Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf dalam Tulisan Ilmiah, Seharusnya,…
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf dalam Tulisan Ilmiah
Ejaan
Pengertian
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) , ejaan adalah kaidah cara menggunakan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan serta penggunaan tanda baca. Jadi bisa dikatakan dejan adalah cara dalam menuliskan kata/kalimat dengan benar, dengan memperhatikan penggunaan huruf serta tanda baca yang benar.
Kesalahan penulisan ejaan
Penulisan huruf kapital
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama Jenis atau satuan ukuran.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak merujuk kepada nama orang, nama instansi, atau nama tempat tertentu.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama diri geografi yang digunakan sebagai penjelas nama jenis.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama di dalam judul buku, majalah, surat kabar, dan makalah, kecuali kata tugas seperti
di, ke, dari, dan, yang, pada, untuk, bagi,
dan
untuk
yang tidak terletak pada posisi awal
Penulisan kata dan partikel
Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya huruf kapital, tanda hubungan (-) digunakan diantara kedua unsur itu.
Jika kata
maha
, sebagai unsur gabungan, merujuk kepada tuhan dan diikuti oleh kata dasar, kecuali kata
esa
, gabungan itu ditulis serangkai.
Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai.
Partikel
pun
ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.
Partikel
per
yang berarti 'demi', 'tiap', tau 'Mulai' ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Penulisan gabungan kata
Unsur-unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk ditulis terpisah.
Gabungan kata yang dirasakan sudah padu benar ditulis serangkai.
Penulisan singkatan
Singkatan kata yang berupa gabungan huruf diikuti dengan tanda titik, seperti kpd. (kepada).
Singkatan gabungan kata yang terdiri atas tiga huruf diakhiri dengan tanda titik, seperti dll. (dan lain-lain).
Singkatan gabungan kata yang terdiri atas dua huru (lazim digunakan dalam surat-menyurat) masing-masing diikuti dengan tanda titik, sepeti a.n. (atas nama).
Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti dengan tanda titik. sepeti cm (sentimeter).
Penulisan angka bilangan
Bilangan dalam teks yang data dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika bilangan itu dipakai secara berurutan seperti dalam perincian tau paparan.
Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf, jika lebih dari dua kata, susunan kalimat diubah agar bilangan yang tidak dapat ditulis dengan huruf itu tidak ada pada awal kalimat.
Angka yang menunjukkan bilangan utuh besar dapat dieja sebagian supaya lebih mudah dibaca
Pemakaian tanda baca (titik, titik dua, dan koma)
Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah.
Tanda koma di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat, seperti
oleh, karena, itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun begitu.
Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit.
Tanda koma dipakai untuk memisahkan tanda seru, seperti
o, ya, wah, aduh,
dan
kasihan
, atau kata-kata yang digunakan sebagai sapaan, seperti
bu, dik,
atau
mas
dari kata lain yang terdapat di dalam kalimat.
Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu.
Tanda koma dipakai diantara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, Keluarga, atau marga.
Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.
Tanda koma dipakai di muka angka desimal tau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
Kalimat
Pengertian
Kalimat ilmiah merupakan kalimat yang digunakan dalam karya ilmiah. Kebakuan dan keefektifan kalimat menjadi syarat terbentuknya kalimat ilmiah.
Hal yang perlu diperhatikan dałam penyusunan kalimat ilmiah
Hemat
Kalimat ilmiah dikatakan hemat jika penyusunan yang digunakan dalam kalimat lebih pendek yang dapat mencakup keseluruhan gagasan yang akan disampaikan. Oleh sebab itu penggunaan kata, istilah, dan frasa secara mubazir, boros, atau berlebih-lebihan sebaiknya dihindari.
Tidak Ambigu
Kalimat ilmiah sebaiknya tidak ambigu atau kalimat yang memiliki dua makin ganda. Dalam penulisan kalimat ilmiah, kalimat ambigu tidak boleh digunakan karena akan membingungkan pembaca.
Contoh
Mahasiswa Universitas Brawijaya Juara lomba robotik yang pertama di ITS Surabaya
Mahasiswa Universitas Brawijaya meraih juara pertama lomba robotik di ITS Surabaya
Kesejajaran Kalimat
Kesejajaran kalimat artinya kesamaan atau keserasian unsur kebahasaan, misalnya bentukan kata, atau pola struktur yang digunakan dalam satu kalimat. Kesejajaran bentuk kalimat dalam menyusun kalimat ilmiah dapat dicontohkan ketika menyusun kalimat ilmiah dapat dicontohkan ketika menyusun sebuah pemberian. Jika pada poin pertama diawali dengan kata verba atau nomina, poin-poin selanjutnya juga Sebaiknya diawali dengan kata verba atau nomina
Contoh
Penelitian lapangan meliputi penentuan objek penelitian, menyusun jadwal kunjungan yang tepat, dan mengatur waktu yang sesuai.
