Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Kelas Kata - Coggle Diagram
Kelas Kata
Kata merupakan unsur utama dalam membentuk kalimat. Selain bentuk dasarnya, kata juga dapat dibentuk melalui proses morfologis, yaitu afiksasi (pengimbuhan), reduplikasi (perulangan), dan komposisi (penggambungan) untuk menyampaikan maksud yang terkandung di dalam kalimat.
Verba
Verba adalah kata yang merujuk pada suatu tindakan, perbuatan, proses dan keadaan tetapi bukan sifat. Pada umumnya, verba berfungsi sebagai predikat dalam sebuah kalimat
Verba dasar bebas
seperti:
duduk, makan, mandi, minum, pergi, pulang, tidur
Verba turunan
Verba berafiks:
Contoh: ajari, bernyanyi, bertaburan.
Verba bereduplikasi: Contoh: bangun-bangun, ingat-ingat, makan-makan, marah-marah.
Verba berproses gabung:
Contoh: bernyanyi-nyanyi, tersenyum-senyum,
makan-makan.
Verba majemuk:
Contoh: cuci mata, campur tangan, unjuk gigi.
Verba transitif (kata kerja yang membutuhkan objek)
Contoh: Saya menulis surat.
Adik membeli balon.
Verba intransitif (kata kerja yang tak memerlukan objek)
Contoh: Mereka duduk di taman.
Anak-anak itu bersepeda di sepanjang pantai.
Adik sedang mandi.
Kata sifat atau adjektiva
kata yang menerangkan sifat, keadaan watak, dan tabiat orang/binatang/ benda. Kata sifat umumnya berfungsi sebagai predikat, objek dan penjelas subjek.
Adjektiva dasar, seperti adil, afdol, bangga, baru, cemas, disiplin, anggun, bengkak.
Adjektiva turunan
Adjektiva berafiks
contoh: terhormat, terindah, kesakitan, kesepian, keinggris-inggrisan.
Adjektiva bereduplikasi:
contoh: muda-muda, elok-elok, cantik-cantik. Adjektiva berafiks -i, -wi, -iah.
Adjektiva deverbalisasi, misalnya: melengking, terkejut, menggembirakan, meluap.
Adjektiva denominalisasi. misalnya: berapi-api, berbudi, budiman, kesatria, berbusa, dan lain-lain.
Adjektiva de-adverbialisasi, misalnya bersungguh-sungguh, berkurang, bertambah.
Adjektiva denumeralia, misalnya: manunggal, mendua, menyeluruh.
Adjektiva de-interjeksi, misalnya: aduhai, sip, asoy.
Adjektiva majemuk, misalnya: panjang tangan, buta
huruf, lupa daratan, tinggi hati.
Adjektiva eksesif (berlebih-lebihan), misalnya alangkah gagahnya, bukan main kuatnya, Maha Kuasa.
Kata Keterangan (Adverbia)
Kata keterangan atau adverbia adalah kata yang memberi keterangan pada verba, adjektiva, nomina predikatif, atau kalimat.
Adverbia dasar bebas, misalnya: alangkah, agak, akan, amat, nian, niscaya, tidak, paling, pernah, pula, saja, saling.
Adverbia turunan
Adverbia reduplikasi, misalnya: agak-agak, lagi-lagi, lebih lebih, paling-paling.
Adverbia gabungan, misalnya: belum boleh, belum pernah, atau tidak mungkin.
Adverbia yang berasal dari berbagai kelas, misalnya: terlampau, agaknya, harusnya, sebaiknya, sebenarnya, secepat-cepatnya.
Kata Benda (Nomina)
Kata benda atau nomina adalah kata yang mengacu kepada sesuatu benda (konkret maupun abstrak). Kata benda berfungsi sebagai subjek, objek, pelengkap,
Nomina bernyawa, misalnya: Umar, Abdullah, nenek, nona, ayah, kerbau, ayam.
Nomina tak bernyawa, misalnya: nama lembaga, hari, waktu, daerah, bahasa.
Nomina terbilang, misalnya: kantor, rumah, orang, buku.
Nomina tak terbilang, misalnya: udara, kebersihan, kemanusiaan.
Nomina kolektif, misalnya: cairan, asinan, buah-buahan, kelompok.
Nomina ukuran, misalnya: pucuk, genggam, batang, kilogram, inci.
