Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
SEKSUALITAS REMAJA KEHAMILAN & MENJADI ORANG TUA, Sumber: PPT materi…
SEKSUALITAS REMAJA
KEHAMILAN & MENJADI ORANG TUA
REMAJA:
masa kehidupan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa
remaja awal (10-14 thn): pola pikir masih labil, sudah mulai tertarik dengan lawan jenis, berpikir konkret.
tahap menengah (15-16 thn): mulai belajar mandiri, idealis, moody, menentukan harga diri.
tahap akhir (17-21 thn): mulai berpacaran (tidak diperbolehkan dalam islam), mulai mandiri secara emosional, mampu mengambil keputusan
seksualitas pada remaja
:
Biologis
: Mengacu pada kemampuan memberi & menerima kenikmatan untuk berproduksi
Psikologis
: pemahaman dalam diri tentang seks, seperti citra diri, identitas diri sebagai pria atau wanita, maskulin atau feminim.
Sosiologis
: membantu dalam membentuk individu berhubungan dengan dunia da bagaimana mereka berhubungan seksual dengan orang lain .
pengambilan keputusan seks pada remaja:
aktif seks
gunakan kontrasepsi
tidak menggunakan kontrasepsi
hamil
abortus (tidak boleh dalam islam)
dilanjut
dirawat
diadopsi orng lain
tidak aktif seks
pendidikan seks:
alasan orang tua tidak terlibat dalam pendidikan seks: orang tua tidak memiliki informasi yang adekuat, orang tua tidak merasa nyaman dengan topik
semakin banyak orangtua mendukung pendidikan seks masuk ke dalam kurikulum, pendidikan seks oleh tenaga kesehatan dan penguatan moral oleh tokoh agama
strategi pendidikan seks: berfokus pada anatomi fisiologi reproduksi dan penyuluhan perilaku yang berfokus pada upaya membantu remaja untuk mengatakan "tidak"
pembentukan identitas diri pada remaja:
proses pembentukan identitas diri cukup panjang dan komples yang membutuhkan kontinuitas dari masa lalu, masa sekarang dan masa depan untuk membentuk kerangka berpikir. (Rice, 2012)
sumber sumber pembentukan identitas diri dari lingkungan keluarga, sosial
pengkajian pada remaja hamil:
anamnesa (ruangan tenang dan privacy)
pemeriksaan fisik head to toe (adakah penganiyaan seksual pada remaja, PMS, pendarahan abnormal, trauma, infeksi)
pemeriksaan penunjang (pemeriksaan darah lengkap, tes antibody, HIV, dll)
diagnosa keperawatan:
gangguan citra tubuh
defisit pengetahuan
resiko cedera pada ibu dan janin
Intrvensi:
promosi citra tubuh
edukasi
promosi dukungan keluarga
promosi dukungan spiritual
promosi hubungan positif
dukungan koping keluarga
perawatan kehamilan resiko tinggi
pendidikan seks pada remaja sangat penting karena bertujuan memberikan informasi tentang masalah dan yang berkaitan dengan seks
Sumber: PPT materi seksualitas remaja, kehamilan dan menjadi orang tua oleh Ns. Rista
Wardhani Dayne Trikora, 2012, Perkembangan Dan Seksualitas Remaja
Jurnal Informasi 17(3) 184-191
https://media.neliti.com/media/publications/52859-ID-perkembangan-dan-seksualitas-remaja.pdf