Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
HEPATITIS - Coggle Diagram
HEPATITIS
TARGET TERAPI
TERAPI HEPATITIS B
Lamivudine
Mekanisme
Kerja
Lamivudine diubah menjadi bentuk trifosfat oleh enzim seluler
Bentuk trifosfat dari lamivudine akan menghambat polimerase DNA HBV
Sehingga nanti akan menyebabkan pemutusan rantai DNA
Dosis
Dewasa: 100 mg sekali sehari
Anak-anak (2-17 tahun); 3 mg/kg/hari dan maksimumnya 100mg/hari
ESO
Sakit kepala, Mual, Diare, Gangguan tidur
Indikasi
Hepatitis HBV kronis pada dewasa dan anak-anak 2 tahun atau lebih.
Kategori Ibu Hamil
● TGA: B3 ● FDA: C
Entecavir
Dosis
Dewasa: 1 mg/ hari
ESO
● Eksaserbasi akut pada pasien yang berhenti menggunakan terapi anti-HBV
● Berpotensi terjadi resistensi terhadap inhibitor transkriptase nukleosida terbalik pada koinfeksi HBV/HIV, terutama jika HIV tidak diobati.
● Sakit kepala, kelelahan, pusing dan mual.
Kategori Ibu Hamil
● FDA: C
Mekanisme Kerja
Entecavir triphosphate bersaing dengan deoxyguanosine triphosphate endogen dan menghambat ketiga aktivitas HBV polimerase dengan:
Base priming
Menginhibisi transkripsi terbalik untai negatif dari pregenomik RNA messenger.
Sintesis untai positif HBV DNA
Indikasi
Pengobatan untuk infeksi HBV kronis pada orang dewasa dan anak anak 2 tahun lebih.
Interferon alfa-2b
Dosis
Dosis Dewasa (subkutan atau IM):
5 juta IU per hari ATAU 10 juta IU 3x/minggu selama 4 bulan
Dosis anak 1-17 tahun (subkutan):
3 juta IU 3x/minggu untuk minggu pertama dilanjutkan dengan 6 juta IU 3x/minggu
Total durasi terapi: 16-24 minggu dengan dosis maksimum 10 juta IU 3x/minggu
ESO
alopecia, penurunan berat badan, sakit perut, diare, hilang nafsu makan, mual dan muntah, neutropenia, peningkatan serum aspartat aminotransferase, myalgia, asthenia, depresi, kelelahan
Mekanisme Kerja
Interferon alfa berfungsi dengan menginduksi sinyal-sinyal intrasel setelah pengikatan ke reseptor membran sel spesifik
Kategori Ibu Hamil
Kategori C (FDA)
Indikasi
untuk mengobati pasien dengan Hepatitis B kronis
Interferon alfa 2a Pegylated
Interferon alfa 2b
Telbivudine
Dosis
Dewasa (diatas 16 tahun) : 600 mg setiap 24 jam
ESO
Peningkatan creatine kinase, mual, diare, kelelahan, mialgia, dan miopati
Mekanisme Kerja
Telbivudine difosforilasi oleh enzim kinase seluler menjadi bentuk trifosfat aktif (telbivudine 5′-triphosphate).
Lalu akan menghambat DNA polimerase HBV (reverse transcriptase) dengan bersaing dengan timidin 5’-trifosfat.
Terjadi pemutusan rantai DNA virus.
Kategori Ibu Hamil
● TGA: B1 ● FDA: B
Indikasi
Pengobatan HBV kronis pada pasien dewasa di atas 16 tahun disertakan bukti replikasi virus dan adanya peningkatan ALT atau AST atau penyakit yang aktif secara histologis.
Adefovir Dipivoxil
Dosis
10 mg/sehari. Harus dikurangi jika pasien mengalami gangguan ginjal
ESO
● Menyebabkan nefrotoksisitas terkait dosis dan disfungsi tubular, biasanya bersifat reversibel berbulan-bulan setelah penghentian pengobatan.
● Sakit kepala, ketidaknyamanan perut, diare, dan asthenia.
● Dosis tinggi dapat menyebabkan hepatotoksisitas, toksisitas limfoid, dan nefropati tubulus ginjal pada hewan.
Mekanisme Kerja
Adefovir dipivoxil memasuki sel dan dideesterifikasi menjadi adefovir.
