Please enable JavaScript.

Coggle requires JavaScript to display documents.

Kedokteran Umum: ATLS, Manajemen Airway, Lethal six Obstruksi jalan…

- - - - Paling mudah dengan cara mengajak pasien berbicara. Apabila bisa berbicara maka jalan napas dapat dipastikan clear, ventilasi intak, dan perfusi ke jaringan otak cukup
      - Kelainan patensi jalan napas dapat dilakukan head tilt, chin lift, & jaw thrust
      - Oropharyngeal airway bisa dilakukan apabila pasien tidak sadar dan tidak memiliki gag reflex
      - Intubasi ± dibutuhkan pada:
        
        Pasien dengan luka bakar
        
        Pasien trauma maksilofasial
      - Pengecekan adanya obstruksi napas
        
        Agitasi (hipoksia) atau penurunan kesadaran (hyperkarbia)
        
        Suara bernapas yang kasar
    - - Trauma servikal harus dianggap ada sampai dibuktikan tidak ada
      - Pengecekan dasar dapat dilakukan dengan menanyakan nyeri pada pasien dan nyeri saat digerakkan atau tidak
      - Hard collar brace atau collar brace manual
    - - Bisa disertai dengan obstruksi airway akut
        Trias klinis:
        
        Suara kasar
        
        Emfisema subkutan
        
        Fraktur dapat dipalpasi
    - - ± Masalah
        
        Jejas intrakranial
        Jejas intrakranial bisa menyebabkan pola pernapasan abnormal dan mengganggu ventilasi
        
        Jejas spinal cord
        Kerusakan dibawah C3 akan mengganggu kontraksi m. intercostalis dan muskulus abdomen, tetapi tidak mengganggu diafragma
        
        Seesaw pattern atau diaphragmatic breathing
      - Tanda klinis ventilasi inadekuat
        
        Pengembangan dada, apakah simetris atau ada yang tertinggal
        
        Auskultasi dari suara udara
        
        Pulse oxymeter
  - - - Periksa adanya jejas pada leher hingga abdomen pasien. Adanya jejas dapat menentukan adanya komplikasi trauma thorax
        
        Periksa adanya sucking wound
        (Bahaya open pneumothorax)
      - Periksa trakea, posisi apakah inline atau ada deviasi
  - - - Pemeriksaan
        
        Level kesadaran: Penurunan sirkulasi darah akan menyebabkan perfusi cerebral yang rendah, sehingga mengganggu kesadaran
        
        Perfusi jaringan: Pemeriksaan akral
        
        Nadi: Nilai kualitas, rate, dan regularitas
      - Kontrol hemorrhage eksternal dengan bebat tekan
      - Resusitasi volume intravaskular: Pemasangan double IV line
      - Bolus Asam Traneksamat bisa membantu survival rate
- - - - Perhatikan tanda-tanda fraktur maksilofasial ~ Raccoon eyes, Battle sign, rhinorrhea CSF, dan otorrhea
  - - - Penusukan pada membran cricothyroid dan dipasangkan ke oksigen 15 L/menit. Bisa dipertahankan selama 30-45 menit
    - - Insisi dari membran cricothyroid dan dimasukkan tube endotrakeal atau trakeostomi