Please enable JavaScript.

Coggle requires JavaScript to display documents.

STDs - Coggle Diagram

- - - - Sekunder
        
        Sel T helper balik ke chancre dan mengenal T. pallidum dan menghasilkan IFN-𑄷 sehingga mengaktivasi makrofag
        
        Antibodi untuk T. pallidum mencapai konsentrasi tertinggi pada tahap sekunder
        
        Mekanisme pembersihan bakteri hampir sama seperti sifilis primer
        
        Antibodi opsonik akan dihasilkan sehingga bakteri dapat dibersihkan dengan difagositosis
        
        T. pallidum yang resisten akan menginfeksi kulit → memicu respon inflamasi lokal → menghasilkan ruam pada kulit (maculopapular rash)
        
        Ruam ini akan bertahan beberapa minggu hingga bulan tanpa menimbulkan sakit dan sembuh secara spontan
        
        Dalam ruam ini terdapat CD4+, CD8+ T sel, dan makrofag
        
        Gejala biasanya muncul 3 bulan setelah infeksi
      - Laten
        
        T. pallidum dapat tinggal di beberapa jaringan tubuh
        
        Tanpa menyebabkan gejala
        
        terbagi menjadi 2 tahap:
        
        Dini (1 tahun setelah infeksi)
        
        Lanjut (lebih dari 1 tahun infeksi)
        
        T. pallidum tetap muncul ke aliran darah sesekali
        
        Ibu dengan sifilis laten dapat melahirkan bayi sifilis kongenital
      - Kongenital
        
        Janin dapat terinfeksi T. pallidum saat masa kehamilan, apabila ibunya memiliki sifilis
        
        menyebar melalui
        
        Transplasental → T. pallidum akan ke saluran darah dan menginvasi plasenta
        
        Intrapartum → kontak dengan lesi genital ibu
        
        Intrauterin → T. pallidum melintasi membran janin
      - Primer
        
        Setelah masuk, bakteri bereplikasi dan menyebar ke kulit dan jaringan lain
        
        Memicu respon inflamasi lokal → manifes papula → berkembang menjadi chancre
        
        Dalam chancre terdapat spirochetes yang dikelilingi oleh sel imun (CD4+, CD8+, makrofag, sel plasma)
        
        Bakteri akan difagositosis oleh APCs (Antigen-Presenting Cells)
        
        Fagositosis tidak optimal karena tidak ada antibodi opsonik
        
        Sejumlah kecil yang dapat difagositosis bermigrasi ke nodus limfa
        
        Mengeluarkan antigen ke Tnaive dan Bnaive
        
        Bereplikasi tiap 30-33 jam sekali
      - Terjadi akibat kontak langsung dengan luka infeksi Treponema pallidum melalui hubungan seksual
        
        selain itu
        
        Terjadi lewat tranfusi darah dan infeksi yang mengandung T. pallidum, serta dari ibu terinfeksi ke janin
        
        T. pallidum masuk lewat penetrasi di membran mukosa
        
        Waktu inkubasi di manusia berkisar dari 9-90 hari (rata-rata 2-6 minggu)
      - Tersier
        
        Akibat T. pallidum yang resisten terhadap sistem imun pada sifilis sekunder
        
        Bakteri menyebar ke organ lain
        
        Termasuk sumsum tulang belakang → mempengaruhi perkembangan sistem imun
        
        Muncul gumma di organ yang terinfeksi
        
        komplikasi yang biasanya terjadi
        
        Cardiovascular syphilis
        
        Meningovascular syphilis
        
        General paresis
  - - - Sangat menular dan berlangsung selama 3-6 minggu
    - - Menular dan berlangsung selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan
    - - Asimptomatik dan umumnya tidak menular, dapat berlangsung selama bertahun-tahun
        
        terbagi menjadi
        
        Laten lanjut
        
        Laten dini
    - - Simptomatik dan tidak menular
    - - Ditularkan dari ibu ke janin di dalam rahim
        
        terbagi menjadi
        
        Sifilis dini
        
        2 tahun pertama kehidupan bayi
        
        Sifilis lanjut
        
        setelah usia 2 tahun
  - - - Sering terjadi limfadenopati regional
      - Terdapat lesi (chancre) tunggal dan tidak nyeri → berlangsung selama 3-6 minggu, kemudian sembuh
    - - Muncul ruam kulit yang biasanya tidak gatal (saat chancre tahap primer sembuh atau beberapa minggu setelahnya)
      - Demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, nyeri otot, limfadenopati, penurunan bb, kelelahan, rambut rontok
    - - Jarang terjadi dan dapat muncul 10-30 tahun setelah terinfeksi
      - Dapat memengaruhi otak, saraf, mata, hati, jantung, pembuluh darah, tulang, dan sendi
        
