Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Kesehatan Mental di Masa Pandemi Covid-19 - Coggle Diagram
Kesehatan Mental di Masa Pandemi Covid-19
Covid-19
menyerang sistem pernapasan
flu
Middle East Respiratory Syndrome (MERS)
Sindrom Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)
akibat
jumlah korban terus bertambah sampai akhir tahun 2020
warga mengalami keresahan
tidak ada kepastian wabah akan berakhir
timbul masalah kesehatan mental
asal mula
Desember 2019
Wuhan, China
dampak
mengalami kesulitan penyesuaian diri dalam situasi yang baru sehingga menimbulkan permasalahan dalam kesehatan mental mereka
mulai cemas akan hidup diri mereka sendiri, keluarga, teman terdekat, dan bahkan lingkungan sekitarnya
Perubahan dalam berinteraksi dan bersosialisasi
SDM yang kehilangan pekerjaan
Tenaga medis mengalami kelelahan fisik dan mental
Kesehatan Mental
pengertian
menurut Zakiah Daradjat
terhindarnya seseorang dari gangguan dan penyakit jiwa (neurosis dan psikosis)
kemampuan orang untuk menyesuaikan diri dengan dirinya sendiri dan dengan masyarakat serta lingkungan dimana ia hidup, dengan kemampuan penyesuaian diri, diharapkan akan menimbulkan ketentraman dan kebahagiaan hidup
menurut WHO
kondisi dari kesejahteraan yang disadari individu, yang di dalamnya terdapat kemampuan-kemampuan untuk mengelola stres kehidupan yang wajar, untuk bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta berperan serta di komunitasnya
menurut Daradjat dalam skripsi Agustin
terwujudnya keharmonisan yang sungguh-sungguh antar fungsi-fungsi jiwa serta mempunyai kesanggupan untuk menghadapi problem-problem biasa yang terjadi dan merasakan secara positif kebahagiaan dan kemampuan dirinya
sifat orang dengan mental yang sehat
menurut Dr. Kartini
memiliki koordinasi antara segenap potensi dengan usaha-usahanya
memiliki tujuan hidup yang jelas
memiliki regulasi diri dan integrasi kepribadian
mampu bertindak secara efisien
memiliki batin yang selalu tenang.
memiliki konsep diri yang sehat
menurut Kartono
Menampilkan tingkah laku yang adekuat & bisa diterima masyarakat pada umumnya
Sikap hidupnya sesuai norma & pola kelompok masyarakat, sehingga ada relasi interpersonal & intersosial yang memuaskan
menurut Lowenthal
kesejahteraan psikologis (psychological well-being) yang positif
karakter yang kuat serta sifat-sifat baik/ kebajikan (virtues)
faktor
menurut Daradjat
faktor internal
perkembangan dan kematangan
kondisi psikologi
kondisi fisik
keberagaman
kepribadian
sikap menghadapi problema hidup
kebermaknaan hidup
keseimbangan dalam berfikir
faktor eksternal
politik
adat kebiasaan
lingkungan
sosial
ekonomi
dan sebagainya
Faktor
stress pada tenaga kesehatan
ketakutan akan terinfeksi virus Covid-19
stigma negatif dianggap sebagai pembawa virus dan jauh dari keluarga
beban kerja
stress pada masyarakat
pemasukan (gaji)
seks
beban kerja di rumah
keterbatasan bahan makanan
konsumsi alkohol
ketakutan akan terinfeksi
bunuh diri masyarakat Jepang
perubahan gaya hidup
tekanan uang
jam kerja yang berkurang
kehilangan pekerjaan
menjaga jarak dari orang yang dicintai
Dampak
kecemasan berlebihan
depresi
gejala stres pascatrauma
meningkatkan risiko ansietas
panic buying
berdasarkan penelitian Ilpaj & Nunung
Bosan dan stress karena terus-menerus berada di rumah, terutama anak-anak
Penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol
Ketakutan dan kecemasan yang berlebihan akan kecemasan diri sendiri maupun orang-orang terdekat
Munculnya gangguan psikomatis
kecemasan
menurut Kartono (2002)
kegelisahan, kekhawatiran dan ketakukan terhadap sesuatu yang tidak jelas, serta mempunyai ciri mengazab pada seseorang
depresi
Atkinson (2010)
gangguan perasaan atau mood yang disertai komponen psikologi berupa sedih, susah, tidak ada harapan dan putus asa disertai komponen biologis atau somatik misalnya anoreksia, konstipasi dan keringat dingin
Penduduk yang rentan akan kecemasan dan depresi
penduduk dengan pendidikan rendah
SMA atau kurang
penduduk usia muda (20-30 tahun)
penduduk yang mengalami PHK/dirumahkan/menganggur dan atau penurunan pendapatan
perempuan
penduduk yang berlokasi di wilayah dengan kasus COVID-19 tinggi
Perubahan
pola tidur
pola makan
gelaja trauma psikologis
trauma
menurut Shapiro
pengalaman hidup yang mengganggu kasuseimbangan biokimia dari sistem informasi pengolohan psikologi otak
psikosomatis
menurut Kartono dan Gulo (1987)
gangguan fisik yang disebabkan oleh tekanan-tekanan emosional dan psikologis atau gangguan fisik yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan psikologis yang berlebihan dalam mereaksi gejala emosi
cara menanggulangi kesehatan mental yang kuarang baik
menurut Ilpaj dan Nunung (2020)
Melakukan Meditasi untuk Mengendalikan Kecemasan
Mengkonsumsi Makanan Bergizi
Membangun Hubungan yang Baik dengan Keluarga dan Teman
Melakukan Kegiatan Positif yang Menggunakan Aktivitas Fisik
menurut Tobing (Maret 2020)
Kementerian Kesehatan Membuka Layanan Konsultasi Psikologi
Penyampaian Nasihat yang Aktif dari Ulama untuk Negara dengan Mayoritas Muslim
Aturan dan Kebijakan Pemerintah yang Tepat
Manjakan Diri
Bijak Sikapi Informasi