Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Metablosme Tubuh. Yusuf Hanafiah 2208260124 - Coggle Diagram
Metablosme Tubuh.
Yusuf Hanafiah
2208260124
Proses Metabolisme Tubuh
Katabolisme
proses penguraian nutrisi yang kompleks menjadi komponen yang lebih sederhana dengan menghasilkan energi.
Anabolisme
proses sintesis molekul kompleks yang membutuhkan energi.
Proses Metabolisme Karbohidrat
Glikolisis
proses penguraian gula (karbohidrat) menjadi energi yang terjadi dalam sel-sel tubuh.
Glikogenolisis
proses pemecahan glikogen menjadi glukosa yang terjadi dalam hati dan otot.
Glukoneogenesis
proses pembentukan glukosa dari sumber non-karbohidrat seperti asam amino, laktat, dan gliserol dalam hati dan ginjal.
Regulasi Metabolisme Karbohidrat Normal
diatur oleh berbagai hormon dan enzim dalam tubuh untuk menjaga keseimbangan antara suplai dan permintaan energi.
Insulin
diproduksi oleh sel beta di pankreas dan berfungsi untuk menurunkan kadar glukosa darah dengan merangsang penyerapan glukosa oleh sel-sel tubuh.
Glukagon
diproduksi oleh sel alpha di pankreas dan berfungsi untuk meningkatkan kadar glukosa darah dengan merangsang pemecahan glikogen menjadi glukosa oleh hati dan mempromosikan produksi glukosa baru melalui proses glukoneogenesis.
Hormon stres (adrenalin dan kortisol)
meningkatkan kadar glukosa darah dengan merangsang pemecahan glikogen di hati dan otot dan meningkatkan produksi glukosa dari sumber non-karbohidrat seperti asam amino.
Hormon tiroid
Hormon tiroid seperti T3 dan T4 meningkatkan laju metabolisme basal tubuh dan meningkatkan penggunaan glukosa oleh sel-sel tubuh.
Regulasi Metabolisme Karbohidrat
saat Puasa
Insulin
Saat puasa, kadar insulin menurun sehingga tubuh akan mengubah sumber energi dari glukosa menjadi lemak.
Glukagon
Saat puasa, kadar glukagon meningkat sehingga hati akan memecah glikogen menjadi glukosa untuk memenuhi kebutuhan energi.
Kortisol
Saat puasa, kadar kortisol meningkat untuk mempertahankan kadar glukosa darah.
Hormon pertumbuhan
Saat puasa, kadar hormon pertumbuhan meningkat untuk mempertahankan kadar glukosa darah.
Regulasi Metabolisme Karbohidrat
saat Starvasi
Glukagon
meningkatkan kadar glukosa darah dengan memicu pelepasan glikogen dari hati dan aktivasi jalur glukoneogenesis.
Regulasi metabolisme karbohidrat selama masa starvasi melibatkan pelepasan glukagon dan aktivasi jalur glukoneogenesis di hati sebagai sumber energi alternatif ketika simpanan glikogen telah habis.
Regulasi Metabolisme Karbohidrat
setelah makan
Insulin
dilepaskan oleh sel beta di dalam pankreas sebagai respons terhadap kenaikan kadar glukosa darah setelah makan.
Glukagon
dilepaskan oleh sel alpha di dalam pankreas ketika kadar glukosa darah turun.
Leptin
dilepaskan oleh sel lemak dan memberi tahu otak kapan seseorang sudah merasa kenyang.
Tahapan Penggunaan Glukosa Seluler
Transport
Glukosa dari darah masuk ke dalam sel melalui transporter glukosa, seperti GLUT1 dan GLUT4, yang terdapat pada membran sel.
Glikolisis
Setelah masuk ke dalam sel, glukosa diubah menjadi dua molekul piruvat melalui serangkaian reaksi glikolisis di sitoplasma sel.
Siklus asam sitrat
Piruvat yang dihasilkan dari glikolisis kemudian masuk ke dalam mitokondria dan diubah menjadi asetil-KoA.
Fosforilasi oksidatif
Elektron dan proton diambil dari asetil-KoA dan digunakan dalam proses fosforilasi oksidatif untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP.
Penggunaan energi
ATP yang dihasilkan selama fosforilasi oksidatif digunakan oleh sel untuk berbagai proses metabolisme, termasuk kontraksi otot, sintesis protein, sintesis DNA, dan proses seluler lainnya.
Metabolisme Starvasi
Glukoneogenesis
Proses produksi glukosa baru dari sumber-sumber lain seperti asam amino, piruvat, dan laktat.
Lipolisis
Pecahnya lemak dalam jaringan adiposa menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak kemudian dioksidasi oleh mitokondria di hati dan otot sebagai sumber energi.
Oksidasi asam lemak
Asam lemak dioksidasi melalui siklus asam sitrat di mitokondria untuk menghasilkan ATP sebagai sumber energi.
Glukosa-sparing
Proses yang mengurangi penggunaan glukosa sebagai sumber energi oleh jaringan non-otot, sehingga memastikan bahwa glukosa yang tersedia dapat dialokasikan ke jaringan yang membutuhkan pasokan glukosa, seperti otak dan sel-sel saraf.
Katabolisme protein
Katabolisme protein di jaringan seperti otot untuk menghasilkan asam amino yang kemudian digunakan untuk sintesis glukosa melalui glukoneogenesis.