        Gejala tergantung pada sistem organ terinfeksi
    - - Tidak ada tanda dan gejala sifilis yang terlihat (asimptomatik)
      - Laten dini → infeksi terjadi dalam 12 bulan terakhir
        Laten lanjut → infeksi terjadi >12 bulan yang lalu
    - - Sifilis dini → gejala dapat terlihat dengan jelas (overt disease) seperti ruam, kelainan tulang, penyakit kuning, hepatosplenomegali
      - Sifilis lanjut → gigi hutchinson dan kelainan mata atau tulang
  - - - Pekerjaan yang membutuhkan interaksi serta mobilitas tinggi dan pekerjaan dengan kemungkinan adanya aktivitas seksual yang tinggi
    - - Pasien homoseksual dan biseksual memiliki risiko yang lebih tinggi
    - - Lebih banyak ditemukan pada pasien yang belum menikah
  - - - Penicillin
        
        mekanisme kerja
        
        Berikatan secara kovalen dengan situs aktif PBP
        
        Menghambat reaksi transpeptidasi
        
        Menghentikan sintesis atau pembentukan peptidoglikan
        
        Menyebabkan kerusakan pada integritas dinding sel
        
        1 more item...
        
        Menghambat pertumbuhan bakteri dengan mengganggu reaksi transpeptidasi
        
        obat yang digunakan
        
        Penicillin G Benzathine
        
        dosis
        
        Dewasa: 1,8 g (2,4 MIU) IM sebagai dosis tunggal
        
        Anak-anak: 50.000 unit/kg IM sebagai dosis tunggal (dosis maksimum = 2,4 MIU)
    - - mekanisme kerja
        
        Menghambat sintesis protein bakteri dengan mengikat subunit ribosom 30s
      - contoh obat
        
        Doxycycline
        
        dosis
        
        100 mg atau 200 mg oral sebanyak 2 kali sehari selama 2 minggu
        
        Tetracycline
        
        dosis
        
        500 mg 4 kali sehari secara oral selama 14 hari
  - - - Diberikan obat apabila ditemukan luka
        
        Sifilis primer, sekunder, dan laten
        
        1) Penicillin G Benzathine 2,4 MIU IM sebagai dosis tunggal
        
        2) Penicillin Procaine 600.000 IU IM/hari selama 10 hari
        
        Pasien dengan alergi penisilin → Doxycycline 100 mg 2 kali sehari selama 30 hari
        
        Sifilis kongenital
        
        Skrining ibu hamil dan bayi
        
        1) Aqueous Crystalline Penicillin G 50.000 IU/kg/dosis tiap 12 jam selama 7 hari
        
        2) Penicillin Procaine IM 50.000 IU/kg/hari selama 10 hari
        
        Sifilis tersier
        
        1) Aqueous Crystalline Penicillin G IV 18-24 MIU/hari
        
        2) Penicillin Procaine IM 2,4 MIU/hari selama 10-14 hari
- - - - Bereplikasi dan membentuk mikrokoloni di permukaan epitel mukosa
        
        Terjadi kompetisi dengan mikrobiota residen untuk memperoleh nutrisi
        
        Bakteri memproduksi peptidoglikan, lipooligosakarida (LOS), dan vesikel membran luar (OMVs)
        
        Memicu aktivasi sinyal TLR dan NOD, makrofag, serta sel dendritik
        
        Aktivasi faktor transkripsi inflamasi serta pelepasan sitokin dan kemokin
        
        Bakteri memproduksi heptose-1,7-bisphosphate (HBP)
        
        1 more item...
        
