Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Sakit kepala pada anak 10 tahun, Meningitis Bakterial - Coggle Diagram
Sakit kepala pada anak 10 tahun
Primer
Migrain
Periodik, di temporal, unilateral, disertai irritabilitas, mual muntah, fotofobia, Nyeri 30-60 menit pada anak"
Tension type headache
Episodic, 30 menit selama 7 hari, bilateral, non-pulsating quality, tdk diperberat aktivitas, Tdk mual muntah, dan ada fotofobia
Trigeminal Autonomic Cephalgia (TAC) / Cluster
Orbital dan Temporal area, Unilateral, 15-180 menit bila tdk diobati, lakrimasi, hidung tersumbat/rinore, edema kelopak mata, wajat keringat, myosis/ptosis, gelisah
Other Primary headache disorders
Terkait aktivitas fisik (sakit saat batuk / olahraga / hub seksual / Thunderclap primer / dingin / tekanan eksternal)
Sekunder
Trauma / Cedera kapala dan leher / Craniotomi
Mirip tension type/migrain, pusing, lelah, kurang mampu konsentrasi, lambat psikomotor, masalah ingatan ringan, insomnia, cemas, marah, brubah kepribadian -> Geger otak
Ggn perdarahan atau vaskuler
Stroke Hemorragic:
kebocoran/pecahnya p. darah di otak
Ggn Non-vaskuler
Tekanan CSS
Inflamasi intrakranial
Neoplasma intrakranial
Akibat serangan epilepsi
Zat / Racun
NO, fosfodiesterase, CO, Alc, Kokain, Histamin
Pengobatan berlebihan: Ergotamine, non-opioid analgesic NSAID
Substance withdrawal: Caffein, opioid, estrogen
Infeksi
Meningitis bakterial / viral
Demam, sakit kepala, penurunan kesadaran dan pem. fisik dgn Kaku kuduk, tanda kernig, tanda brudzinski.
GOLD: Analisis CSS
Ensefalitis
kesadaran turun, ggn fokal spt hemiparesis, kejang fokal, ggn otonom, ggn gerak, dll.
Pada bayi, muntah, ubun" menonjol, nangis terus menerus yg lebih buruk jika digendong
Ggn homeostasis
Hipotiroid
Hipoksia
Ggn kejiwaan:
dilihat dr kognisi, regulasi emosional & perilaku
Nyeri facial
Mata (Glaucoma, ggn refraktif, radang okuler)
Telinga (Trochlear)
Hidung (Rhinosinusitis)
Meningitis Bakterial
Diagnosis
Pungsi lumbal
Indikasi: Diagnosis Meningitis/Ensefalitis, perdarahan subaraknoid, pnyk dimielinisasi, deteksi sel tumor dlm rongga subaraknoid
CT Kepala
Untuk menegakan diagnosis meningitis bakterial:
-
Pewarnaan gram, kultur mikroorganisme, Antigen CSF & Analisis CSF
Pemeriksaan Rutin:
Darah lengkap, faal hemostasis, pemeriksaan elektrolit
Pemeriksaan CRP & Prokalsitonin untuk membedakan meningitis Virus dan Bakteri
Patofisiologi
Rusaknya sawar darah-otak -> Kemudian organisme memasuki subarachnoid space & berkembang biak cepat.
Bakteri memicu respon imun
Inf. capai selaput otak melalui
1)
Aliran darah
oleh krn inf di tempat lain spt faringitis, tonsilitis, endokarditis, pneumonnia, inf. gigi. Kuman +ve di darah sesuai yg di otak
2)
Perluasan lgsg dr inf (Perkontinuitatum)
oleh inf. sinus paranasalis, mastoid, abses otak dan sinus cavernosus
3)
Implantasi lgsg
dari trauma kepala terbuka, bedah otak ato pungsi lumbal dan mielokel
4)
Aspirasi dr cairan amnion
melalui jalan lahir /
transplasental
(listeria)
Akibat penyebaran hematogen
saluran napas -> port of entry -> meningitis purulent
Akut (<7 hari), subakut-kronis (hari-minggu), atau Rekurens
Terjadinya meningitis bakterial dipengaruhi oleh interaksi beberapa faktor yaitu :
host yang rentan, bakteri penyebab dan lingkungan penunjang.
Tatalaksana
Antibiotik
N. meningitidis = 7 hari
H. influenza = 10 hari
L. monocytogenes = 14-21 hari
S. penumoniae = 10-14 hari
0-1 bulan = GBS/E.coli/ Listeria
Ampisilin (200-300mg/kg/hr tiap 6 jam) + Cefotaxim (200mg/kg/hr tiap 6 jam)
1-3 bulan
Ampisilin (200-300mg/kg/hr tiap 6 jam)
Ceftriaxon (100mg/kg/hr)
Cefotaxime (200mg/kg/hr)
Vankomisin (40-60mg/kg/hr)
3 bulan - 21 tahun
Cefotaxim, Ceftriaxon & Vankomisin
Cairan adekuat
Anti-inflamasi Deksamethasone IV 0.15mg/kg/hr selama 4 hari
sebelum / setelah 12 jam pemberian antibiotik untuk hasil neurologis yg lebih baik terutama ggn pendengaran
Manifestasi klinis
sakit kepala
lemah
menggigil / demam
mual muntah
nyeri punggung
kaku kuduk (oleh iritasi meningen)
kejang
kesadaran menurun -> koma.
Gejala meningitis akut berupa bingung, stupor, semi-koma, peningkatan suhu tubuh sedang, frekuensi nadi dan pernapasan meningkat.
Tanda brudzinski +ve
Tanda kernig +ve
Definisi
Radang selaput otak
Sel PMN meningkat dlm CSS
Ada nya penyebab inf. dlm CSS
Etiologi
Hib
-> penyebab utama pd thn 1990an
Skrng bnyk vaksin Hib, dan tersering pd Neonat:
S. pneumoniae, Steptococcus Group B & E. coli
Epidemiologi
Anak <2 thn terutama, Puncak angka kejadian pd 6-18bln
Hib 94%, di Indo 16/100,000 kasus
S. Pneumoniae 51-98/100,000 kasus
Anak 1 thn menjadi 0 kasus setlah program imunisasi
Di Indo 158/100,000 kasus per tahun (Masih tinggi dibanding negara maju)
Faktor RIsiko
Jenis kelamin Laki"
Usia bayi
Riw Trauma tembus kranial / bedah otak
Inf. saluran napas atas, mumps, tbc, otitis media, sinus nasalis, paru, gigi
Lingkungan padat, status sosial, ekonomi rendah
Merokok pasif
Imunokompromis (HIV, kanker, terapi obat imunosupresan)
Pnyk Kronis & Sickle cell
Prognosis
15-25% anak -> perkembangan terlambat, disabilitas intelektual, kejang, ketulian.
Anak yg pulih dr meningitis bakterial perlu lakukan pem. pendengaran untuk menyingkir Tuli sensori-neural.
Komplikasi
Pendengaran sensorineural, ggn penglihatan, kejang, hidrosefalus, ggn kognitif, ketidakmampuan belajar dan masalah emosional.
Di UGD mungkin melihat ggn pernapasan, syok, kejang, hipoglikemia & hiponatremia.
Efusi subdural, empiema dan stroke
Pencegahan
Vaksinasi tepat waktu thd H.influenza, S. pneumonia, dan N. meningitidis. -> Herd immunity pd naonat & bayi yang belum divaksin
Vaksinasi pneumococcal untuk cegah meningitis hematogen
menghindari kontak dekat dengan pasien yang menderita infeksi H