Nomina dari proses nominalisasi, misalnya: keadilan, kenaikan, pembicara, pemotong, anjuran, simpulan, pengumuman
Nominalisasi dengan si dan sung, misalnya: si kecil, si manis, sang kancil, sang dewi.
Nominalisasi dengan yang, misalnya: yang lari, yang berbaju, yang cantik.
Kata Ganti (Pronomina)
Kata ganti atau pronomina adalah kata yang dipakai untuk mengacu pada nomina lain. Pronomina berfungsi untuk mengganti kata benda atau nomina.
pronomina persona
Pronomina reduplikasi, misalnya: kita-kita, dia-dia, dan beliau-beliau
Pronomina berbentuk frasa, misalnya: kamu sekalian, aku ini, dia itu.
Pronomina takrif, terbatas pada pronomina persona (orang)
Pronomina persona I (kata ganti orang 1): saya, aku (tunggal), dan kami, kita (jamak).
Pronomina persona II (kata ganti orang II): kamu, engkau, Anda (tunggal), dan kalian, Anda sekalian (jamak).
Pronomina persona III (kata ganti orang III) ia, dia, beliau (tunggal), dan mereka (jamak)
Pronomina tak takrif, tidak menunjuk pada orang atau benda tertentu. misalnya: sesuatu, seseorang, barang siapa, siapa, apa-apa, anu, dan masing-masing sendiri.
pronomina penunjuk
Pronomina penunjuk umum. Misalanya : ini, itu, dan anu.
Pronomina penunjuk tempat.
Misalanya: sini, situ, atau sana.
Pronomina penunjuk ihwal.
Misalanya begini dan begitu.
pronomina penanya.
Pronomina penanya adalah pronomina yang dipakai sebagai pemarkah pertanyaan. Contoh: siapa, apa, mana, mengapa, kapan, dimana, bagaimana, dan berapa.
Kata Bilangan (Numeralia)
kata yang dipakai untuk menghitung banyaknya orang, binatang, dan benda.
Numeralia utama (kardinal), terdiri atas:
Bilangan penuh, misalnya: satu, dua, tiga, puluh, ribu, juta.
Bilangan pecahan, misalnya: sepertiga, duapertiga, lima perenam.
Bilangan gugus, misalnya: selikur (21), lusin, gros, kodi, atau ton.
Numeralia tingkat, yaitu numeralia yang menunjukkan urutan atau struktur Misalnya: pertama, kesatu, kedua, keempat, ketiga belas.
Numeralia kolektif, numeralia yang terbentuk oleh afiksasi.
Misalnya: ketiga (ke+ Num), ribuan, ratusan (Num+ -an), beratus-ratus, dan bertahun-tahun (ber-+ Num).
Interogativa
kata yang menggantikan sesuatu yang ingin diketahui oleh pembicara. Dapat dipakai dalam kalimat tanya langsung ataupun kalimat tanya tak langsung. Intonasi dalam kalimat tanya berbeda dengan kalimat berita. Interogativa selalu diakhiri dengan tanda tanya seperti: apa, berapa, mengapa dan bertujuan untuk memperoleh respon berupa jawaban.
Demontrativa
kata yang mengungkapkan objek didalam maupun diluar bacaan, untuk menandai secara khusus orang atau benda. Kategori ini bisa dimasukan sebagai bagian pengganti kata benda, Objek tersebut adalah Antisiden, Contohnya Ini, Itu, Disini
Artikula
kata sandang adalah kata yang digunakan untuk melengkapi atau sebagai penjelas sebuah kata benda atau kata kerja pasif. Artikula tidak memiliki makna tertentu. Contoh pada bahasa Indonesia adalah Si, Sang, Kaum, Para, dll.
Preposisi
kata depan yang berada di depan kata kerja yang digunakan sebagai penghubung untuk membantu menyempurnakan susunan kalimat.
Konjungsi
kalimat yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa kalimat satu dengan yang lain. fungsi kalimat konjungsi yang berkaitan dengan kalimat agar adalah kalimat yang sederajat dan bisa berdiri sendiri jika dipisah kan kehilangan arti
Fatis
kelas kata yang terdapat dibagian awal, tengah serta akhir. Fatis ini berguna untuk memulai komunikasi dan juga mempertahankan antara pembicara dan lawan bicara.
Interjeksi
kelas kata mengenai ungkapan yang menggambarkan rasa hati seseorang.