Please enable JavaScript.

Coggle requires JavaScript to display documents.

Fenomena Manusia Silver: Sebab dan Akibatnya Pada Anak image, Struktur…

- - - - berbagai kota di Indonesia
    - - sejak pandemi melanda
    - - laki-laki maupun perempuan, mulai dari anak-anak, dewasa, hingga usia lanjut
    - - sulit mencari pekerjaan sedangkan kebutuhan hidup harus terpenuhi
      - untuk anak2, penyebabnya adalah putus sekolah, lingkungan tidak mendukung, dan konflik keluarga
    - - fenomena manusia silver (orang-orang yang mengecat seluruh tubuh bahkan mukanya dengan cat berwarna silver
    - - para manusia silver beraksi di berbagai titik persimpangan jalan untuk mendapatkan sumbangan dari para pengendara
  - - - Fitriani
    - - tidak ada di artikel
    - - kebutuhan perlindungan menunjukkan bahwa setiap anak berhak mendapatkan perlindungan dari tindakan eksploitasi, penelantaran, kekerasan, diskriminasi, maupun perlakuan salah lainnya
  - - - Memang tidak mudah untuk mengembalikan mereka kepada jalur yang benar, pada kehidupan yang lebih layak. Kehidupan yang dilalui memang keras tetapi mereka seolah-olah sudah terbiasa dengan kondisi tersebut. Termasuk sudah terbiasa hidup dengan norma dan aturan yang berlaku diantara mereka. Tujuan hidup mereka tidak jelas, yang penting mendapatkan kebutuhan makan untuk hari itu. Apa yang dianggap masyarakat umum adalah sesuatu yang tidak pantas dilakukan, tetapi oleh mereka justru diangap sebagai hal yang biasa saja. Pada akhirnya mereka merasa nyaman-nyaman saja dan terlena dengan kehidupan tersebut.
    - - Melihat realita tersebut, dibutuhkan berbagai upaya agar supaya mereka mau merubah pola pikir yang sudah tertanam tersebut. Di antaranya dengan pendampingan-pendampingan baik secara fisik maupun psikis. Ketika kebutuhan mereka terpenuhi lambat-laun mereka menyadari bahwa kehidupan yang mengarah pada kehidupan normal memang lebih baik. Hanya memang perlu waktu yang tidak sebentar untuk merubah pola tersebut. Hal ini memang tidak mudah. Namun, jika tidak terus diupayakan, sangat memungkinkan kondisi ini akan semakin buruk. (*)
    - - DR Arri Handayani, SPsi, Msi
    - - Kepala Pusat Kependudukan Perempuan dan Perlindungan Anak LPPM UPGRIS