Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Refleksi Praktik Pembelajaran dan Asesmen, Rosmalini Tawarni (MIPA 2),…
Refleksi Praktik Pembelajaran dan Asesmen
Pembelajaran dan Asesmen merupakan satu kesatuan yang sebaiknya tidak dipisahkan. Pendidikan dan peserta didik perlu memahami kompetensi yang dituju sehingga keseluruhan proses pembelajaran diupayakan untuk mencapai kompetensi tersebut.
Prinsip Pembelajaran
Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta didik yang beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan
Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi pembelajaran sepanjang hayat
Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik secara holistik
Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan dan budaya peserta didik serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra
Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan
Prinsip Asesmen
Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitas pembelajaran dan penyediaan informasi yang holistik sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik dan orang tua/wali agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya.
Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran
Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid dan dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah dan sebagai dasar untuk menyusun program pembelajaran yang sesuai selanjutnya
Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai serta strategi tindak lanjut
Hasil asemen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan dan orang tua/wali sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran
Jenis Refleksi Pembelajaran
Model DEAL (Description, Examination and Articulation of Learning)
Model Papan Cerita Reflektif (Reflective Storyboard)
Model 4C (Connection, Challenge, Concept and Change)
Model 4F (Fact, Feeling, Finding and Future)
Hubungan kegiatan reflektif terhadap peningkatan-peningkatan profesionalisme guru
Guru harus banyak belajar bagaimana mengajar, yaitu bagaimana lebih banyak mendesain sejumlah aktivitas yang digunakan di kelas sehingga proses pembelajaran berlangsung secara efektif. Selain itu, guru juga harus memahami bagaimana peserta didik belajar dan mengingat sejumlah faktor yang mempengaruhi kualitas belajar peserta didik serta pemahaman mendasar tentang pemilihan dan penggunaan pendekatan dan strategi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal tersebut di atas dapa dikembangkan dengan baik oleh guru jika mereka dapat melakukan refleksi terhadap tugas dan fungsi profesionalisme mereka dengan baik. Jika refleksi diri guru dilakukan dengan baik maka upaya yang dilakukan sudah baik. Namun, refleksi diri merupakan bagian penting dalam pengembangan profesionasilme guru
Refleksi merupakan kendaraan penting untuk memenuhi keluasan dan kedalaman pengetahuan profesional guru. Paling tidak terdapat 3 unsur pengetahuan profesional yang senantiasi menjadi bahan refleksi diri guru
Pengetahuan konsep
Pengetahuan pedagogik
Pengetahuan pengemasan konten dan pembelajaran bermakna
Terdapat 4 aspek yang merupakan fokus refleksi guru dalam praktik profesionalnya
Lingkungan, hal ini mengacu pada bagaimana upaya guru memanfaatkan lingkungan belajar dalam pengembangan profeisonalnya
Perilaku profesional, seperti respons positif terhadap perubahan atau inovasi
Kompetensi, terutama respons terhadap pentingnya meningkatkan kompetensi profesional
Keyakinan guru tentang profesinya
Kegiatan Refleksi Pembelajaran
Melalui kegiatan refleksi pembelajaran, diperolehlah informasi positif dan negatif mengenai kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan serta bagaimana guru bisa meningkatkan kualitas pembelajaran tersebut. Hasil refleksi pembelajaran juga bisa dijadikan sebagai bahan observasi untuk mengetahui sampai mana pencapaian kegiatan pembelajaran dan bisa memberikan kepuasan bagi peserta didik
Refleksi pembelajaran dilakukan oleh guru dan peserta didik sehingga guru dan peserta didik juga bisa merasakan manfaat aktivitas ini. Bagi guru refleksi pembelajaran berguna untuk meninjau sebuah kelompok atau kelas untuk menggambarkan situasi atau kondisi dari sebiah kelas, serta guru bisa mengetahui potensi setiap individu dan peserta didik di kelas tersebut. Dengan begitu, guru dapat meningkatkan kegiatan evaluasi berlanjut dan berjenjang
Refleksi Materi Pembelajaran
Setelah selesai mencatat baru bisa dilanjutkan dengan menjelaskan sendiri tanpa melihat buku di depan kaca atau orang lain untuk membantu menyimak. Cara ini dinilai mampu membuat peserta didik untuk tidak hanya sekedar menghafal, melainkan memahami dan bisa menjelaskan materi
Refleksi Manfaat dari yang sudah Dipelajari
Penting sekali untuk melakukan refleksi pembelajaran dari segi manfaat usai mempelajari suatu materi yang didapatkan oleh peseta didik. Hal ini, secara tidak langsung mengajari peserta didik untuk berpikir kritis,
out of the box
dan menciptakan pola pikir yang berkualitas
Refleksi Rencana untuk Meningkatkan Belajar Kedepannya
Refleksi pembelajaran untuk berikutnya yaitu merencanakan perilaku belajar di hari-hari kedepan berguna untuk mengubah kebiasaan buruk dalam belajar. Sebelumnya, harus diketahui kesalahan dan apa yang bisa menghambat peserta didik belajar
Refleksi Metode Belajar
Dengan menggunakan metode belajar yang sama untuk semua peserta didik, akan ada peserta didik yang bisa tertinggal karena tidak mampu mengikuti metode belajarnya. Inilah pentingnya melakukan refleksi pada setiap peserta didik untuk melihat apakah ada kesulitan melaksanakan metode belajar yang digunakan
Reflesksi Secara Lisan
Pertanyaan yang dberikan kepada peserta didik bisa tentang pendapat peserta didik terhadap suasana selama kegiatan belajar mengajar, pemahaman materi atau keadaan kelas. Berikan juga pertanyaan supaya mereka memberi feedback kepada guru, misalnya tentang cara guru mengajar atau kritik dan saran supaya meningkatkan kinerja guru.
Kegiatan refleksi menyebabkan ketercapaian capaian pembelajaran pada peserta didik
Rosmalini Tawarni
(MIPA 2)