Pembagian Qiraat
Segi Kuantitas
Segi Kualitas
Qira'ah Sab'ah
Qiro'ah Asyrah
Qiro'ah Arba'ah Asyrah
Al-Syaz
Al-Maudhu'
Ahad
Al-Mudarraj
Al-Masyhur
Al-Mutawair
Bacaan yang diriwayatkan oleh orang banyak dan tidak mungkin mereka melakukan bersatu dalam kebohongan mulai dari awal sampai akhir.
Bacaan yang sanadnya shahih akah tetapi tidak mencapai derajat al-mutawatir, dan sesuai Bahasa Arab serta rasm Usmani. Bacaan ini masyhur digunakan tidak dianggap syaz dan boleh membacanya.
Bacaan yang sanadnya shahih namun menyalahi Bahasa Arab atau Rasm Usmani. Qiraat ini tidak termasuk qiraat yang diamalkan dan tidak wajib pula di anggap qiraat yang sah.
Bacaan yang tidak shahih sanadnya, banyak menyalahi tata bahasa Arab serta rasm Usmani dan ini banyak dalam kitab-kitab tafsir. Sehingga ulama sepakah bahwa qiraat ini tidak diakui sebagai qira’at yang sah.
Bacaan yang sama sekali tidak ada dasarnya. (tidak memiliki sumber asal yang diakui)
Yang ditambah dalam bacaan sebagai bentuk penafsiran. Seperi bacaan Ibnu Abbas (berfungsi sebagai tafsir atau penjelas terhadap suatu ayat al-Qur’an)
bacaan yang disandarkan kepada 7 imam Qurra, diantaranya adalah : Imam ibn Katsir, Nafi' al-Madaniy, Abu Amr,Ibn 'Amr Al-Syaamiy, 'Ashim Al-Kufiy, Hamzah al-Kufiy,Al-Kisaiy al-Kufiy
bacaan tujuh yang kemudian ditambah tiga qiraat menjadi sepuluh, ketiga bacaan tersebut adalah bacaan Iman : Abu Ja'far Al-Madaniy, Ya'qub Al-Basariy, Abu Muhammad Khalaf ibn Hisyam Ibn Sa'lab Al-Bazzar Al-Bagdadi
Bacaan sepuluh ditambah empat bacaan imam yaitu : Qira'at al-Hasan al-Basri, Qira'at Muhammad ibn Abdul Rahman, Qiraat Yahya ibn al-Mubarak al-Yazid al-Nahwi, Qira'at Abi al-Farj Muhammad ibn Ahmad al-Syanbuzi