Adefovir diubah oleh enzim seluler menjadi difosfat,
Bentuk difosfatnya akan menghambat secara kompetitif polimerase DNA virus
Lalu membalikkan transkriptase sehubungan dengan dATP dan juga berfungsi sebagai pemutus rantai sintesis DNA virus
Kategori Ibu Hamil
● FDA: C ● TGA: B3
Indikasi
Pengobatan untuk infeksi HBV kronis pada usia 12 tahun ke atas.
Tenofovir Alafenamide
Dosis
Dewasa: 25 mg sekali sehari
ESO
mual, ruam, diare, depresi, dan kelemahan
Mekanisme Kerja
Bahan aktif TAF adalah tenofovir, penghambat transkriptase balik HBV dan transkriptase balik HIV-1. TAF relatif lebih stabil dalam plasma daripada TDF; itu dibawa ke dalam sel (misalnya, hepatosit),
di mana ia diesterifikasi, dipekatkan, dan difosforilasi menjadi tenofovir difosfat.
Tenofovir difosfat adalah penghambat kompetitif reverse transcriptase, bersaing dengan dATP substrat fisiologis; ketika dimasukkan ke dalam DNA, obat tersebut menghasilkan pemutusan rantai.
Kategori Ibu Hamil
FDA: B
Indikasi
Mengobati HBV
TERAPI HEPATITIS A
Tidak ada terapi khusus untuk pasien dengan Hepatitis A.
Untuk tindakan pencegahan dianjurkan melakukan vaksinasi
Lakukan terapi pendukung seperti hidrasi yang cukup, nutrisi yang memadai, antiemetik untuk muntah-muntah yang parah, dan antipiretik untuk demam tinggi
TERAPI HEPATITIS D
HDV → membutuhkan HBV untuk bereplikasi
Terapi utama →
IFN-2a/IFN-b/ PEG-IFN
Terapi HDV dengan PEG IFN
Pengobatan dengan pegylated interferon adalah satu satunya pengobatan paling efektif untuk Hepatitis D
Durasi pengobatan tidak boleh kurang dari 1 tahun (harus > 1 tahun)
Parameter keberhasilan adalah dengan HDV RNA measurement.
Dikontraindikasikan pada pasien dengan dekompensasi sirosis, dan transplantasi hati.
1 more item...
TERAPI HEPATITIS E
Umumnya, infeksi hepatitis E akan sembuh sendirinya dan tidak butuh rawat inap.
Terapi yang biasa diberikan adalah terapi simptomatik berupa parasetamol, antiemetik.
Pasien dengan imun lemah dapat diberikan ribavirin, tetapi belum ada uji klinis yang memvalidasi efikasi ribavirin dalam infeksi Hepatitis E
Rawat inap biasanya dibutuhkan bagi pasien ibu hamil atau penurunan fungsi hati secara tiba-tiba
TERAPI HEPATITIS C
Grazoprevir
Mekanisme
Kerja
protease inhibitor NS3/4a generasi kedua yang digunakan untuk menghambat replikasi virus HCV
Dosis
100 mg
ESO
Fatigue, sakit kepala, mual
Indikasi
untuk pengobatan infeksi HCV genotipe 1a, 1b, atau 4 kronis pada orang dewasa
Jenis
NS3/4A Protease Inhibitor
Ledipasvir
Mekanisme
Kerja
menghambat protein NS5A Virus Hepatitis C (HCV) yang diperlukan untuk replikasi RNA virus dan perakitan virion HCV.
Dosis
90 mg
ESO
Fatigue, sakit kepala
Indikasi
untuk pengobatan pengobatan virus hepatitis C kronis (HCV) pada orang dewasa dan pasien anak berusia 3 tahun ke atas
Kategori Ibu Hamil
FDA : B
Simeprevir
Mekanisme
Kerja
agen antivirus yang bekerja langsung dan penghambat protease HCV NS3/4A, yang merupakan enzim penting yang diperlukan untuk replikasi virus.
Dosis
150 mg
ESO
Mual, ruam, gatal, dispnea,peningkatan bilirubindarah, fotosensitif
Indikasi
untuk pengobatan orang dewasa dengan infeksi virus hepatitis C (HCV) kronis
Kategori Ibu Hamil
FDA : C
Daclatasvir
Mekanisme
Kerja
agen antivirus yang bekerja langsung yang menargetkan NS5A dan menyebabkan penurunan tingkat serum HCV RNA.
