Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
PROBLEMATIKA PENERAPAN KERANGKA UBD DI LEMBAGA FORMAL, Luthfiana Zulfa…
PROBLEMATIKA PENERAPAN KERANGKA UBD DI LEMBAGA FORMAL
Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum
Problematika
Kurangnya pemahaman tentang UbD: sering kali tidak memiliki pemahaman mendalam tentang prinsip UbD.
Kesulitan menyusun tujuan pembelajaranyang mendalam dan aplikatif sesuai prinsip UbD.
Minimnya dukungan alat evaluasi: tidak tersedianya alat evaluasi yang sesuai dengan UbD.
Solusi
Berkolaborasi dengan kepala sekolah dan guru untuk menyesuaikan kurikulum lokal agar mencerminkan prinsip UbD.
Mengadakan pelatihan internal untuk menyusun tujuan pembelajaran berbasis pemahaman mendalam.
Menyediakan alat evaluasi yang lebih holistik seperti rubrik penilaian proyek, portfolio, atau refleksi peserta didik.
Peserta Didik
Problematika
Motivasi rendah: peserta didik sering kurang termotivasi untuk belajar dengan pendekatan berbasis pemahaman karena terbiasa dengan pembelajaran hafalan.
Minimnya dukungan kontekstual: peserta didik merasa kesulitan memahami relevansi pembelajaran dengan kehidupan nyata jika guru tidak memberikan konteks yang jelas.
Solusi
Libatkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode yang interaktif seperti proyek berbasis masalah (problem-based learning) atau simulasi.
Dorong peserta didik untuk merefleksikan pembelajaran mereka melalui jurnal atau diskusi kelompok, sehingga mereka dapat melihat hubungan antara materi dan aplikasi nyata.
Berikan penghargaan atas partisipasi peserta didik untuk membangun kepercayaan diri dan motivasi belajar.
Guru
Problematika
Kurangnya pelatihan: banyak guru belum mendapatkan pelatihan yang cukup mengenai prinsip dan implementasi UbD.
Terbatasnya sumber belajar: guru sering menghadapi keterbatasan bahan ajar berbasis UbD dan sumber daya teknologi.
Dominasi pola pikir tradisional: guru terbiasa dengan pembelajaran yang berorientasi pada penguasaan konten atau hafalan daripada pemahaman mendalam.
Solusi
Mengikutsertakan guru dalam pelatihan intensif tentang UbD yang mencakup desain pembelajaran, evaluasi berbasis proses, dan pengelolaan kelas.
Menggunakan sumber daya online gratis seperti artikel, video pembelajaran, dan simulasi untuk melengkapi bahan ajar.
Mengubah pola pikir pengajaran dari berorientasi pada konten menjadi berorientasi pada pengembangan pemahaman dan keterampilan peserta didik.
Steakholder (Pemerintah dan Kebijakan)
Problematika
Kebijakan yang tidak sinkron: kebijakan pendidikan nasional cenderung fokus pada fleksibilitas kurikulum dan pencapaian administratif.
Keterbatasan pendanaan: tidak semua sekolah memiliki akses terhadap pendanaan yang memadai.
Kurangnya modul dan pedoman resmi: pemerintah belum menyediakan pedoman konkrit.
Solusi
Pemerintah dapat mengintegrasikan elemen-elemen UbD ke dalam kurikulum nasional secara bertahap, dengan menekankan kemampuan berpikir kritis, kolaborasi, dan pemecahan masalah.
Alokasikan dana khusus untuk pelatihan intensif guru, pengadaan bahan ajar berbasis UbD, dan pengembangan perangkat pembelajaran digital.
Sediakan pedoman resmi berupa modul UbD yang mencakup contoh perencanaan pembelajaran, evaluasi, dan penerapan di kelas.
Kepala Sekolah
Solusi
Kepala sekolah dapat menginisiasi komunitas belajar profesional di mana guru dapat saling berbagi praktik terbaik dan solusi untuk tantangan UbD.
Optimalisasi sumber daya sekolah seperti perpustakaan digital, alat teknologi, dan fasilitas pendukung pembelajaran kolaboratif.
Mendorong evaluasi berbasis proses yang menilai kemampuan pemahaman peserta didik, bukan hanya hasil ujian akhir.
Problematika
Kurangnya komunitas belajar profesional: tidak tersedianya waktu dan ruang bagi guru yang mendukung penerapan UbD.
Pengelolaan sumber daya: belum maksimal dalam mengelola sumber daya yang ada (teknologi dan fasilitas).
Fokus pada pencapaian akademik: Ada tekanan besar untuk memenuhi target administratif (ujian nasional, laporan akademik).
Luthfiana Zulfa (15152450320)