Please enable JavaScript.

Coggle requires JavaScript to display documents.

Piagam PBB dan Proklamasi, Piagam PBB - Coggle Diagram

- - - - Berita kekalahan ini kemudian terdengar oleh Sutan Sjahrir, melalui radio BBC London
        
        Kemudian para golongan muda bertemu dengan Hatta, meminta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanpa PPKI
        
        Terjadi perdebatan antara golongan tua dan golongan muda. Golongan tua menolak ide tersebut dan memilih untuk menunggu PPKI mengenai proklamasi.
        
        Golongan muda kemudian mengadakan rapat di salah satu ruangan Lembaga Bakteriologi di Pegangsaan Timur. Rapat tersebut dihadiri oleh Chairul Saleh, Wikana, Margono, Armansyah, dan Kusnandar.
        
        Hasilnya, mereka memutuskan untuk membawa paksa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok karena keinginan mereka tidak terpenuhi
        
        Alasan Rengasdengklok dipilih
        
        Dekat dengan markas PETA
        
        Jauh dari pengaruh Jepang
        
        Dekat dengan Jakarta
  - - - Tujuannya : Menjauhkan kedua pemimpin nasional itu dari pengaruh Jepang
        
        Golongan Muda mendesak supata proklamasi segera dilakukan
        
        Sukarno dan Hatta kembali ke Jakarta di malam hari.
  - - - Sukarno, Hatta, dan Laksamana Maeda sempat bertemu Mayjen Nishimura untuk membicarakan proklamaso. Namun, Nishimura melarang Sukarno dan Hatta untuk menggelar rapat PPKI terkait kemerdekaan
    - - Penyusunan teks Proklamasi melibatkan 3 tokoh : Sukarno, Hatta, dan Ahmad Subarjo
      - Kalimat pertama teks yang ditulis tangan berbunyi : "Kami Bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia". Kalimat ini dirumuskan oleh Achmad Subarjo dari rumusan sidang BPUPKI
      - Kemudian dilanjuti dengan kalimat "Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lan akan diselenggarakan dengan cara seksama dalam tempo sesingkat-singkatnya".
      - Setelah penyusunan teks proklamasi selesai, timbul maslah mengenai siapa yang akan menandatanganinya. Awalnya, Sukarno menyarakan para peserta rapat agar bersama-sama menandatangani naskah proklamasi. Namun usulan tersebut ditentang. Sukarni (golongan Muda) mengusulkan bahwa yang menandatangani naskah Proklamasi adalah Sukarno dan Hatta selaku wakil bangsa.
        
        Usulan tersebut kemudian diterima, kemudian diketik oleh Sayuti Melik.
        
        Terdapat beberapa perbedaan antara naskah proklamasi klad (yang ditulis tangan) dan proklamasi otentik (yang diketik)
        
        Kata "Proklamasi" diubah menjadi "P R O K L A M A S I",
        
        Kata "Hal2" diubah menjadi "Hal-hal",
        
        Kata "tempoh" diubah menjadi "tempo", :
        
        Kata "Djakarta, 17 - 8 - '05" diubah menjadi "Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05",
        
        Kata "Wakil2 bangsa Indonesia" diubah menjadi "Atas nama bangsa Indonesia",
        
        Isi naskah Proklamasi Klad adalah asli merupakan tulisan tangan sendiri oleh Ir. Soekarno sebagai pencatat, dan adalah merupakan hasil gubahan (karangan) oleh Drs. Mohammad Hatta dan Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo. Sedangkan isi naskah Proklamasi Otentik adalah merupakan hasil ketikan oleh Mohamad Ibnu Sayuti Melik (seorang tokoh pemuda yang ikut andil dalam persiapan Proklamasi),
        
        Pada naskah Proklamasi Klad memang tidak ditandatangani, sedangkan pada naskah Proklamasi Otentik sudah ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta.