Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Blok 13 Minggu ke 3 - Coggle Diagram
Blok 13 Minggu ke 3
Diagnosis dan treatment planning
Pengertian
suatu seni & kemampuan ilmiah untuk mendiagnosis pasien yang bertujuan untuk memperkirakan tindakan pencegahan, memperingan penderitaan, & menyembuhkan penyakit
Meliputi
Assesment
Plan
Objective Examination
Extra oral examination
Lymph nodes
TMJ disorder
Extra oral swelling
Intra oral examination
Soft tissue examination
Intraoral swelling
Hard tissue examination
Intra oral sinus tract
Clinical or diagnostic tests
Diagnosis ICD 10
Diagnosis jar. keras gigi
Diagnosis pulpa
Subjective examination
Keluhan utama yang disampaikan dengan bahasa pasien sendiri
Proses diagnosis
gejala & riwayat
Objective clinical test
Mengapa datang memeriksakan diri
Hubungan dengan detail subjective (diagnosis banding)
Merumuskan diagnosis defenitif
Macam-macam diagnostic tests
Perkusi
Palpasi
Mobility
Periodontal examination
Pulp test
Special test
Radiograph
Risk profiles
Caries risk assesment
Tooth structural concerns
Periodontal disease
Functional occlusal
TMJ Issues
Resiko harapan pasien (estetika)
Prognosis
Prediksi kemungkinan perjalanan dan hasil dari suatu penyakit atau kondisi serta hasil yang diharapkan dari intervensi, baik itu preventif atau operatif
Treatment planning
Pertimbangan umum
Keputusan rekomendasi intervensi
Identifikasi pengobatan alternatif dengan keterlibatan pasien
Pemeriksaan, indentifikasi masalah, & penilaian risiko
Urutan rencana perawatan
Urgent phase
Control phase
Re-evaluation
Definitive phase
Recare & re-assessment phase
K13 Restorasi Estetik Kelas III, IV, Veneer
Operative dentistry; tujuannya memperbaiki kerusakan gigi agardapat berfungsi dari berbagai aspek
Elements of conservative esthetics
Symetry & proportional
position & aligment
surface tekture
Shape of form (dipengaruhi bentuk gigi, suku,dsb)
color
translucency
Esthetic & penampilan
Macroesthetic
Lip fullness
Chin nasal projection
Vertical proportions
Facial widths
Profile
Miniesthtics
Transverse smile
Smile symmetry
Incisor display
Crowding
Smile arc
Microesthetics
Gingival shape & countour
Emergence profiles
Tooth shade
Tooth shape
Contact, embrassure
Bentuk wajah
Oval
Retangular
Triangular
Morfologi yang diperhatikan
Incisal edge, line angles, incisal embrasures, facial embrasures, cervical bulge, developmental grooves, tekture, lingual marginal ridges, mamelons & incisal halo
Restorasi
Kelas III desain
convesional; karies dipermukaan akar
Modified; lesi karies mudah diakses
Beveled conventional; kavitas sampai email, bevel cavosurvace 45'
Kelas IV desain
Beveled conventional
Modified
Tata laksana
Tahap awal
2.bentuk resistensi
bentuk retensi
outline form
bentuk konvenien
Tahap akhir
Menghilangkan seluruh karies
Proteksi pulpa (jika diperlukan)
7.membuat (lagi) bentuk resistensi & retensi
8.membentuk dinding luar
membersihkan
Mockup
Masalah restorasi kelas III/IV
Karies sekunder
Veneer
desain
a window preparation
an incisal, lapping preparation
mengalami pewarnaan berat
Amalgam
Kontra indikasi
restorasi dengan estetik tinggi
restorasi pada kavitas yang kecil-sedang
area yang dapat diisolasi dengan baik
Kelebihan
Prosedur sederhana
Countouring lebih mudah dr komposit
Pengaplikasian mudah
kuat dan tahan lama
Indikasi
beban kunyah tinggi
area tidak dapat diisolasi dengan baik
gigi yang akan direstorasi mahkota penuh
tidak memerlukan estetik
Kekurangan
Area preparasi lebih luas dibandingkan komposit
Hasil tidak estetis
Prosedur klinis
Anestesi lokal
Isolasi dengan rubber dam
Preparasi gigi
Initial tooth preparation
Resistensi
mempertahankan jaringan sehat sebanyak mungkin
Retensi
undercut pada daerah dentin
Final tooth preparation
Aplikasi semen base (RMGI)
Teknik restorasi
Aplikasikan desensitisasi dentin
Amalgam di triturasi ()lembab, tidak kering dan pecah)
Triturasi amalgam sesuai petunjuk pabrik
memahami outline form dari preparasi gigi sebelum kondensasi
penempatan amalgam secara incremental& dikondesasi dengan overlapping stroke
Burnishing awal menggunakan burnisher besar untu mengkondensasi
Posisi alat tambal sebagian harus berada pada permukaan gigi agar tidak ada over carving amlagam
Oklusal groove yang dalam akan menyebabkan terjadinya chipping pada area margin amalgam
Biomaterial for restorative
Pengertian
Zat yang diproduksi & digunakan untuk pengganti atau dukungan terhadap jaringan/ struktur tubuh
Type
Metal
Ceramic
Polymer
Komposit
Bioceramic bioactive materials
Resin based komposit
Smart dentin replascement (SDR)
GIC
Calcium hydroxide
Calcium fosfat
Mineral Trioxide Aggregate
Bioceramic materials application
Restorasi
Vital pulp therapyRoot canal therapy
Remineralisasi
Craniofacial reconstruction
Coating of implant
Biomaterial
Bioaktif
Bioinert
Biokompatibel
Biodegradable
Disklorisasi
Klasifikasi
Diskolorisasi ekstrinsik
terjadi ketika agen kromogen diendapkan pada permukaan gigi
Diskolorisasi internal
perubahan warna gigi normal akibat karies, resesi gingiva, bahan restorasi dan retakan
Diskolorisasi intrinsik
terjadi setelah perubahan komposis struktural gigi
Treatment madalities
Abrasi mikro
Abrasi makro
Veneering
Penempatan mahkota porselen
Bleaching
Indikasi
Ageing
Smoking & dietary stains
Fluorosis
trauma pulpaestetik sebelum & sesudah restorasi
Kontra indikasi
pasien dengan harapan tinggi
kehamilan
sensitif
retak & dentin terekspose
decay & lesi periapikal
dilakukan
At home
In office
Efek samping
sensitif termal
Iritasi gingiva
jaringan lunak iritasi
mempengaruhi restorasi
resorpsi akar ekternal
pengaruh indra pengecap