Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
MUTU LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING, BAB VIII - Coggle Diagram
MUTU LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Mutu proses layanan BK
: lebih mengacu pada kemampuan lembaga pendidikan dalam mengoptimalkan kemampuan siswanya.
Mutu produk layanan BK:
ini melihat dari sisi produk seperti untuk mengembangkan individu seoptimal mungkin sesuai dengan harapan siswa.
Faktor: 1) mutu program layanan, yaitu sebagai bagian integral dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah dalam mencapai sasaran yang bermutu, 2) Mutu konselor, yaitu memiliki integritas, terampil, berpengalaman, luwes, dan objektif, 3) fasilitas yang memadai sebagai salah satu faktor penghambat proses pelaksanaan layanan BK.
Ciri-ciri program yang baik:
a. program disusun berdasarkan kebutuhan nyata
b. Kegiatan bimbingan diatur skala prioritas
c. program dikembangkan berangsur-angsur
d. memiliki tujuan
e. menceminkan komunikasi semua staff
f. menyediakan fasilitas
g. penyusunan program sesuai pendidikan
h. memberikan pelayanan
i. memperlihatkan peran
j. sejalan dgn proses penilaian diri
k. menjamin keseimbangan
Untuk dapat terhubung dengan penderitaan orang lain, konselor harus memiliki kemampuan untuk menyentuh penderitaan mereka sendiri. tidak menghakimi dan menerima juga penting bagi konselor. Namun, perlu dicatat bahwa empati terkadang dapat menjadi tantangan bagi konselor, karena dapat menyebabkan kelelahan emosional dan kelelahan
Fasilitas ialah ruangan tempat yang khusus dan teratur, serta perlengkapan lain yang memungkinkan tercapainya proses layanan BK yang bermutu
Proses layanan BK dikatakan bermutu jika layana yg diberikan mampu mengintegrasikan, mendistribusikan, mengelola dan mendayagunakan program, personil, fasilitas, serta pembiayaan.
Ciri kepribadian menurut Munro, Manthei, dan Small (1979), memiliki sifat luwes, hangat, dapat menerima oranf lain, terbuka, dapat merasakan penderitaan orang lain, mengenal diri sendiri, tidak berpura-pura, menghargai orang lain, tidak mau menang sendiri, dan objektif.
BAB VIII