Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
HEPATITIS - Coggle Diagram
HEPATITIS
Konsep pengobatan
interferon
Interferon α
Indikasi
untuk mengobati pasien dengan Hepatitis B kronis
Dosis
Dewasa
5 juta IU per hari ATAU 10 juta IU 3x/minggu selama 4 bulan
Anak
3 juta IU 3x/minggu untuk minggu pertama dilanjutkan dengan 6 juta IU 3x/minggu
Efek samping
umum
kardiomiopati, hipotensi, pankreatitis, anemia, autoimun, koma, rasa ingin bunuh diri
serius
alopecia, penurunan berat badan, sakit perut, diare, hilang nafsu makan, mual dan muntah, neutropenia, peningkatan serum aspartat aminotransferase, myalgia, asthenia, depresi, kelelahan
Contoh obat
Heberon
Interferon alfa 2a pegylated
Indikasi
Hepatitis C kronis
Pasien Dewasa
kombinasi dengan rivabirin: 180 mg sekali seminggu (pasien yang belum pernah pengobatan)
Hepatitis B kronis
Pasien Dewasa
180 mcg sekali seminggu selama 48 minggu
Efek samping
Sakit kepala, kelelahan, demam, mual-muntah, nyeri otot, anemia, penyakit paru-paru, penyakit autoimun, gangguan ginjal, gangguan tiroid
Contoh obat
Peginterferon alfa-2a
Analaog Nukleosida
Lamivudine
Mekanisme Kerja
Lamivudine difosforilasi menjadi metabolit 5’-trifosfat aktif yang memutus rantai DNA sehingga aktivitas polimerase yang bergantung pada DNA dan RNA pada transkriptase balik terhambat
Indikasi
Hepatititis B Kronis
Dewasa
100 mg oral 1x sehari. Untuk pasien yang juga mengidap HIV: 150 mg 2x sehari atau 300 mg 1x sehari
Anak 2-17 thn
3 mg/kg bb oral 1x sehari. Max: 100 mg sehari
Efek samping
Umum
sakit kepala, diare, heartburn, depresi, batuk, nyeri sendi, kesulitan tidur, hidung tersumbat
Serius
gatal, ruam, mati rasa, kesulitan bernapas atau menelan, demam, rasa terbakar di jari-jari, kesemutan
Telbivudine
Mekanisme kerja
Telbivudine difosforilasi menjadi metabolit 5’-trifosfat aktif yang memutus rantai DNA sehingga aktivitas polimerase yang bergantung pada DNA dan menghambat replikasi dari HBV
Indikasi
Hepatitis Kronis B
Dewasa: oral 600 mg sehari
Efek samping
Pusing, sakit kepala, kelelahan, batuk, efek GI (mual, muntah, diare, dispepsia), ruam, flu, mialgia, insomnia
Analog Nukleotida
Adefovir Dipivoxil
Mekanisme kerja
Adefovir Dipivoxil diesterifikasi menjadi adefovir. Adefovir dikonversi oleh enzim sel AMP Kinase menjadi difosfat yang menginhibisi DNA Polimerase virus dan menjadi terminator rantai sintesis DNA virus
Indikasi & dosis
Hepatitis B Kronis
10 mg satu kali sehari
Efek samping
Mual, muntah, diare, pusing, ruam merah, gagal ginjal, asidosis laktat, severe hepatomegaly dengan steatosis
Tenofovir Alafenamide
Mekanisme kerja
Nucleotide Analogue; prodrug phosphonamidite dari tenofovir; bergabung dengan DNA virus melalui HBV reverse transcriptase → terminasi rantai DNA → menghambat replikasi HBV
Indikasi & Dosis
Hepatitis B Kronis
Dewasa
oral 25 mg sekali sehari.
Anak
≥12 tahun >35 kg: Sama dengan dosis dewasa.
