Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Pendidikan Anti Korupsi Melalui Konsep Tri Pantangan - Coggle Diagram
Pendidikan Anti Korupsi Melalui Konsep Tri Pantangan
Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect) dan tubuh anak.
keluarga-sekolah-masyarakat
Lembaga pendidikan bertujuan mendidik dan mengajar. Mendidik adalah menanamkan nilai luhur dan budi pekerti kepada peserta didik.
SD-SMP-SMA/SMK-PT
Materi Anti Korupsi untuk siswa SD terdiri dari 7 nilai : Kejujuran, Keberanian, Tanggungjawab, Kesederhanaan, Kepedulian, Daya Juang dan Keadilan.
Tingkat perguruan tinggi, Penanaman nilai anti korupsi melalui pembudayaan dalam seluruh aktivitas dan suasana akademik, pemahaman dan persepsi tentang nilai-nilai anti korupsi. Pembudayaan akan menimbulkan suatu pembiasaan.
Tingkat SMA dan SMP, Pengenalan Korupsi, Dampak Korupsi, Upaya Perlawanan Terhadap Korupsi, Warung Kejujuran dan pemilihan pelajar Panutan/Unggul.
Kaum intelektual yang cerdas, terampil
SDM yang memiliki Cipta, Rasa dan karsa Religius bermoral = Anti Korupsi
Ajaran Ki Hadjar Dewantara
“Tri Pantangan”
dapat menjadi solusi terapi bagi maraknya korupsi di tanah air.
Konsep Anti Korupsi melalui
TRI PANTANGAN
kekuasaan-keuangan-kesusilaan
Pantang Menyalahgunakan Kekuasaan
Contoh : nepotisme,menutupi/membela kekurangan/kesalahan kerabat atau kelompok sehingga kepentingan rakyat/orang lain diabaikan.
Kasus: Seorang Pemimpin tidak mau mundur dari jabatannya, membawa anggota keluarga bekerja bukan karena prestasi.
Setiap orang memiliki peluang untuk melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan pribadinya untuk menyalahgunakan kekuasaan atau penugasan yang menjadi tanggung jawabnya.
Pantang Menyalahgunakan Keuangan
Mengelola keuangan butuh kejujuran, ketelitian dan catatan (perencanaan dan laporan penggunaan).
Contoh Kasus: Penyalahgunaan anggaran dana BOS (tidak sesuai rencana dan menyalahi aturan),
SPP tidak dibayarkan/ meminta lebih pada orangtua
Pantang Melanggar Kesusilaan
Kesusilaan dan etika peradaban yang membedakan antara manusia dengan makluk Tuhan lainya.
Makin meningkat mutu peradabanya manusia makin tertata kesusilaan, etika dan akhlak sejalan dengan pikiran manusia sesuai dengan jamannya.
Peran orang tua, guru, dan masyarakat senergi sehingga etika batiniah dan kesusilaan terjaga.