Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
BAB X - Coggle Diagram
BAB X
1. Urgensi Bimbingan yang dikelompokkan sesuai masalah
Urgensi bimbingan yang dikelompokkan sesuai dengan masalah konseli adalah agar proses bimbingan dapat dilakukan dengan efektif dan efisien. Ketika konseli dipertemukan dalam bimbingan sesuai dengan permasalahan yang sama makan akan mundah untuk memiliki pemahaman diri, penyesuai diri sera pengembangan diri maupun dengan lingkungan.
2. Penerapan Bimbingan Akademik terhadap pelajar
a. Memberikan orientasi kepada peserta didik baru tentang tujuan institusional isi kurikulum pengajaran, struktur organisasi sekolah, cara-cara belajar yang tepat dan penyesuaian diri dengan corak pendidikan di sekolah bersangkutan.
b. Memberikan orientasi kepada peserta didik baru tentang tujuan institusional isi kurikulum pengajaran, struktur organisasi sekolah, cara-cara belajar yang tepat dan penyesuaian diri dengan corak pendidikan di sekolah bersangkutan.
c. Bantuan dalam hal ini memilih program studi yang sesuai memilih kegiatan non-akademik yang menunjang usaha belajar dan memilih program studi di tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Bantuan ini mencakup pula penyebaran informasi tentang program studi yang tersedia misalnya di jenjang pendidikan tinggi, serta informasi tentang beberapa Perguruan Tinggi yang bisa dimasuki tanpa melalui tes, tetapi melalui jalur bakat dan prestasi.
d. Pengumpulan data mengenai kemampuan intelektual, bakat khusus, minat cita-cita, dan prestasi belajar peserta didik setiap semester untuk masing-masing bidang studi.
e. Bantuan dalam hal mengatasi kesulitan-kesulitan belajar, seperti kurang dapat berkonsentrasi, kurang menguasai cara belajar yang baik dan sebagainya.
f. Bantuan dalam hal membentuk kelompok-kelompok belajar dan mengajar kegiatan-kegiatan belajar kelompok supaya berjalan efektif dan efisien.
3. Manfaat Penerapan Bimbingan Sosial Pribadi
Untuk memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah-masalah dirinya.
4. Layanan Bimbingan untuk Orang Dewasa
Layanan Dasar Bimbingan
a. Memiliki tanggungjawab social dan kewarganegaraan secara lebih dewasa
b. Membantu anak-anak dan pemuda khususnya anak kandungnya sendiri agar berkembang menjadi orang dewasa yang bahagia dan bertanggung jawab
c. Mengembangkan aktivitas dan memanfaatkan waktu luang sebaik-baiknya bersama orang dewasa lain dmenghubungkan diri sedemikian rupa dengan pasangannya, yakni suami istri sebagai seorang pribadi yang utuh.
e. menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan- perubahan psikologis yang lazim terjadi pada masa setengah baya.
f. melaksanakan dan menampilkan unjuk kerja yang cukup baik dalam profesi dan jabatan
g. menyesuaikan diri dengan perikehidupan orang-orang yang berusia lanjut, khususnya dalam cara bersikap dan bertindak.
5. Bidang yang tercakup di dalam Layanan Responsif
Bidang pendidikan, merupakan layanan responsif yang terkait dengan mengatasi masalah kesulitan dalam memilih pendidikan, jurusan, program studi yang cocok dengan minat, bakat dan ciri-ciri kepribadian lainnya.
Bidang belajar, terkait dengan mengatasi masalah kesulitan dalam belajar, mengatur cara belajar, memprioritaskan pelajaran, serta strategi dan teknik belajar.
Dalam bidang sosial, terkait dengan mengatasi masalah kesulitan dalam hubungan. sosial, kesulitan menyesuaikan dengan lingkungan keluarga, tetangga, teman, sekolah, dan masyarakat.
Dalam bidang pribadi, terkait dengan mengatasi masalah kesulitan dalam mengatasi konflikternal pribadi, kesulitan dalam mengambil keputusan, dan kesulitan dalam mengendalikan diri serta mengarahkan diri.
Dalam bidang karier, terkait dengan mengatasi masalah kesulitan dalam memilih pekerjaan yang cocok dengan minat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya.
6. Tujuan Layanan Perencanaan Individu
membantu individu membuat dan mengimplementasikan rencana-rencana pendidikan, karier, dan social pribadinya membantu individu memantau dan memahami perumbuhan dana perkembangannya sendiri, kemudian merencakan dan mengimplementasikan rencana-rencananya sesuai dengan pemantauan dan pemahamannya.
7. Sumber yang digunakan untuk mengisi dan menghimpun layanan data
Data yang dihimpun di antaranya data pribadi, keluarga, sosial, budaya, agama, status ekonomi, prestasi, kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, ketahanmalangan, ketekunan, kerajinan, dan sebagainya
9. Lima Karakteristik Konseling Menurut Leona E. Tylor
konseling tidak sama dengan pemberian nasihat (advicement), sebab didalam pemberian nasihat proses berpikir ada dan diberikan penasihat, sedang dalam konseling proses berpikir dan pemecahan ditemukan dan dilakukan oleh konseli sendiri.
konseling mengusahakan perubahan-perubahan yang bersifat fundamental yang berkenaan dengan pola-pola hidup.
Konseling lebih menyangkut sikap daripada perbuatan atau tindakan.
Konseling lebih berkenaan dengan penghayatan emosional daripada pemecahan intelektual.
Konseling menyangkut juga hubungan konseli dengan orang lain.
8. Teknik ragam bimbingan yang efektif dan efisien
Menurut saya teknik ragam bimbingan yang efektif fan efisien adalah Konseling Kelompok. Karena saat individu melakukan konseling dan dikelompokkan bersama orang yang mempunyai masalah maka akan ditemukan solusi pemecahan masalah berdasarkan pengalaman dan pengetahuan orang lain. Ini akan lebih jauh efektif dan efisien karena individu akan mudah dengan cepat solusi untuk permasalahannya dan juga merasa mempunyai teman yang sama-sama merasakan permasalahan yang sama. ini akan menumbuhkan sikap empati, merasa mempunyai kawan, merasa ada yang mengasihi.
10. Perbedaan Konseling Kelompok dan Bimbingan Kelompok
Perbedaannya terlihat dari proses layanannya. Jika Konseling kelompok adalah bantuan kepada individu dalam situasi kelompok yang bersifat pencegahan dan penyembuhan, serta diarahkan pada pemberian kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Sedangkan, bimbingan kelompok walaupun sama proses bantuan individu dalam situasi kelompok namun bantuan tersebut berupa penyampaian informasi ataupun aktivitas kelompok membahas masalah-masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi dan sosial.