Efek samping
signifikan
gagal ginjal akut dan/atau sindrom Fanconi Gangguan GI (mual, muntah, dispepsia), pusing, sakit kepala, batuk, ruam, nyeri punggung
Fatal
hepatomegaly dengan steatosis, asidosis laktat
Tenofovir Disoproxil Fumarate
Mekanisme
Menghambat enzim polimerase HBV sehingga replikasi virus terhambat
Indikasi
Hepatitis B kronis
Dewasa
300 mg oral 1x sehari
Anak ≥2 tahun dengan bobot >10 kg
8 mg/kg bb oral 1x sehari. Max: 300 mg/hari
Efek samping
Signifikan
pengurangan densitas mineral tulang, osteomalacia dengan tubulopati proksimal ginjal, gagal ginjal akut dan/atau sindrom Fanconi
Fatal
asidosis laktat, hepatomegaly dengan steatosis
Definisi
Menurut WHO (2019), hepatitis merupakan sebutan untuk peradangan hati yang dapat disebabkan oleh virus atau non-virus
Viral Hepatitis
Merupakan
peradangan hati yang disebabkan oleh virus yang bersifat hematotropik
Non-viral Hepatitis
Merupakan
peradangan hati yang disebabkan oleh gangguan non-infeksi seperti pola makan, konsumsi obat, atau masalah genetik seperti autoimun
Tahapan
Infeksi akut
Merupakan
Infeksi yang langsung terjadi secara cepat setelah terkena virus (berlangsung <= 6 bulan)
Asimtomatik
terlihat ketika dilakukan tes laboratorium (terjadi peningkatan serum transaminase atau adanya antibodi spesifik untuk hepatitis)
Simtomatik
terlihat pada munculnya gejala seperti jaundis (sakit kuning)
Infeksi kronis
Merupakan
infeksi yang terjadi selama > 6 bulan, baik secara kontinu atau timbul kembali (relaps)
Hepatitis A
Patofisiologi
HAV masuk ke peredaran darah melalui sel-sel epitel pada orofaring atau usus halus menuju parenkim pada hati
kemudian
HAV lalu bereplikasi di hepatosit dan sel Kupffer
Kemudian
Virus-virus ini dilepaskan menuju empedu lalu menuju tinja
Setelah itu
Kerusakan terjadi akibat sistem imun (limfosit Tc dan sel NK) yang menyerang sel yang terinfeksi virus
1 more item...
Hepatitis B
Patofisiologi
Dimulai
Ketika virus menempel di reseptor hati
kemudian
Virus akan melepaskan DNA-nya dalam nukleus sel hati,
dimana
DNA akan berubah menjadi sebuah closed, circular DNA (cccDNA) yang berperan sebagai template untuk pregenomic RNA untuk mentranskripsi protein virus dan memulai siklus hidup viral.
lalu
1 more item...
Hepatitis C
Patofisiologi
Dimulai
Ketika masuk kedalam hepar melalui peredaran darah
Kemudian
Protein E2 berikatan dengan protein CD81 sehingga virus mengalami endositosis
Kemudian
Di dalam hepatosit, virus mengalami proses uncoating dan RNA virus akan bergerak menuju bagian RE sel
Lalu
1 more item...
Hepatitis D
Patofisiologi
Bereplikasi secara
Hepatitis D bereplikasi secara independen di dalam hepatosit tetapi membutuhkan antigen permukaan hepatitis B untuk perbanyakannya.
dimana
Replikasi HDV terjadi di Hepatosit dan membutuhkan RNA Polimerase milik host
ketika
Menginfeksi RNA HDV akan masuk ke nukleus hapatosit dan bertemu dengan RNA Polimerase
kemudian
1 more item...
Hepatitis E
Patofisiologi
Dimulai ketika
HEV memaparkan RNA-nya, yang kemudian diterjemahkan menjadi protein (ORF1)
yang kemudian
akan bertanggung jawab untuk produksi RNA untai negatif
lalu
Untai yang baru diproduksi ini akan berfungsi sebagai template untuk RNA baru.
kemudian
1 more item...