Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Latar Belakang - Coggle Diagram
Latar Belakang
Pertanyaan Penelitian
-
Pertanyaan retorik
Apakah food journalism di Indonesia sebenarnya membantu atau justru memperburuk kesehatan dan gaya hidup konsumen?
Apakah food journalism mempengaruhi persepsi konsumen tentang makanan sehat dan bergizi di Indonesia?
Apakah food journalism memengaruhi kecenderungan konsumen dalam mengonsumsi makanan cepat saji di Indonesia?
Bagaimana pengaruh food journalism terhadap perilaku konsumen dalam memilih jenis minuman di Indonesia?
Situasi
Secara khusus
Dalam pemberitaan kuliner tentu saja memiliki dampak positif dan negatif yang dapat terjadi. Oleh karena itu, penting bagi media dan jurnalis kuliner untuk mempertimbangkan dampak dari liputan mereka terhadap perilaku dan keputusan konsumen dan memastikan bahwa publikasi mereka membantu meningkatkan kesadaran dan aksesibilitas makanan yang sehat dan bergizi tanpa mempromosikan perilaku makan yang tidak sehat.
-
-
Secara umum
Semakin banyak orang yang memperhatikan makanan yang mereka konsumsi dan cara mereka memasaknya, dan hal ini sebagian besar dikarenakan adanya pengaruh dari media dan jurnalistik makanan.
Alasan
Topik ini menarik dan unik untuk dibahas, karena tidak banyak yang tahu tentang jurnalisme kuliner ini tidak hanya memiliki dampak positif saja, tetapi juga ada dampak negatifnya juga bagi audiens. Oleh karena itu, saya ingin meneliti pengaruh food journalism terhadap kesehatan dan gaya hidup konsumen di Indonesia.
Solusi
Teori
Uses and Gratifications Theory (Jay G. Blumler dan Elihu Katz)
Teori ini berfokus pada motivasi individu dalam menggunakan media dan bagaimana individu memperoleh kepuasan dari penggunaan media tersebut. Dalam penelitian ini, teori ini dapat digunakan untuk meneliti motivasi konsumen dalam membaca food journalism dan bagaimana informasi tersebut mempengaruhi keputusan mereka dalam memilih makanan dan gaya hidup yang sehat.
Health Belief Model (Irwin M. Rosenstock)
Teori ini menyatakan bahwa perilaku kesehatan seseorang dipengaruhi oleh keyakinan mereka tentang pentingnya kesehatan dan risiko kesehatan yang dapat terjadi jika mereka tidak memperhatikan kesehatan mereka. Dalam penelitian ini, teori ini dapat digunakan untuk meneliti bagaimana food journalism dapat mempengaruhi keyakinan konsumen tentang pentingnya makanan dan gaya hidup yang sehat.
-
Metode
Saya menggunakan metode kuantitatif, yaitu dengan melakukan survei
-
Permasalahan
Awal mula
Food journalism semakin fokus pada isu-isu kesehatan dan gaya hidup sehat, yang juga menjadi tren di kalangan masyarakat. Liputan media tentang makanan dan minuman yang sehat dan bergizi semakin banyak terdapat di media massa, seperti majalah kuliner, situs web, dan program televisi.
Permasalahan
Permasalahan muncul ketika liputan media tentang makanan dan minuman tidak sehat dan tidak bergizi, seperti makanan cepat saji dan minuman beralkohol, juga semakin banyak terdapat di media massa. Hal ini dapat memengaruhi perilaku dan keputusan konsumen dalam memilih makanan dan minuman yang mereka konsumsi, terutama jika mereka kurang memiliki pengetahuan tentang gizi dan kesehatan.
Tidak hanya itu saja, akan ada banyak orang yang terlalu terobsesi dengan pola makan yang "sehat" dan "bergizi" hingga mengalami gangguan makan, seperti anoreksia dan bulimia. Hal ini juga dapat disebabkan oleh liputan media yang terlalu fokus pada tubuh ideal dan pola makan ekstrem.