Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
BPH DENGAN LUTS SEDANG DAN ISK - Coggle Diagram
BPH DENGAN LUTS SEDANG DAN ISK
definisi dan gejala sulit BAK
oliguria( penurunan produksi urine)
prerenal ( hipovolemia, bisa pato atau fisio)
renal ( GGK/GGA)
postrenal ( obstruksi urethra atau urether )
retensi urine
akut : nyeri, dapat dilakukan perkusi sebelum berkemih
kronis: tidak nyeri , dapat diperkusi bahkan setelah miksi
penegakan diagnosa
pemeriksaan lab: darah lengkap, kimia klinis ( tidak ada tanda infeksi sistemik berat atau gangguan ginjal )
urinalisis
makroskopik : kuning pekat, keruh, pH 7.0, proteinuria ( bisa krn infeksi/BPH), hematuria, nitrit(+) ( tanda bakteriuria), ;leukosit esterase (+) tanda ISK
mikroskopis: leukosit 20-30LPB ( normal 0-5) - menunjukan respon infeksi, eritrosit 5-10 (normal: 0-1) menunjukkan hematuria ringan ( sering terjadi krn BPH ) , bakteri ( +, banyak), epitel (sel epitel skuamosa)
hasil urinalisis menunjukan adanya ISK pada pasien dengan BPH( peningkatan leukosit, nitrit dan leuksit esterase positif mendukung adanya infeksi aktif), proteinuria ringan sering berhubungan dengan inflamasi , diperkuat dengan USG urologi dimana ada pembesaran volume prostat 60mL ( normal 20-30) yang mengacu kearah LUTS, dan pada kandung kemih ada residual urine sebanyak 50mL mendukung adanya obstruksi sering terkait BPH
patofisiologi
peran hormon androgen : testosteron - dikonversi jadi DHT ( oleh enzim 5-alpha-reductase) di dalam prostat - pada BPH kadar DHT prostat naik rangsang pertumbuhan sel epitel dan stoma - hiperplasia ( meskipun kadar testosteron didarah turun)
peningkatan respon sel prostat terhadap DHT : pria lanjut usia sel prostatnya sensitif terhadap DHT - ada proliferasi sel dan menghambat apoptosis - prostat membesar
peran faktor pertumbuhan : merangsang proliferasi sel dan interaksi dengan DHT mempercepat pertumbuhan prostat dan merubah microenviroment termasuk peningkatan fibrosis
perubahan stromal dan epithelial: hiperpalasia sel epitel dan stroma terjadi melalui sinyal parakrin
peran inflamasi kronis: menyebabkan pelepasan sitokin IL-6 , TNF-alpha) merangsang proliferasi sel didukung sama makrofag dan limfosit T di jaringan BPH
faktor resiko
usia ( utama), genetik dan RPK, ras ( sering pd pria afrika-amerika), faktor hormonal ( peran hormon androgen), gaya hidup ( makanan tinggi lemak, rokok), penyakit komorbid ( sindrom metabolik, inflamasi kronis ( peradangan kronis , ISK berulang)
tata laksana BPH
edukasi + modifikasi gata hidup
edukasi : kondisi, perkembangan gejala, tatalaksana, prognosis, dan kompikasi
modifikasi :mengurangi asupan cairan terutama malam hari untuk nokturia, kuranggi kafen dan alkohol( buat urgensi dan frekuensi), latihan egel ( memperkuat otot dasar panggul , teknik relaksasi ( bladder training biar bisa nahan miksi lebih lama), milking urethra kearah meatus untuk post mictouritition dribble
farmakologis
penyekat alpha1( tamsulosin 0,4mg peroral tiap 24 jam)
rujukan ke sp. urologi
buat pemeriksaan tambahan, kontrol 3-6 bulan untuk evaluasi keluhan, IPSS , unflowmetry dan volume residu urin
tatalaksana ISK
farmakologis
antibiotik golongan fluorokuinolon ( ciprofloxaacin 500mgsetiap 12 jam per oral) selama 7 hari
non-farmakologis
asupan air yang cukup , pengosongan urin teratur