Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Sakit Kepala pada Kehamilan, Preeklamsia dengan HELLP Syndrome - Coggle…
Sakit Kepala pada Kehamilan
Primer
Migrain
50-70% terjadi migrain kehamilan
Meningkat pada 1st Trim dan Menurun selama 2-3 Trim
Multipara lebih parah drpd Pluripara
1-10% migrain tanpa aura pada 1st Trim
Disertai mual muntah
Tension Headache
26% pada kehamilan
Dapat membaik selama kehamilan karena modulasi serotonin dan endorfin
Sekunder
Perdarahan Sub-arachnoid
SAH 10% + ICH 10% -> Stroke Hemoragik 20%
Akumulasi darah di ruang subarachnoid
bersifat non-traumatik / traumatik
85% ruptur aneurisma intrakranial
berat dan mendadak seperti hantaman petir
disertai mual muntah
penurunan kesadaran
Cerebral Vein Thrombosis
gejala diifus, dan progresif
parah atau ringan
sensasi seperti migrain
unilateral
mendadak
tanda fokal (kejang), hipertensi, ensefalopati
Preeklamsia & Eklamsia
Berdenyut progresif bilateral
Berhubungan dgn peningkatan TD, membaik bila menurun
Diperburuk oleh aktivitas fisik dan obat
Diasosiasi dgn Aura Visual yang khas
Stroke Iskemia
1/3 ditandai penurunan kesadaran
Intensitas moderate
Muncul mendadak atau akut
Reversible Cerebral Vasoconstriction Syndrome
Sifatnya berat dan difus
Nyeri mendadak berulang selama 1-2 mggu
Dipicu oleh aktivitas seksual, overwork, valsava manuver dan emosi
Disertai defisit fokal dan terkadang kejang
Terjadi 1 mggu post partum
Idiopathic Intracranial Hypertension
1st Trim
Obesitas
Nyeri kepala progresif & setiap hari
Dipicu valsava manuver & perubahan posisi
berhubungan dgn edema, ggn visus berat, tinitus dan kelainan saraf ke-6
nyeri daerah frontal, retro-orbital dan spt migrain
Posterior Reversible Encelopathy Syndrome
Perubahan kesadaran
Mual muntah
kejang
kehilangan penglihatan
nyeri lobus occipital posterior & parietal
Faktor pemicu: ensefalopat Hipertensi akut, gagal ginjal, Preeklamsia
Pituitary Apoplexy
Nyeri kepala mendadak dan parah selama kehamilan
Disertai mual, muntah, oftalmoplegia, gangguan visual
Perubahan kesadaran
Hipopituitarisme
Kondisi akut yang mengancam jiwa
Pembesaran dari makroadenoma hipofisis yang tidak berfungsi
Arterial Dissection
Nyeri bertahan beberapa hari dan menetap
Unilateral
Jarang terjadi
Sakit kepala parah
Onset tiba-tiba
Cluster
Sakit kepala primer yang jarang
Intensitas parah
kualitas menusuk
sangat melemahkan
sering pd Pria > Wanita
kejadian <0,3% kehamilan
Preeklamsia dengan HELLP Syndrome
Definisi PE
Penegakan Diagnosis
Hipertensi
HT: >140/90 mmHg
HT Berat > 160/110 mmHg
Diukur 2x interval 15 menit dgn Tensimeter pd kedua lengan
Posisi duduk, dan manset setinggi dgn jantung
Diukur dengan krotkoff V (Hilangnya bunyi)
Penentuan Proteinuria
Protein di urin >300mg/24jam atau >1+
Dipstick bukan pemeriksaan yang akurat, hanya untuk tes skrining
67-83% Dipstick bisa positif palsu krn kontaminasi duh vagina
Tetapi Pemeriksaan Rasio Protein:Kreatinin prediksi proteinuria lebih baik
Preeklamsia
Usia hamil >20 mggu / Proteinuria / gangguan lain:
Trombositopenia <100,000/uL
Ggn Ginjal: Serum Kreatinin >1,1mg/dL
Ggn Liver: Peningkatan SGOT & SGPT 2x lipat normal/ adanya nyeri ulu hati
Edema paru
Gejala neurologis: stroke, nyeri kepala, ggn visus
Ggn pertumbuhan Janin yg menjadi tanda Ggn sirkulasi uteroplasenta: Oligohidramnion, FGR, ARDV
Preeklamsia Berat dengan HELLP Sindrom
Preeklamsia Berat
Gejala Dari Preeklamsia dengan Peningkatan Tekanan Darah >160/110mmHg
Epidemiologi PE
Faktor Risiko PE
Usia >40thn
Nullipara
Primigravida
Jarak antar kehamilan
Riwayat PE sebelumnya
Riwayat Keluarga PE
Kehamilan Multipel
Donor oosit, sperma, embryo
Obesitas & IMT >35
DMT1
Penyakit Ginjal
Penyakit Antifosfolipid
Hipertensi Kronik / TD Diastolik >80mmHg
Proteinuria >1+
Patofisiologi PE
Teori Kelainan Vaskularisasi Plasenta
Teori Iskemik Plasenta, Radikal bebas dan Disfungsi endotel
Teori Intoleransi Immunologik Ibu dan Janin
Teori Adaptasi Kardiovaskuler
Teori Genetik
Teori Defisiensi Gizi
Teori Stimulus Inflamasi
Manajemen PEB dengan HELLP Sindrom
Pemberian Antihipertensi: CCB (Nifedipine) / alpha-2-receptop agonist (Methyldopa) / B-blocker
Pemberian MgSO4 untuk mencegah Kejang
Waktu, Durasi, Dosis dan Rute Administrasi MgSO4
Kortikosteroid untuk pematangan paru janin
Prognosis
beresiko 19%-27% untuk alami sindrom HELLP pada kehamilan berikutnya
Angka kematian: 0-24%
Pencegahan
Tersier
Pencegahan komplikasi akibat penyakit dan tatalaksana
Sekunder
Istirahat
Restriksi garam
Aspirin dosis rendah
Suplementasi kalsium
Suplementasi antioksidan
Primer
Waspada pada faktor risiko
Klasifikasi HELLP Syndrome
Mississippi
Class 1: PLT 10-50x10^9/L
Class 2 PLT 50-100x10^9/L
Class 3 PLT 100-150x10^9/L
+
AST/ALT >70 IU/L
LDH > 600 IU/L
Tennesse
PLT <100x10^9/L
AST >70 IU/L
LDH >600 IU/L