Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Leprae (Kusta) - Coggle Diagram
Leprae (Kusta)
Klasifikasi
Intermediate leprosy,
beberapa lesi datar berwarna pucat atau lebih cerah dari warna kulit sekitarnya
Tuberculoid leprosy,
beberapa lesi datar yang kadang berukuran besar, mati rasa, dan disertai dengan pembesaran saraf
Borderline tuberculoid leprosy
, munculnya lesi yang berukuran lebih kecil dan lebih banyak dari tuberculoid leprosy
Mid-borderline leprosy,
lesi kemerahan yang tersebar secara acak dan asimetris, mati rasa, dan pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar kusta
Borderline lepromatous leprosy,
lesi yang berjumlah banyak dengan bentuk datar atau benjolan. Kusta jenis ini juga terkadang menimbulkan mati rasa.
Lepromatous leprosy,
lesi yang tersebar dengan simetris. Umumnya, lesi yang timbul mengandung banyak bakteri dan disertai dengan rambut rontok, gangguan saraf, serta kelemahan anggota gerak.
Komplikasi
Mati rasa
Glaukoma
Kebutaan
Gagal ginjal
Kerusakan bentuk wajah
Regulasi Warna Kulit
Pembentukan sel prekursor melanosit
(melanoblast) dan perpindahannya dari neuralcrest ke perifer
Diferensiasi melanoblast menjadi melanosit
Kelangsungan hidup dan proliferasi melanosit
Pembentukan melanosom dan produksi melanin
Differential Diagnose
Psoriasis
: pada psoriasis didapatkan bercak merah berbatas tegas dengan sisik berlapis-lapis
Tinea circinata
: didapatkan bercak meninggi seperti meradang, mengandung vesikel atau krusta
Dermatitis seboroik :
didapatkan lesi pada daerah sebore dengan sisik kuning berminyak, disertai rasa gatal yang kronis dan residif, tanpa adanya gangguan sensorik
Vitiligo
: pigmen kulit hilang total dengan bercak kulit yang berwarna putih, tanpa disertai gangguan sensorik
How to Diagnose
Anamnesis
, Kulit menjadi mati rasa, termasuk kehilangan kemampuan merasakan suhu, sentuhan, tekanan, atau nyeri
Kulit tidak berkeringat, Mata menjadi kering dan jarang mengedip, mimisan
Pemfis, tes gangguan sensorik
menggunakan kapas;
Palpasi
dilakukan untuk memeriksa apakah ada penebalan saraf tepi atau tidak;
Inspeksi
Perhatikan setiap makula, nodul, jaringan parut dan penebalan kulit. Perhatikan apakah ada deformitas pada wajah, tangan dan kaki
Penunjang
Hitung darah lengkap
Tes fungsi liver atau hati
Tes kreatinin
Biopsi saraf
Tatalaksana
Metode utama untuk mengobati kusta atau lepra adalah dengan obat antibiotik. Penderita kusta akan diberi kombinasi beberapa jenis antibiotik selama 1–2 tahun.
Di Indonesia, pengobatan kusta umumnya dilakukan dengan metode MDT atau multidrug therapy, yakni pengobatan yang mengombinasikan dua antibiotik atau lebih.
Ex
: rifampisin, dapsone, clofamoxazine, minosiklin, ofloxacin
Definisi, Etiologi, Faktor Risiko
Def
, penyakit infeksi bakteri kronis yang menyerang jaringan kulit, saraf tepi, dan saluran pernapasan. Kusta atau lepra dikenal juga dengan nama penyakit Hansen atau Morbus Hansen
Etio
, Mycobacterium leprae
Faktor Risiko
Bersentuhan dengan hewan penyebar bakteri kusta, seperti armadillo
Menetap atau berkunjung ke kawasan endemik kusta
Memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh
Edukasi dan Pencegahan
Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah kusta. Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat merupakan upaya terbaik untuk mencegah komplikasi dan penularan kusta. Selain itu, menghindari kontak dengan hewan pembawa bakteri kusta juga penting untuk mencegah kusta.
Patogenesis
Bakteri Mycobacterium leprae ditularkan dengan kontak dekat dan lama antara individu yang rentan dengan pasien yang terinfeksi melalui sekresi nasal atau droplet. Rute transmisi utama adalah sekresi nasal. Selain itu, transmisi juga dapat terjadi melalui erosi kulit. Rute transmisi lain seperti darah, transmisi vertikal, ASI dan gigitan serangga, juga mungkin terjadi walaupun jarang