Dosis
60 mg
ESO
Fatigue, sakit kepala, mual, diare
Indikasi
digunakan dengan sofosbuvir, dengan atau tanpa ribavirin, untuk pengobatan infeksi HCV genotipe 1a/b atau 3 kronis.
Kategori Ibu Hamil
FDA : C
Elbasvir
Mekanisme
Kerja
menghambat protein 5A non-struktural HCV.
Dosis
50 mg
ESO
Fatigue, sakit kepala, mual
Indikasi
digunakan dalam kombinasi dengan grazoprevir sebagai produk kombinasi Zepatier
digunakan dengan atau tanpa ribavirin untuk pengobatan infeksi HCV genotipe 1 atau 4 kronis pada orang dewasa.
Jenis
NS5A Protein Inhibitor
Velpatasvir
Mekanisme
Kerja
mencegah replikasi virus dengan menghambat protein non-struktural 5A (NS5A)
Dosis
100 mg
ESO
Fatigue, sakit kepala, mual,anemia
Indikasi
terapi kombinasi dengan obat antivirus lain untuk mengobati pasien yang terinfeksi virus hepatitis C (HCV) kronis dengan genoptipe HCV 1-6, dan untuk mengobati pasien koinfeksi HCV dan HIV.
Jenis
NS5A Protein Inhibitor
Sofosbuvir
Mekanisme
Kerja
sebagai penghambat analog nukleotida, yang secara khusus menghambat HCV NS5B (protein non-struktural 5B) RNA polimerase yang bergantung pada RNA.
Dosis
400 mg
ESO
Fatigue, sakit kepala,demam
Indikasi
terapi kombinasi dengan obat antivirus lain untuk mengobati pasien yang terinfeksi virus hepatitis C (HCV) kronis dengan genoptipe HCV 1-6
Kategori Ibu Hamil
FDA : B
Jenis
NS5B Polymerase Inhibitor
Interferon Alfa-2a
Mekanisme
Kerja
sitokin yang bekerja melalui permukaan sel inang dengan meningkatkan aktivitas Janus Kinase (JAKS). Enzim ini akan memfosforilasi transduser sinyal dan aktivator transkripsi (STATS) untuk meningkatkan pembentukan protein antivirus
Dosis
Dosis Dewasa (Subkutan):
3-4,5 juta IU 3x/ minggu selama 6 bulan ketika penggunaan bersama Ribavirin
Dosis awal: 3-6 juta IU 3x/minggu selama 6 bulan
Terapi tambahan: 3 juta IU 3x/ minggu selama 6 bulan atau 3 juta IU 3x/minggu selama 12
bulan
ESO
Depresi, rasa ingin bunuh diri, iritasi, insomnia, gejala flu, sakit kepala, pusing, kurang konsentrasi, rhinitis, aritmia, sinusitis, ruam merah, pruiritus, gangguan menstruasi, batuk, myalgia, sakit tulang, dan artritis
Indikasi
untuk mengobati pasien dengan Hepatitis C kronis dan akut
Kategori Ibu Hamil
Kategori C (FDA)
Interferon alfa-2a Pegylated (kronik)
Interferon alfa-2b Pegylated (kronik)
Interferon alfa-2b (akut)
Ribavirin
Mekanisme
Kerja
menghambat replikasi berbagai virus DNA dan RNA, meliputi influenza A dan B, Parainfluenza, Respiratory Synctial Virus (RSV), Paramyxovirus, HCV, dan HIV.
Dosis
DOSIS ANAK (ORAL)
Anak usia di atas 3 tahun dosisnya adalah 200 mg per hari.
DOSIS DEWASA (ORAL):
Mono-infeksi (genotipe 1 atay 4) BB < 75 kg = 400 mg (pagi hari) dan 600 mg (malam hari) ; > 75 kg = 600 mg (pagi dan sore)
Infeksi tunggal (genotipe 2 atau 3) = 400 mg (pagi dan sore hari)
koinfeksi dengan HIV (terlepas dr genotipe) = 800 mg setiap hari
ESO
pruiritus, penurunan berat badan, diare, hilang nafsu makan, mual dan muntah, neutropenia, asthenia, pusing, sakit kepala, insomnia, kelelahan, gejala seperti flu
Indikasi
untuk mengobati pasien dengan Hepatitis C kronis
Kategori Ibu Hamil
Kategori X (FDA)
Hepatitis B
Patofisiologi
HBV Life Cycle
HBV menempel melalui protein pre-S1 ke reseptor membran sel hepatosit → reseptor NTCP
Partikel virus dibawa ke dalam sel melalui endositosis dan terjadi uncoating.
