Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
HAKIKAT BAHASA DAN PEMEROLEHAN BAHASA ANAK UNTUK MI/SD - Coggle Diagram
HAKIKAT BAHASA DAN PEMEROLEHAN BAHASA
ANAK UNTUK MI/SD
Hakikat Bahasa Indonesia
Sifat Bahasa
Bahasa itu Bersifat Arbitrer
Bahasa itu Bermakna
Bahasa itu Bersifat Konvensional
Bahasa itu Bersifat Unik
Bahasa itu Bersifat Universal
Bahasa itu Berupa Bunyi
Bahasa itu Bersifat Produktif
Bahasa itu Berwujud Lambang
Bahasa itu Bervariasi
Idiolek
Dialek
Ragam
Bahasa itu adalah sebuah sistem
Bahasa itu Bersifat Dinamis
Fungsi
Fungsi Informasi
Fungsi Ekspresi Diri
Fungsi Adaptasi dan Integrasi
Fungsi Kontrol Sosial
Kedudukan
Bahasa Persatuan
Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional
Identitas nasional dimata internasional
Sarana hubungan antarwarga, antardaerah, dan antar budaya
Lambang kebanggaan kebangsaan Indonesia
Pemersatu lapisan masyarakat: sosial, budaya, suku bangsa, dan
bahasa
Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara
Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan
Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan dimulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi
Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat pengembangan kebudayaan,
ilmu pengetahuan dan teknologi
Ragam
Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan media
Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan cara pandang penutur
Ragam dialek
Ragam terpelajar
Ragam resmi
Ragam tak resmi
Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi
Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka, hanya terbantu dengan tanda baca
Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan topik pembicaraan
Ragam bahasa ilmiah;
Ragam hukum
Ragam bisnis
Ragam agama
Ragam sosial
Ragam kedokteran
Pengertian
Hakikat Pemerolehan Bahasa Anak
Pengertian
Teori
Teori Behavioristik
Teori Belajar Behavioristik Menurut Para Ahli
Teori Belajar Menurut Edward Lee Thorndike (1874-1949)
Hukum Latihan (The law of exercise)
Hukum Akibat (The law of effect)
Hukum Kesiapan (The law of readiness)
Law of multiple response
Law of attitude
Law of partial activity
Law of response by analogy
Teori Belajar Menurut John Broades Watson (1878-1958)
Teori Belajar Menurut Edwin Ray Guthrie (1886-1959)
Teori Belajar Menurut Burrhusm Frederic Skinner (1904-1990)
Kelemahan Teori Belajar Behavioristik
tidak mampu menjelaskan situasi belajar yang kompleks, sebab banyak variable atau hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan dan/atau belajar yang tidak dapat diubah menjadi sekedar hubungan stimulus dan respon.
Aplikasi Teori Behavioristik dalam Kegiatan Pembelajaran
Pemberian ulangan atau tes
pengulangan (repetition)
Pemberian stimulus yang menyenangkan
Pemberian hukuman
Pemberian hadiah atau hukuman harus dilakukan secara variatif
pemberian appersepsi
Teori Belajar Kognitif
Pengertian
Teori Belajar Kognitif menurut Para Ahli
Teori Perkembangan Jean Piaget (1896-1980)
Tahap sensorimotor (umur 0-2 tahun)
Tahap preoperasional (umur 2-7/8 tahun)
Preoperasional (umur 2-4 tahun)
Tahap intuitif (umur 4-7 atau 8 tahun).
Tahap operasional konkrit (umur 7 atau 8-11 atau 12 tahun)
Tahap Operasional formal (umur 11/12-18 tahun).
Teori Belajar Menurut Jerome Bruner (1915-2016)
Tahap enaktif
Tahap ikonik
Tahap simbolik
Teori Belajar Menurut David Ausubel (1918-2008)
belajar bermakna
belajar hafalan
Teori Belajar menurut Gagne (1916-2002)
Hierarki belajar
Belajar asosiasi verbal (verbal chaining learning)
Belajar diskriminasi (discrimination learning)
Belajar konsep (concept learning)
Belajar merangkai tingkah laku (behaviour chaining learning)
Konsep terdefinisi
Belajar stimulus respon (stimulus response learning)
Belajar memecahkan masalah (problem solving)
Belajar tanda sinyal (signal learning)
kemampuan hasil belajar
Keterampilan intelektual
Strategi kognitif
Strategi elaborasi
Strategi pengaturan
Strategi menghafal
Strategi metakognitif
Strategi afektif
Sikap
Informasi verbal
Keterampilan motorik
Aplikasi Teori Belajar Kognitif dalam pembelajaran
Belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon, tetapi lebih dari itu belajar melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks
Siswa bukan sebagai orang dewasa yang muda dalam proses berpikirnya, tetapi mereka mengalami perkembangan kognitif melalui tahap-tahap tertentu
Siswa harus diberikan kesempatan untuk belajar sesuai dengan kemampuannya, sehingga pemberian waktu belajar untuk setiap siswa harus lebih fleksibel
Anak usia pra sekolah dan awal sekolah dasar akan dapat belajar dengan baik, terutama jika menggunakan benda-benda kongkrit
Secara umum, semakin tinggi tahap perkembangan kognitif seseorang akan semakin teratur dan semakin abstrak cara berpikirnya
Proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukansuatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalui contoh-contoh yang dijumpai dalam kehidupannya
Perkembangan bahasa besar pengaruhnya terhadap perkembangan kognitif seorang anak
Belajar memahami akan lebih bermakna dari pada belajar menghafal
Penyusunan materi pelajaran harus diatur dari yang sudah diketahui menuju kepada yang baru, dari yang sederhana menuj kepada yang kompleks, dan dari yang mudah menuju kepada yang sulit
Adanya perbedaan individual pada diri siswa perlu diperhatiakan, karena faktor ini sangat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa
Tahap Pembelajaran Bahasa pada Anak