Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
POLITIK ETIS - Coggle Diagram
POLITIK ETIS
Latar Belakang
-
Kaum liberal menyuarakan suara mereka kepada pemerintah kolonial untuk berhenti mengeksploitasi rakyat Jawa dan melakukan restorasi pada daerah bekas jajahan mereka.
Mengenai Politik Etis
Kapan
Pada awal abad XX, Belanda mengganti eksploitasi dengan simpati dan keprihatinan atas kesejahteraan rakyat Indonesia.
Awalan
Berakar pada 2 masalah, kemanusiaan dan keuntungan ekonomi.
Bermula dari kecaman-kecaman terhadap pemerintahan kolonial seperti yang dilontarkan dari Max Havelaar (1860)
-
Para pegawai kolonial pada akhir abad XIX berangkat dengan aspirasi rakyat Belanda untuk mengurangi penderitaan rakyat Jawa.
-
3 Prinsip
Edukasi
Kebijakan tersebut mendorong upaya memperluas dalam bidang pengajaran dan pendidikan bagi rakyat-rakyat biasa.
Irigasi
Kebijakan tersebut mendorong upaya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat biasa melalui program irigasi, yakni dengan terbukanya lapangan pekerjaan di Indonesia.
Migrasi
Kebijakan tersebut mendorong upaya untuk memindahkan rakyat dari Jawa yang sudah overpopulated ke luar Jawa untuk mencapai pemerataan rakyat di Indonesia.
Keperluan
Proyek ini tentu memerlukan dana, akibatnya utang pemerintah kolonial mencapai 40 juta gulden yang ditanggung oleh pemerintah Belanda.
-
Analisis (irigasi)
-
-
Peran penting
Koninklijke Paketvaart Maatschappij (perusahaan pelayaran, membantu Belanda menangani hampir seluruh keperluan pelayaran pemerintah kolonial dan memainkan peran penting dalam perluasaan kekuasaan Belanda)
Evaluasi
Dampak negatif
Belanda memperalat kebijakan untuk keuntungan ekonomi. Pengairan hanya ditujukan kepada tanah-tanah yang subur untuk perkebunan swasta Belanda. Sedangkan milik rakyat tidak dialiri air dari irigasi
Banyak rakyat yang mati akibat kerja rodi dari program sistem irigasi dan tidak mendapatkan akses kesehatan yang layak.
Proyek-proyek yang berhubungan dengan kesejahteraan rakyat sering gagal
Contoh: Rencana untuk mengairi lembah Bengawan Sala yang ditunjukkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat ditinggalkan
Dampak positif
Sistem irigasi pertanian di Indonesia menjadi maju dengan diperkenalkannya sistem irigasi dari Belanda
Produksi komoditas di luar Jawa berkembang dengan pesat, lebih pesat hingga nilai nya lebih tinggi dibandingkan komoditas dari Jawa.
Contoh: Produksi teh meningkat hingga 11 kali lipat, gula 4 kali lipat.
Memberi kemajuan terhadap industri mobil bermesin (perusahaan asing swasta mengandalkan Nusantara untuk mendapatkan bahan baku pembuatan mobil bermesin seperti karet dan minyak bumi)