        Pelepasan sitokin dan kemokin menyebabkan terbentuknya gradien sitokin dan kemokin
        
        1 more item...
      - dibantu oleh
        
        Opacity-associated (Opa) protein
  - - - Sama seperti pada remaja dan dewasa
      - Pada anak perempuan pra-remaja
        
        Utamanya terjadi vaginitis
    - - Uncomplicated (tanpa komplikasi)
        
        Infeksi gonokokal urogenital (pada serviks, uretra, dan rektum)
        
        Infeksi gonokokal faring
        
        Infeksi gonokokal konjungtivitis
      - Disseminated
        
        Umumnya menyebabkan lesi pada kulit dan arthritis
        
        dapat terjadi komplikasi
        
        Endokarditis
        
        Meningitis
        
        Perihepatitis
    - - Ophthalmia Neonatorum
        
        merupakan
        
        Infeksi konjungtivitis pada bayi baru lahir
        
        menyebabkan
        
        Perforasi bola mata dan kebutaan
      - Infeksi Gonokokal Disseminated
        
        Sepsis, arthritis, atau meningitis
      - Gonococcal Scalp Abscesses
        
        terjadi karena
        
        Pemeriksaan janin menggunakan elektroda yang dilekatkan pada kulit kepala
  - - - Umumnya simptomatik
      - Infeksi uretra → disuria
        
        Keluar cairan uretra berwarna putih, kuning, atau hijau (muncul 1-14 hari setelah terinfeksi)
      - Infeksi faring → faringitis
        
        Asimptomatik hingga gejala ringan
      - Tanda: pruritus (gatal), terdapat sekret mukopurulen (kental dan lengket), serta terjadi pendarahan
    - - Umumnya asimptomatik atau dengan gejala sangat ringan
      - Tanda: peningkatan cairan vagina berwarna kuning atau kehijauan dengan bau menyengat dan pendarahan vagina (di antara periode menstruasi)
      - Infeksi faring → faringitis
        
        Asimptomatik hingga gejala ringan
      - Risiko komplikasi lebih tinggi
      - Infeksi uretra → disuria
  - - - Berhubungan seksual pada saat pertama kali bertemu, berganti-ganti pasangan, frekuensi hubungan seksual, pekerja seks
    - - Sexually active di bawah 25 tahun
  - - - Gonorrhea tanpa komplikasi
        
        2) Seftriakson IM 250 mg dosis tunggal + doksisiklin oral 100 mg setiap 12 jam
        
        3) Sefiksim oral 400 mg dosis tunggal atau seftriakson IM 250 mg dosis tunggal + azithromisin 1 gram dosis tunggal
        
        1) Sefiksim oral 400 mg dosis tunggal + doksisiklin oral 100 mg setiap 12 jam selama 7 hari
        
        setelah terapi selesai
        
        Melakukan evaluasi pengobatan
      - Gonorrhea dengan komplikasi
        
        1) Sefiksim oral 400 mg 5 hari + doksisiklin oral 100 mg setiap 12 jam
        
        2) Seftriakson IM 250 mg selama 3 hari + doksisiklin oral 100 mg setiap 2 jam
        
        3) Sefiksim oral 400 mg selama 5 hari atau Seftriakson IM 250 mg selama 3 hari
  - - - Cephalosporin
        
        mekanisme kerja
        
        Menghambat pertumbuhan bakteri dengan mengganggu reaksi transpeptidasi
        
        Berikatan secara kovalen dengan situs aktif PBP
        
        Menghambat reaksi transpeptidasi
        
        Menghentikan sintesis atau pembentukan peptidoglikan
        
        Menyebabkan kerusakan pada integritas dinding sel
        
        1 more item...
        
        obat yang digunakan
        
        Ceftriaxone
        
        dosis
        
        250-500 mg IM sebagai dosis tunggal
        
        Cefixime
        
        dosis
        
        400 mg oral sebagai dosis tunggal
    - - mekanisme kerja
        
        Menghambat sintesis protein bakteri dengan mengikat subunit ribosom 50S
      - contoh obat
        
        Azithromycin
        
        dosis
        
        1 g atau 2 g sebagai dosis tunggal, dikombinasikan dengan ceftriaxone
    - - contoh obat
        
        Doxycycline
        
        dosis
        
        100 mg setiap 12 jam, dikombinasikan dengan cephalosporin
      - mekanisme kerja
        
        Menghambat sintesis protein bakteri dengan mengikat subunit ribosom 30s
- - - - Infeksi yang ditransmisikan
        
        melaui
        
        Hubungan seksual
        
        dengan
        
        Orang yang terinfeksi