Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Permasalahan anak berbakat di Indonesia - Coggle Diagram
Permasalahan anak berbakat di Indonesia
Faktor-faktor yang mendukung munculnya Gifedness pada seorang anak
Faktor pembawa
a. Intelgensi dan Kreativitas
Seperti kata Renzulli bahwa kriteria bakat adalah kreativitas, oleh karena itu anak anak yang berbakat harus mempunyai kretivitas dan intelgensi yang tinggi.
b. Kepribadian anak yang berbakat harus mempunyai komitmen terhadap tugas dan motivasi dan memiliki rasa tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas yang dihadapi.
Faktor Lingkungan
a. Keluarga
1.) Sosial ekonomi keluarga
2.) Tingkat pendidikan orang tua
3.) Pola asuh orang tua
4.) Aspiarasi dan presepsi orang tua terhadap anak yang berbakat
5.)Terpenuhinya kebutuhan anak dan rancangan program untuk memenuhi
kebutuhan pendidikan mereka sejak awal atau usia dini.
b. Sekolah
Kurikulum yang sesuai
Sarana atau fasilitas belajar yang mendukung
Strategi pembelajaraan yang tepat
Lingkungan sekolah yang dapat mendukung Giftedness
c. Masyarakat
1.) Memberi kesempatan pada anak-anak yang giftedness untuk belajar mengembangkan kemampuannyan
2.) Adanya kerjasama yang baik antara sekolah dan masyarakat
3). Aspirasi dan persepsi masyarakat terhadap anak berbakat
4). Memberi kebebasan dan tidak ada diskriminasi dalam memberi kesempatan dan
hadiah atau penghargaan terhadap munculnya keberbakatan.
Mengidentifikasi anak berbakat yang masih berada pada usia muda
a. Rasa ingin tahu anak
b. Kemampuan Bahasa
c. Kretivitas dakam bermain
d. Membandingkan perilaku anak dengan cirri-ciri anak berbakat
e. MInat anak
f. Loncatan Perkembangan Intelektualitas
Permasalahan anak berbakat di Indonesia
a. Masih adanya anggapan dari masyarakat bahwa jika betul-betul anak berbakat
b. Mengidentifikasi anak berbakat untuk menemukan siapa yang termasuk anak
berbakat.
c. Kurikulum pendidikan di Indonesia tidak cukup fleksibel untuk anak berbakat.
d. Guru-guru tidak dipersiapkan untuk mendidik anak berbakat sehingga sering tidak
dapat memenuhi kebutuhan anak berbakat.
e. Masing-masing sekolah yang menyelenggarakan pendidikan khusus bagi anak-anak
berbakat
f. Labelisasi anak berbakat sebagai kelompok anak-anak yang elit.
g. Program akselerasi yang diselenggarakan di sekolah-sekolah masih belum dapat
memenuhi kebutuhan anak-anak berbakat yang sifatnya spesifik/ khusus
Pendidikan anak berbakat yang sesuai dengan kondisi budaya Indonesia
a. Memberi kesempatan pendidikan yang sama kepada semua anak untuk
mengembangkan potensi ( keberbakatannya )
b. Memperhatikan prosedur untuk mengidentifikasi keberbakatan, misalnya alat ukur
apa yang akan digunakan dan siapa yang berwenang melakukannya.
c. Penyusunan kurikulum
d. Mempersiapkan guru bagi anak berbakat
e. Memberi kebebasan terhadap media kebudayaan bagi semua warga negara tanpa
diskriminasi
f. Program pendidikan secara khusus
Pengayaan (Enrichment)
Percepatan (Acceleration)
Pengelompokan Khusus (Segregation)