Penelitian lapangan meliputi penentuan objek penelitian, penyusunan jadwal kunjungan yang tepat, dan Pengaturan waktu yang sesuai.
Sesuai Kaidah Tata Bahasa
Kalimat ilmiah Sebaiknya memenuhi ejaan dan tanda baca yang tempat sesuai dengan aturan yang telah dimuat pada PUEBI. Selain itu kalimat ilmiah juga menggunakan bentukan kata yang formal/baku, serta ketetapan penggunaan kata hubung dan kata depan.
Kelengkapan unsur dan kejelasan kalimat
Kalimat karya tulis ilmiah berbeda dengan kalimat percakapan sehari-hari dalam hal kelengkapannya. Kelengkapan kalimat diperlukan penggunaan unsur-unsur wajib, yaitu unsur subjektif, predikat, objek, dan keterangan/pelengkap. Sedangkan kelengkapan kalimat ilmiah terdiri dari subjek dan predikat, jika predikat tersebut tidak membutuhkan kehadiran keterangan/pelengkap.
Paragraf
Pengertian
Paragraf adalah serangkaian kalimat yang berisi suatu ide dan gagasan. Paragraf dibangun dari sejumlah kalimat yang terdiri atas kalimat topik dan kalimat penjelas. Kalimat- kalimat tersebut berkaitan dalam satu rangkaian sehingga membentuk satu gagasan. Pokok-pokok pikiran dalam paragraf dapat ditemukan di kalimat utama pada masing-masing paragraf. Adapun kalimat utama dapat ditemukan pada kalimat pertama, terakhir atau pertama dan terakhir, bergantung pada pola pengembangan paragraf yang digunakan oleh penulis.
Karakteristik
Runtut dan Sistematis
Terdapat kalimat utama pada paragraf
Kohesi dan Koherensi
Terdapat kalimat penjelas untuk menguraikan kalimat utama
Terdiri atas Kalimat Ilmiah
Jumlah Kalimat Berimbang
Ciri-Ciri
Berisi beberapa kalimat topik yang dapat menjelaskan ide pokok pada karangan tersebut secara rinci.
Beberapa paragraf berisi opini penulis yang dinyatakan dalam kalimat penjelas
Berisi satu ide pokok yang akan dijelaskan dalam sebuah karangan
Dalam wujud fisik, paragraf ditandai oleh identasi pada kalimat pertama yang menjorok ke dalam
Jenis-Jenis
Berdasarkan letak gagasan utama
Paragraf Deduktif
Paragraf Induktif
Berdasarkan Isi
Paragraf Deskripsi
Paragraf Persuasi
Paragraf Narasi
Paragraf Argumentasi
Paragraf Eksposisi
Berdasarkan Fungsi
Paragraf Isi
Paragraf penutup
Paragraf Pembuka
Paragraf Penghubung
Pola Pengembangan
Paragraf Perbandingan/Pengontrasan
Paragraf Analogi
Paragraf Proses
Paragraf Sebab-Akibat/Akibat-Sebab
Paragraf Klasifikasi
Paragraf Contoh
Paragraf Definisi
Paragraf Urutan Waktu
Diksi
Pengertian
Diksi adalah pemilihan kata. Ketepatan dalam pemilihan kata yang digunakan untuk menyatakan sesuatu haruslah diperhatikan. Ketepatan diperlukan untuk menimbulkan gagasan yang sama pada imajinasi antara pembaca antar pendengar dengan yang dirasakan atar dipikirkan oleh penulis atar pembicara.
Jenis-Jenis
Berdasarkan Makna
Makna Denotatif
Makna Konotatif
Berdasarkan Leksikal
Homograf
Polisemi
Homofon
Hoponim
Homonim
Hipernim
Sinonim
Antonim
Syarat Ketepatan
Menggunakan istilah teknis keilmuan
Penggunaan Eufimisme (kata atau ungkapan yang dirasa lebih halus untuk menggantikan kata atau ungkapan yang dirasa kasar, vulgar, dan tidak sopan)
Membedakan secara cermat kata-kata yang hampir bersinonim
Menggunakan bentuk pasif
Tidak menggunakan kata konotasi melakukan denotasi
Menggunakan kata yang baku dan formal
Menggunakan kata kuantitatif
Seharusnya
Seharusnya