Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
INFEKSI CACING - Coggle Diagram
INFEKSI CACING
-
Patofisiologi
-
Askariasis
-
faktor penyebab
Tidak mencuci tangan atau bahan makanan sebelum makan, makan makanan yang belum matang, jarang menggunting kuku, memegang tanah tanpa sarung tangan, daerah dengan sanitasi yang buruk
-
dapat menyebabkan
Pneumonitis, eosinophilia
Ancylostomiasis
-
faktor penyebab
Kontak langsung dengan tanah, seperti tidak memakai alas kaki di tanah
dapat menyebabkan
Nekatoriasis, Ankilostomiasis
-
Trichuriasis
-
-
rute transmisi
Fekal-oral
alur infeksi
Telur tertelan melalui makanan atau tangan yang terkontaminasi → larva masuk ke dalam usus halus → cacing dewasa masuk ke dalam kolon dan hidup di kolon asendens serta sekum
Taeniasis
-
faktor penyebab
Sanitasi yang buruk, memakan daging yang mentah/belum matang, tempat pembuangan feses tidak diatur semestinya, berada pada kawasan endemik taeniasis
rute transmisi
Fekal-oral
alur infeksi
Telur (di feses) termakan oleh sapi / babi → larva onchospere → larva heksakan → larva sistiserkus tertelan manusia → masuk ke usus → cacing pita dewasa
Schistosomiasis
-
faktor penyebab
Berenang di perairan daerah endemik skistosomiasis atau di kolam renang yang belum diberi kaporit, meminum air yang tidak matang, pembuangan feses yang dialrikan ke sungai/danau
rute transmisi
Melalui kulit atau oral
Telur cacing menetas → larva berenang dan menembus inang perantara (siput) → berkembang dalam siput menjadi serkaria → menembus kulit inang manusia → serkaria menjadi schistosomulae → bermigrasi melalui sirkulasi vena ke paru-paru, kemudian ke jantung → berkembang di hati menjadi dewasa → keluar dari hati melalui sistem vena → tinggal di venula mesenterika
Enterobiasis
-
faktor penyebab
Tidak mencuci tangan sebelum makan, tidak mengganti sprei dan memisahkan pakaian dengan orang yang terinfeksi, kontak fisik dengan orang yang terinfeksi, jarang mengunting kuku, memakai toilet umum tanpa dibersihkan dulu
rute transmisi
Fekal-oral
Cacing dewasa bertelur pada dubur → digaruk → telur cacing masuk ke dalam kuku kemudian tertelan → pencernaan → usus (cacing dewasa) → bertelur pada dubur
Tanda dan Gejala Klinis
-
Ancylostomiasis
gejala seperti
Ground itch, diare, anemia, dan gangguan pernapasan
Trichuriasis
Infeksi ringan: nyeri abdomen, nyeri saat buang air besar, perut terasa tidak nyaman
Infeksi berat: disentri, apenditis, anemia berat, mual dan muntah
Taeniasis
gejala seperti
Sakit perut, mual, lemas, sakit kepala, sembelit, hipereksitabilitas, dan pruritus ani
Schistosomiasis
Gejala umum: tidak memiliki gejala → setelah beberapa hari terinfeksi, terjadi hipersensitivitas seperti ruam hingga membentuk lesi → mengalami demam, menggigil, batuk, dan nyeri otot
Gejala serius: sakit perut, pembesaran hati, darah dalam tinja atau dalam urin, dan masalah buang air kecil
-
Terapi Farmakologis
Albendazole
-
indikasi
Ascariasis, Enterobiasis, Trichuriasis, Ancylostomiasis
-
Mebendazole
-
indikasi
Ancylostomiasis, Ascariasis, Trichuriasis
-
Pyrantel pamoate
mekanisme kerja
Sebagai agonis pada reseptor asetilkolin nikotinik sinaptik dan ekstra-sinaptik pada sel otot nematoda
-
-
-
-
-
-
-