Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
gangguan mental skizofrenia - Coggle Diagram
gangguan mental skizofrenia
definisi gangguan psikiatri dan skizofrenia
Gangguan mental adalah salah satu jenis gangguan pada seseorang yang dapat memengaruhi cara berfikir,memengaruhi emosi, dan tingkah laku pengidapnya
Skizofrenia adalah gangguan mental yang terjadi dalam jangka panjang. Gangguan ini menyebabkan penderitanya mengalami halusinasi, delusi atau waham, kekacauan berpikir, dan perubahan perilaku. skizofrenia harus berlangsung lebih dari 1 bulan.
tanda dan gejala gangguan psikiatri
emosi
afek ( afk yang sesuai, afek tidak sesuai, afek tumpul, afek labil, afek datar, afek depresi, afek terbatas)
mood (mood disforik, mood eutimik, mood meluao-luap, mood iritabilitas, mood labis dan mood meninggi, ektasi, euforia, dukacita, depresi, anhedonia dan aleksitimia ) emosi lainnya (kecemasan, apatis, panik, ambivalen, agitasi )
emosi lainnya (kecemasan, apatis, panik, ambivalen, agitasi )
gangguan perilaku motorik
Ekopraksia (Kelainan pada gerakan motorik yang ditandai dengan reaksi meniru gerakan-gerakan sederhana dari orang-orang di sekitarnya secara otomatis)
Katatonia ( katalepsi, luapan katatonik, stupor katatonik, rigiditas katatonik, cerea fleksibilitas, katapleksia, stereotipik, mannerisme, otomatisme, mutisme, oeraktifitas, agresi, acting out, hipoaktifitas)
gangguan berfikir
gangguan berpikir dalam bentuk umum ( gangguan mental, psikosis, tes realitas, gangguan berfikir normal, berfikir tidak logis, dereisme, berfikir autistik, berfikir magis, proses berfikir primer )
gangguan berfikir khusus ( neologisme, word salad, sirkumtansialitas, tangensialitas, inkoherensi, perseverasi, verbigerasi, ekolalia, fight of ide,kondensasi, dll )
gangguan isi pikiran (kemiskinan isi pikiran, gagasan yang berlebihan, waham, preokupasi pikiran, egomania, monomania, hipokondria, obsesi, kompulsi, fobia dll )
gangguan persepsi
halusinasi ( persepsi sensoris yang palsu yang tidak disertai dengan stimulus eksternal yang nyata )
ilusi ( mispersepsi atau misinterpretasi terhadap stimulus eksternal yang nyata )
patofisiologi skizofrenia
Jalur dopamin nigrostriatal,
Jalur dopamin mesolimbik
jalur dopamin mesokortikal.
jalur dopamin tuberoinfundibular
etiologi skizofrenia
Hipotesis Norepinefrin
Hipotesis Gamma aninobutyric acid (GABA)
Hipotesis dopamin.
Hipotesis Serotonin.
Model Diatesis – Stres
Hipotesis Glutamat
Teori Neurodevelopmental
gen ( Disbindin (distroregin binding protein 1), BDNF (brain derive neurotropik factor), NRG 1 (Neureugulin 1), DISC-1 (distructive in schizophrenia 1)
klasifikasi skizofrenia
Skizofrenia Paranoid
Skizofrenia Katatonik
Skizofrenia Herbefrenik
Skizofrenia Residual
Depresi Pasca Skizofrenia
prognosis
BAIK
(Onset lambat, Faktor pencetus yang jelas, Riwayat sosial, seksual dan pekerjaan pramorbid yang baik, Gejala gangguan mood (terutama gangguan depresif), Menikah, Riwayat keluarga gangguan mood, Sistem pendukung yang baik, Gejala positif)
BURUK
( Onset muda, Tidak ada faktor pencetus, Riwayat sosial, seksual dan pekerjaan pramorbid yang buruk, Perilaku menarik diri, autistic, Tidak menikah, bercerai atau janda / duda Riwayat keluarga skizofrenia, Sistem pendukung yang buruk, Gejala negatif, Tanda dan gejala neurologist, Banyak relaps )
diagnosa banding skizofrenia
Gangguan Schizoafektif
Gangguan Bipolar
Dementia dengan Psikosis
Depresi dengan Episode Psikotik
Gangguan Psikotik akibat Penggunaan Zat
Hipertiroid
Psikosis Organik
edukasi dan pencegahan
edukasi
Edukasi pada pasien dengan skizofrenia terutama bertujuan untuk memastikan kepatuhan pasien. Edukasi pasien mencakup penyakit dan pengobatannya, serta pentingnya kepatuhan untuk mencegah timbulnya komplikasi, sehingga pasien mau mengonsumsi obat secara teratur
pencegahan
Pencegahan dapat diberikan kepada pasien dan keluarganya, karena keluarga merupakan faktor utama kesembuhan pada schizophrenia. Pencegahan dilakukan dengan melibatkan anggota keluarga dalam penanganan schizophrenia, reduksi stres, aktivitas sosial dan fisik, serta penilaian risiko bunuh diri.
tatalaksana skizofrenia
antipsikotik
Antipsikotik konvesional, sering disebut juga sebagai antipsikotik generasi pertama atau dopamin reseptor antagonis , efektif pada simtom positif, contohnya : haloperidol dan clorpromazin. Antipsikotik generasi pertama atau dopamin reseptor antagonis.
Antipsikotik baru disebut antipsikotik generasi ke dua atau Serotonin Dopamine Antagonists (SDAs), efektif pada simtom positif dan negatif, contohnya : risperidon, quetiapin, clozapin, dan aripripazol.
diagnosis skizofrenia
anamnesis
gejala skizofrenia
gejala positif ( Waham, halusinasi, distorsi atau berlebihnya bahasa dan pembicaraan, ucapan dan perilaku yang tidak beraturan, perilaku katatonik dan agitasi )
gejala negatif ( Afek tumpul, penarikan emosi, rapor yang buruk, sifat pasif, menarik diri dari kehidupan sosial, ganguan berfikir abstrak, menurunnya sikap spontan, fikiran yang stereotipi, alogia, avolisi, anhedonia, gangguan pemusatan perhatian )
gejala kognitif (Gangguan kefasihan berbicara, masalah pembelajaran yang berlanjut (serial learning) dan gangguan fungsi eksekutif (dalam mempertahankan perhatian, konsentrasi, prioritas dan pengelolaan perilaku dasar dan sosial)
gejala agresif (Terang-terangan menunjukkan sikap bermusuhan, seperti mengejek atau melukai secara fisik atau verbal. Termasuk juga perilaku melukai diri sendiri, seperti membunuh atau membakar atau dengan benda tajam lainnya. Sikap impulsif seperti sexual acting out)
gejala depresi ( Mood depresi, mood cemas, perasaan bersalah, ketegangan, iritabilitas dan kecemasan ).
pemeriksaan fisik psikiatri
kriteria diagnosa skizofrenia
DSM-IV-TR
DSM 5
PPDGJ III