Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Perubahan Sel & Jaringan dalam Rongga Mulut - Coggle Diagram
Perubahan Sel & Jaringan dalam Rongga Mulut
Rangsang Patologik yang Dapat Menyebabkan Perubahan Pada Sel dan Jaringan
Infectious agents
virus
bakteri
patogen
Immunologic reactions
reaksi autoimun terhadap sel-sel tubuh sendiri dan reaksi alergi terhadap zat lingkungan
Chemical agents
konsentrasi O2
racun (sianida, arsenik)
bahan kimia
Genetic derangements
Physical agents
eksposur temperatur ekstrim
radiasi
trauma mekanis
Nutritional imbalance
Kekurangan maupun kelebihan nutrisi dapat mengganggu sel atau jaringan
Adaptasi Sel
Hyperplasia
Definisi
Peningkatan jumlah sel dalam suatu organ atau jaringan sebagai respons terhadap suatu rangsangan.
Berdasarkan Penyebab
Fisiologis (hormonal & kompensasi)
proliferasi epitel kelenjar payudara wanita saat pubertas
Patologis
hiperplasia endometrium dan hiperplasia prostat jinak yang diinduksi hormon abnormal
Mekanisme
Hasil dari proliferasi sel dewasa yang didorong oleh faktor pertumbuhan dan peningkatan output dari sel baru dari sel induk jaringan
Hypertrophy
Definisi
Bertambahnya ukuran sel → bertambahnya ukuran organ yang terdampak
Berdasarkan penyebab
Patologis
pembesaran jantung akibat hipertensi dan pembesaran smooth muscle pada vesica urinaria
Fisiologis
hipertrofi uterus yang terjadi selama kehamilan
Mekanisme
Sinyal berasal dari membran sel mengaktifkan jaringan kompleks jalur transduksi sinyal
Jalur pensinyalan ini mengaktifkan satu set faktor transkripsi → protein intrasel → hipertrofi
Tindakan terintegrasi dari sensor mekanis, faktor pertumbuhan, dan agen vasoaktif menginduksi produksi faktor pertumbuhan dan agonis
Atrophy
Berdasarkan penybebab
Fisiologis
notocord selama perkembangan janin, penurunan ukuran uterus
Patologis
pnurunan beban kerja (disused atrophy)
Mekanisme
Sintesis protein menurun → degradasi protein seluler terjadi melalui jalur ubiquitin-proteasome
Atrofi disertai dengan dengan peningkatan autophagy → munculnya peningkatan jumlah vakuola autophagic
Sinyal trofik yang meningkatkan penyerapan nutrisi dan meningkatkan translasi mRNA berkurang
Definisi
pengurangan ukuran organ atau jaringan karena penurunan ukuran dan jumlah sel.
Metaplasia
Definisi
Perubahan fenotip sel
Sifat
reversible
perubahan di rangsang sinyal sitokin
Mekanisme
Sel punca dari sel yang sensitif ini diprogram kembali namun dengan jalur induksi baru sehingga dapat membentuk sel dengan morfologi yang berbeda dari sebelumnya
Pada proses ini, sel punca membutuhkan vitamin A
Sel yang sensitif terhadap suatu stress akan digantikan oleh sel yang lebih kompeten
Mekanisme Apoptosis Akibat Kerusakan Mitokondria
3 Dampak Mayor
Phosphorilasi oksidatif abnormal → pembentukan reactive oxygen species → banyak efek merusak
Permeabilitas diluar membran mitokondria meningkat → Leakage protein ke sitosol → Apoptosis
Dapat menghasilkan saluran dengan konduktansi tinggi → kehilangan membran potensial mitokondria → kegagalan saat phosphorilasi oksidatif, ATP berkurang → Necrosis
Mekanisme
Faktor pertumbuhan (Growth factor) dan sinyal lainnya dapat merangsang pembentukan protein anti-apoptosis Bcl-2, yang berfungsi sebagai regulasi apoptosis. Protein anti apoptosis yang utama : Bcl-2 dan Bcl-x
Pada saat sel mengalami stress, Bcl-2 dan Bcl-x menghilang dari membran mitokondria dan digantikan oleh pro-apoptosis protein, seperti Ba-k, Ba-x, Bi-m
Hasil dari peningkatan permeabilitas membran luar mitokondria dengan pelepasan molekul pemicu kematian (pro-apoptosis) dari ruang antar-membran mitokondria ke dalam sitoplasma
Sitokrom c yang berada di dalam mitokondria dilepaskan ke sitoplasma dan mengaktivasi caspase-9 yang menginisiasi program apoptosis
Cell Injury
Definisi
Terjadi pada sel apabila batas respons adaptif sel terlampaui, ter-expose kerusakan, kekurangan nutrisi yang kritis
Mekanisme
Penurunan produksi ATP dan pembentukan ROS akibat rangsangan patologik
Contoh
Mitokondria sensitif terhadap rangsang seperti hypoxia, chemical toxins, dan radiasi. → gagal fosforilasi oksidatif → menurunnya jumlah ATP dan pembentukan Reactive Oxygen Species (ROS; semacam radikal bebas yg punya dampak buruk) → abnormalitas pada sel → nekrosis
Contoh
Ischemia (irreversible)
Hypoxia (reversible)
Perbedaan Apoptosis dan Nekrosis
Penyebab
Apooptosis
Rangsang Fisiologis dan Patologis
Nekrosis
Infeksi bakteri atau jamur, protein terdenaturasi yang menghambat sirkulasi,
Efek
Apoptosis
Menguntungkan
Nekrosis
Merugikan
Gejala
Apoptosis
Tidak ada inflamasi
Nekrosis
Peradangan, penurunan aliran darah pada jaringan terdampak
Syarat Jaringan Befungsi Secara Normal
Keseimbangan antara cairan tubuh, intra dan ekstra vaskuler
Konsentrasi zat-zat dalam cairan yang tetap, termasuk elektrolit
Sirkulasi darah yang baik (lancar)
Pertukaran zat antara cairan tubuh dan cairan intraseluler, yang terjadi melalui membran sel.
Kelainan-kelainan akibat gangguan peredaran cairan tubuh, darah, dan elektrolit
Hipertensi
Hemoragi
Defisiensi elektrolit atau kelebihan elektrolit
Hemostasis dan Trombosis
Dehidrasi
Emnolus
Edeman
Infark
Kelainan yang terjadi akibat ketidakseimbangan kalsium
Lithiasis (Sialolithiasis)
Hipokalsifikasi Email
Pigmentasi Rongga Mulut
Eksogen
Drugs, tobacco, heavy metals, amalgam tattoo
Chronic Inrritaion
Posttraumatic, postinflammatory
Infections
HIV, Tuberculosis, Candidiasis
Reactive
Oral melanotic macule, Oral melanoacanthoma
Endogen
Endokrin disorders, diabetes, kehamilan, hyperthyroidism
Neoplastic
Benign, Malignant [Melanoma]