Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
HIPERTENSI - Coggle Diagram
HIPERTENSI
Cara menegakkan diagnosa
-
Anamnesis
sakit kepala, pandangan kabur, sulit konsentrasi, mudah lelah
Pem. penunjang
Darah lengkap, profil lipid, KGD, urinanalisa, EKG, kadar asam urat
Tatalaksana
Non farmako
Kurangi garam, hentikan alkohol, aroma terapi
Farmako
Diuretik: hidroklorotiazid, ACE inhibitor: amlodipine, ARB: Valsartan
Mekanisme kerja obat
Diuretik: menghambat pompa N/K di tubulus ginjal. Beta Bloker: menghambat secara kompetitif pengikatan kaatekolamin ke reseptor adrenergik. ACE inhibitor: mengurangi influks kalsium ke dalam sel sel otot polos di pembuluh darah. ARB: menghambat kerja aldosteron sehingga terjadi penurunan reabsorpsi natrium
Prognosis dan edukasi
Edukasi
Hentikan rokok, olahraga, diet seimbang, istirahat cukup, olah stres, kontrol TD
Prognosis: bergantung pada seberapa baik kontrol terhadap tekanan darah. Hipertensi memerlukan manajemen jangka panjang. Hipertensi yang tidak tekontrol menyebabkan komplikasi berupa kerusakan target organ, sehingga meningkatkan morbiditas dan mortalitas.
-
-
Diagnosa banding
Hipertensi primer, Hipertensi sekunder, hipertensi urgensi, hipertensi emergensi
Komplikasi
Stroke, gagal jantung kongesif, aritmia, retinopati
Tanda dan gejala
Pandangan mata kabur, jantung berdebar, sakit kepala, sulit konsentrasi, cepat lelah, mudah marah
Patofisiologi
Faktor penyebab: hormon, penderita DM dan kolesterol, gangguan endotel, gangguan organ RAAS, gangguan pada saraf simpatik dan parasimpatik
-
Krisis Hipertensi
Peningkatan tekanan darah sistolik ≥ 180 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 120 mmHg. Ada 2: urgensi dan emergensi