Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Kejang Epileptik Pemicu 4 PBL Saraf dan Jiwa, Faktor Risiko Kejang…
Kejang Epileptik
Pemicu 4 PBL Saraf dan Jiwa
Definisi
tanda dan/atau gejala yang timbul sepintas akibat aktivitas neuron di otak yang berlebihan dan abnormal serta sinkron.
Klasifikasi
sindrom epilepsi (ILAE 1989]
Epilepsi dan sindrom localization-related
fokal
Lokal
Parsial
Epilepsi dan sindrom generalized atau umum
Idiopatik
Simtomatik
Kriptogenik
Epilepsi dan sindrom yang tidak dapat ditentukan apakah fokal atau umum
Sindrom spesial
Kejang Epileptik (ILAE 1981)
Kejang parsial
Focal motor seizure
Focal sensory seizure
Autonomic seizure
Psychological seizure
Kejang Umum
Kejang epileptik tidak terklasifikasi
Kejang berkepanjangan atau berulang
(status epileptikus)
Etiologi
Provoked
Gangguan elektrolit
Hypoglycemia
Hypernatremia
Efek toksik akut
Ketidakteraturan penggunaan obat antiepilepsi yang diresepkan
Sepsis
Stroke
Infeksi SSP
Neoplasma
Withdrawal syndromes
Hypoxic brain injury
Traumatic brain injury
Sleep deprivation
Peradangan
Demam
Unprovoked
Structural etiology
Genetic etiology
Infectious etiology
Metabolic etiology
Immune etiology
Unknown
Status Epileptikus
Definisi
Kondisi dimana seseorang mengalami kejang yang tidak membaik secara spontan maupun kejang yang terjadi secara berulang tanpa adanya perbaikan dan kejang terjadi selama lebih dari 30 menit
Etiologi
Abnormalitas metabolik
Trauma kepala
Drug toxicity
Drug withdrawal syndromes
Hipoksia
Autoimun
Infeksi pada sistem saraf pusat
Patofisiologi
Faktor Internal
mutasi atau kelainan pada kanal-kanal
elektrolit sel neuron
Ketidakseimbangan antara eksitasi dan inhibisi di otak
Hipereksitabilitas
peningkatan sekresi glutamat ke celah sinaps
peningkatan jumlah Ca2+ di dalam sel
Jumlah Ca2+ yang berlebihan
mengaktifkan enzim intrasel yang menyebabkan kematian sel
1 more item...
Faktor Eksternal
penyakit, baik penyakit otak maupun sistemik
kerusakan sel neuron, glia,
dan sawar darah otak.
Pemeriksaan
Anamnesis
Keluhan & kronologis
Semiologi
Pre Iktal
Post Iktal
Riwayat konsumsi obat
Faktor Risiko
Kemungkinan ganggu mental
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan penampilan secara umum
Tanda vital (demam, hipertensi, bradikardia atau takikardia);
Kepala dan leher (papilledema, gigitan lidah atau pipi);
Sistem kardiovaskular (ritme jantung dan tekanan darah),
Respirasi;
Sistem gastrointestinal;
Sistem muskuloskeletal;
Kulit
Sistem saraf (defisit neurologis fokal).
Pemeriksaan Penunjang
Electroencephalogram (EEG)
Neuroimaging
MRI
CT
Magnetic resonance (MR) spectroscopy
Positron emission tomography (PET)
Single-photon emission-computed tomography (SPECT)
Magnetoecephalography (MEG)
Evaluasi Metabolik (laboratorium)
Tes Genetik
Tata Laksana
Farmakologi
Sodium Channel Blocker
Carbamazepine
Lamotrigine
Lacosamide
Fenitoin
Obat Spektrum Luas
Valproate—>1st line
Levetiracetam—>efek samping minimal
Topiramirate
Zonisamide
Rufinamide
Brivaracetam
Obat mekanisme kerja spesifik
Tiagabine
Vigabatrin
Retigabine—>3rd line
Perampanel
Benzodiazepine
Diazepam
Clonazepam
Lorazepam
Clobazam
Gabapentinoid
Gabapentin
Pregabalin
Barbirturat
Fenobarbital
Primidone
Non Farmakologi
Brain surgery
Ketogenik diet
Deep Brain Stimulation
Vagus nerve stimulation
Laser interstitial thermal therapy
Upaya Preventif
Untuk Kejang Epileptik
Mencegah cedera otak traumatik
Menurunkan kemungkinan stroke, hipertensi, dan penyakit jantung dengan diet sehat, olahraga teratur, dan menghindari rokok
Vaksinasi
Menghindari lampu yang berkedap-kedip
Mencuci tangan dan memakan makanan yang bersih untuk menghindari infeksi
Menjaga kesehatan saat hamil dan perawatan prenatal yang baik,
Untuk Kejang Non Epileptik
Sensory grounding
Relaksasi
Pernapasan Abdominal
Time to out of the spot
Memahami pemicu jkejang
Tidak perlu terlalu waspada
Jangan terisolasi
Menghindari pengobatan
Belajar mengucapkan “Tidak”
Membicarakan perasaan
Komplikasi
Penyakit
Pneumonia apirasi
Penurunan kesadaran
Kerusakan otak
gangguan mental
Efek samping
pengobatan
Cedera
Kematian mendadak
Kondisi Psikis
Etiologi
Obat Antiepilepsi
Stress yang disebabkan oleh gaya hidup
Hubungan bidireksional antara epilepsi dan depresi
Lobus Temporal
Tata Laksana
Antikonvulsan sebagai mood stabilizer dan antidepressant
Psikoterapi seperti CBT
Meningkatkan kualitas hidup
Bangun sosial network (keluarga, teman)
Hipotesis
kejang atau epilepsi mengakibatkan eksaserbasi yang dapat mengancam nyawa sehingga pasien rentan depresi
epilepsi merubah gaya hidup karena mengubah seseorang menjadi lebih ketergantungan kepada orang lain sehingga menyebabkan depresi
Faktor Risiko
Faktor Risiko Kejang
Non Epileptik
Trauma seksual
Penurunan struktur dan konektivitas gray matter area limbik & prefrontal
Peningkatan reaktivitas amygdala
untuk stimulus negatif
Trauma masa kecil
Penganiayaan anak
Stres Akut & Persisten
Hubungan Disfungsional & Keterikatan
Trauma psikologis
Keyakinan Penyakit, Pengaruh Buruk Sosial, dan iatrogenesis
Faktor Risiko
Kejang Epileptik
Penggunaan Obat
Infeksi SSP
Kecelakaan & Cedera
Stroke
Status Kesehatan
Menikah
Gangguan Homeostasis
Usia tua
Gangguan Tidur