≤ 6 jam
        YANG MEMENUHI KRITERIA
        
        Turunkan
        tekanan darah
        hingga <
        185/110 mmHg
        
        Berikan
        trombolisis
        dengan rtPA
        (Alteplase)
        
        DOSIS IV rTPA
        
        Bolus (Inisial) → 10%
        dari dosis total
        
        Infus (60 menit) → 90% dari
        dosis total
        
        Monitoring
        
        Lakukan penilaian
        neurologis tiap 15 menit
        
        Kondisi pasien
        stabil selama
        terapi
        
        1 more item...
        
        Ukur tekanan darah tiap
        15 menit
        
        Pindahkan ke
        unit perawatan
        khusus stroke
    - - Segera bawa ke
        rumah sakit
        
        Menilai gejala
        stroke, cek TTV,
        saturasi oksigen,
        kadar gula darah
        
        Beri stabilisasi
        pernafasan
        
        Stabilisasi
        hemodinamik
        
        Koreksi tekanan
        darah
        
        Tekanan sistolik <
        120 mmHg
        
        Target tenanan
        darah sistolik 140
        mmHg
        
        Pengendalian
        tekanan intrakranial
        
        Manitol 0.25-0.5
        gr/kgBB selama >20
        menit diulangi tiap 4-
        6 jam
        
        Target ≤ 310
        mOsm/L
        
        Pengendalian
        kejang (bila pasien
        kejang)
        
        Diazepam bolus IV 5-20 mg dilanjutkan oleh
        fenitoin loading dose 15-20 mg/kg bolus
        
        Bila tidak kejang
        jangan beri
        antikonvulsan
        
        Pengendalian suhu
        tubuh
        
        Pasien febris
        
        Beri antipiretik 500-650 mg
        
        Pasien febris dan
        berisiko infeksi
        
        Lakukan kultur
        trakeal, darah, urin
        
        Berikan antibiotik
        
        Terdiagnosa
        meningitis
        
        Segera berikan
        antibiotik