Di dalam nukleus, rcDNA perlu diubah menjadi cccDNA, yang berfungsi sebagai cetakan untuk semua transkripsi RNA virus.
mekanisme 1
cccDNA ditranskripsi menjadi viral RNA (mRNA) dan beberapa mRNA ditranslasi dalam RE untuk menghasilkan protein envelope dan antigen.
mekanisme 2
cccDNA ditranskripsi menjadi viral RNA. RNA virus yang diproduksi adalah pgRNA, yang dikemas bersama dengan protein reverse transcriptase (RT) menjadi nukleokapsid imatur yang terdiri dari kapsid virus atau protein inti.
PgRNA kemudian ditranskripsi balik di dalam nukleokapsid untuk membuat rcDNA.
1 more item...
Hepatitis A
Patofisiologi
HAV Life Cycle
HAV menempel pada reseptor membran sel hepatosit → HAVcr-1
Partikel virus dibawa ke dalam sel melalui endositosis dan terjadi uncoating
RNA virus dilepaskan dan bergerak
menuju ribosom untuk melakukan sintesis protein : structural proteins dan Nonstructural proteins
Protein yang dihasilkan di ribosom berkumpul ke badan golgi → menghasilkan vesikel yang mengandung komponen virion
RNA dan vesikel berkumpul di budding site → perakitan virus HAV yang utuh
Keluar melalui eksositosis → siap menginfeksi
Hepatitis C
Patofisiologi
HCV Life Cycle
HCV menempel pada reseptor membran sel hepatosit
Partikel virus dibawa ke dalam sel melalui endositosis dan terjadi uncoating.
RNA virus dilepaskan dan beberapa RNA bergerak menuju ribosom untuk melakukan sintesis protein: structural proteins dan Nonstructural proteins
Membraneous Web (MW) bertugas sebagai tempat untuk melakukan replikasi dan perakitan.
Komponen virus yang sudah dirakit di MW kemudian dibawa ke badan golgi menjadi bentuk virion yang matang
Keluar melalui eksositosis → siap menginfeksi
Hepatitis D
Patofisiologi
HDV Life Cycle
Virion HDV memasuki hepatosit melalui HSPGs dan NTCP
RNP diimpor ke dalam inti sel
RNA HDV direplikasi menggunakan amplifikasi double rolling circle untuk membentuk RNA antigenomik dan lebih banyak RNA genomik
mRNA diekspor ke sitoplasma di mana ia ditranslasi di RE untuk membentuk HDAg
HDAg kembali ke nukleus di mana isoform S-HDAg mendorong replikasi genom lebih lanjut. S-HDAg dan L-HDAg berikatan dengan transkrip baru RNA genomik untuk membentuk RNP baru
RNP diekspor ke sitoplasma di mana L-HDAg memfasilitasi asosiasi dengan HBsAG untuk merakit partikel virus baru
1 more item...
Hepatitis E
Patofisiologi
HEV Life Cycle
HEV menempel pada reseptor membran sel hepatosit → HSPGs, HS70
Partikel virus dibawa ke dalam sel melalui endositosis dan terjadi uncoating.
RNA virus dilepaskan dan bergerak menuju ribosom untuk melakukan sintesis protein melalui transkripsi dan translasi:
ORF2 → mengkodekan protein kapsid
ORF3 → mengkodekan protein multifungsi kecil
ORF1 → mengkodekan protein nonstruktural
Protein yang dihasilkan di ribosom berkumpul ke badan golgi → menghasilkan vesikel yang mengandung komponen virion
RNA dan vesikel berkumpul di budding site → perakitan virus HEV yang utuh
Keluar melalui eksositosis → siap menginfeksi
DEFENISI
Penyakit peradangan hati yang disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi virus, obesitas, paparan agen toksik seperti alkohol, karbon tetraklorida, dan obat penenang tertentu