Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
CSL BLOK 13 - Coggle Diagram
CSL BLOK 13
Csl 7 Restorasi kelas 1 resin komposit (bukal pit Molar RB & gigi anterior RA)
Aplikasikan komposit, tiap lapis ketebalan 2mm selalu disinar.
Bentuk komposit sesuai anatomi bonjol, lakukan berulang hingga penuh, pastikan tiap lapis pembentukan disinar
Aplikasikan bonding agent dengan microbrush, tunggu 3-5 detik, LC 10-20 detik
memperdalam pit dan fisur dengan sonde, LC
Aplikasikan etsa asam, 10-15 detik, suction, bilas
Periksa adaptasi komposit, jika ada bagian kurang halus/ over kontur gunakan diamond bur
Bersihkan gigi
Permukaan yang telah halus , segera dipoles
Bersihkan gigidan tambalan dari debris
Csl 6 Preparasi kelas 1 resin komposit gigi posterior RB (pit bukal Molar)
preparasi dengan bur bundar di sentral groove, kedalaman 2mm
melakukan perluasan area dengan bur fissure
membuat outline form: prinsipnya utamakan pertahanan jaringan sehat
haluskan & ratakan dinding dengan bur fissure
Bersihkan gigi
ratakan alas dengan tidak memperdalam
Bersihkan kavitas dari debris
buat bevel
CSL ke-8 Preparasi kelas 1 resin komposit gigi posterior RA (Oklusal Premolar)
preparasi dengan bur bundar kecil di sentral groove, kedalaman 1mm
Ganti bur dengan bur bundar besar lebarkan area
membuat outline form: prinsipnya utamakan pertahanan jaringan sehat
Ganti dengan bur inverted kecil untuk membentuk alas, ganti kembali dengan bur inverted besar dan tambah kedalaman hingga 2mm
Bersihkan gigi
Ganti dengan bur fissure kecil, bentuk dinding
Ganti dengan bur fissure besar, rapihkan dinding
Buat bevel/ menumpulkan sudut
CSL 5 Preparasi Kelas 1 Resin Komposit Gigi Anterior RA (Foramen Caecum Insisiv)
Bersihkan gigi
membuat outline form: prinsipnya utamakan pertahanan jaringan sehat
melakukan perluasan area dengan bur fissure
preparasi dengan bur bundar di sentral groove, kedalaman 2mm
haluskan & ratakan dinding dengan bur fissure
buat bevel
ratakan alas dengan tidak memperdalam
Bersihkan kavitas dari debris
Csl 1 Posisi Ergonomis
Prinsip posisi ergonomis
Posisi pasien
Tubuh
RA= sandaran kursi sejajar lantai
RB= sandaran kursi lebih naik
Tumit sedikit lebih tinggi dari ujung hidung
Kepala
RA : pasien buka mulut dan posisi kepala
netral (chin-up position)
RB : pasien buka mulut dan menundukkan
kepala (chin-down position)
puncak kepala pasien sejajar ujung head
rest
Posisis kepala pasien harus berada disudut 60-90 derajat terhadap sumbu badan operator
Posisi pasien di dental chair
Reclined position 45'
supine
Upright position
emergeny position, Trendelenburg
Posisi operator
Terhadap gigi pasien
RA; dagu ke atas
Anterior mendekati operator : Jam 8-9
Anterior menjauhi operator : Jam 12
Posterior mendekati operator: Jam 9
Posterior menjauhi operator: Jam 10-11
RB; dagu ke bawah
Anterior mendekati operator : Jam 8
Anterior menjauhi operator : Jam 11-12
Posterior mendekati operator: Jam 9
Posterior menjauhi operator: Jam 10-11
Posisi asisten
duduk sekitar10cm lebih tinggi dr operator
Arah jam 2-4
Ergo= kerja; anomos= hukum alam
Sumber pencahayaan
RA
Direk; labial & bukal
Indirek; pantulan kaca mulut; palatal & lingual
RB
Direk; dari atas; sedikit ke belakang kavitas oris pasien
Berada 5' dr kepala operator posisi jam 12
Indirek lewat patulan kaca mulut
Csl 2 SOAP
Pemeriksaan subjektif; penarikan informasi mengenai berbagai keluhan medis
riwayat perwatan gigi
permulaan rasa nyeri
intensitas
Lokalisasi
Provokasi & peredaan rasa nyeri
Durasi
Pemeriksaan objektif
Intra oral
ada/ tidaknya pembengkakan intra oral
ada/tidaknya sinus tract intra oral
Pemeriksaan jaringan lunak
Penunjang
Radiograf digital
cone beam computed tomography
radiograf intra oral
Ekstra oral
Pembengkakan pada fasial
Keberadaan sinus tract
Palpasi pembuluh limfe
Subjektif, Objektif, Assesment, Planning
CSL 4 Restorasi/Pembuatan cusp dan fissure (pada balok resin dan pemolesan)
Teknik aplikasi
. Tehnik incremental oblik/ Z-technique
mengurangi c faktor
berlapis-lapis dengan tiap lapis berkontak dgn sebagian dasar & salah satu dinding kavitas
memperluas permukaan bebas perlekatan
bulk-fill
technique
ditempatkan 1 lapis
ketebalan tidak lebih dari 4mm
Tehnik incremental horisontal
komposit diletakkan beberapa lapis yang pararel satu sama lain, **
tiap lapis disinar
tiap lapis 2mm
Tata cara aplikasi
Aplikasi bonding agent dengan microbrush, diamkan 3-5 detik
Light cure 10-20 detik
Aplikasi etsa asam, 15 detik, suction, bilas, pastikan moist
Aplikasi komposit, teknik incremental oblik, pembentukan mulai dari bonjol sentral bukal, sinari, dst. fissure dibuat dengan sonde
koreksi area kerja dengan sonde
kurangi bagian overkontur dengan bur diamond, lalu poles dengan bur poles, bersihkan
Csl 3 Instrumentasi dan Preparasi Balok Resin
tahapan
tentukan titik sentral, gunakan bur bundar, kedalaman 5mm
ganti bur straight fissure,, arahkan pada salah satu dinding dengan kedalaman yang sama, lakukan pada tiap dinding
buat outline, masing-masing 1cm
ratakan alas denganva bur inverted
Bentuk mata bor
Bur kerucut terbalik (inverted)
memotong gigi
Bur buah pir (pear shape)
membuat sudut membulat, dianjurkan untuk preparasi amalgam
Bur bulat (round)
membuka preparasi
Bur fisura lurus (straight fissure)
preparasi gigi amalgam atau bevel komposiy
Bur tapered fissure