SUKU BAJO

daerah tinggal

Desa Bajak, kepulauan Sula

Pulau Bungin, NTB

Kepulauan Wakatobi, Sulawesi

populasi terbanyak

Teluk Tomini

Keunikan & perilaku

menyelam sedalam 60-70 meter

menahan nafas 10 menit lebih dalam air

limpa berukuran 50% lebih besar dari manusia biasa

Properti

kain tenun

Kacamata dari kayu untuk menyelam

tombak untuk memancing

senapan untuk memancing

perahu bercadik (perjalanan panjang)

perahu tidak bercadik

sejarah

dari filipina (udah lama bgt tp)

pada masa sriwijaya, suku bajo menjadi pasukan maritim

timbunan karang sebagai alas tempat tinggal agar mengapung di laut

sejak kecil diajari memancing dan menyelam (ikan, gurita, dll)

berlayar di malam hari

tempat tinggal

rumah panggung di laut dangkal

antar rumah dihubungkan dengan kayu

sea gypsy

profesi banyakan nelayan

masker tradisional berupa bedak dingin

face painting

tato wajah

tembe nggoli (NTB)

motif kotak-kotak gitu

kerajinan kulit kerang

percaya dewa penjaga laut Mbo Ma Dilau

suka makan teripang

ramah thdp wisatawan

menggunakan posisi bintang sebagai penunjuk arah

dewa yang baik dan suka menolong

jika berdoa ke dia maka akan diberi panen ikan yang banyak dan menjaga agar laut tenang (tidak badai)

KAMPUNG BAJO MOLA, KEPULAUAN WAKATOBI

sunset yang indah

masalah plastik di laut

penyu diburu

padahal penyu penting untuk menghasilkan telur, telur penyu yang tidak menetas menambah nutrisi pada vegetasi disana

budidaya kerapu, gurita, udang, dll

rumpon

tumpukan bambu diikat jadi satu

tempat berkumpulnya ikan kecil

di atas rumpon ada rumah beristirahatan nelayan

mengapung

ada pemberatnya

namanya ririnta?

ula-ula

dikibarkan

ada 4 warna melambangkan kasta

konon bayi baru lahir ditinggal di laut, kalo masih hidup brati suku bajo

anak baru lahir dimandikan di laut

ada di upacara penting bajo

tiang kayu

lantai papan

atap rumbia

namanya barra pica

melindungi dari sinar matahari

bahan alami

namanya carrumeng

diukir di perahu dgn makna nenek moyang menyertai mereka dalam berlayar

Suku Bajo meyakini Penyu, hewan yang pantang untuk ditangkap dan dikonsumsi. Itulah pemali utama terhadap makhluk bercangkang tersebut. Mereka percaya hewan itu banyak menolong manusia ketika mendapat musibah di laut

melambangkan nenek moyang