Motivasi Belanda sejak awal sudah terpecah ketika ingin melaksanakan program pendidikan ini. Di satu sisi, mereka mengutamakan kepentingan ekonomi, sementara di sisi lain mengutamakan moralitas. Akibatnya, karena tujuan yang terpecah program pendidikan pun tidak dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Apalagi, ketika Belanda merasa bahwa mendidik masyarakat pribumi memakan biaya dan SDM yang cukup besar Ditambah lagi, pendidikan tidak memberikan hasil yang instan. Maka dari itu, program pendidikan Belanda tidak berjalan dengan efektif dan dapat dibilang gagal. Namun, di sisi lain kami melihat pendidikan ini sebagai blessing in disguise. Lewat pendidikan yang diberikan oleh Belanda inilah nanti akan muncul tokoh-tokoh yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia