Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Harmonis - Coggle Diagram
Harmonis
Keanekaragaman bangsa dan budaya Indonesia
Letak geografis Indonesia yang berada di persimpangan dua benua dan samudera yang berdampak pada terjadinya percampuran ras, suku bangsa, bahasa, agama, etnis, dan budaya. Juga berpengaruh terhadap aspek kesenian, ekonomi, dan teknologi
Bhinneka Tunggal Ika
Mpu Tantular dalam Kakawin Sutasoma (1851)
Mohammad Yamin (Sidang BPUPKI)
Nasionalisme
Teori
Primordialis
Pemberian historis yang terus hadir dalam sejarah manusia
Perenialis
ditemukan di pelbagai zaman sebelum periode modern
Etnosimbolis
Kelahiran bangsa pasca abad ke-18 merupakan spesies baru sesuai perspektif Perenialis.
Perlu memperhitungkan kekuatan sentiment dan symbol tertentu, sesuai Primordialis
Perlu memperhitungkan kehadiran dunia politik etnis, sesuai Modernis
Modernis
Hasil dari modernisasi dan rasionalisasi
Indonesia
sesuai nilai-nilai Pancasila
Potensi Tantangan
tantangan yang berupa keuntungan dan manfaat
Menjadi aset wisata yang dapat menghasilkan pendapatan negara
Memperkaya kebudayaan nasional
Sebagai identitas negara Indonesia di mata seluruh negara di dunia
Ikon Pariwisata
dengan banyaknya wisata, bisa membuka lapangan pekerjaan
Pengetahuan bagi seluruh warga di dunia
Media hiburan yang mendidik
Timbulnya rasa nasionalisme
Terkenal di mata dunia berkat keragaman yang kita miliki
Dapat mempererat tali persaudaraan
tantangan disharmonis
Tanda
Norma-norma sosial tidak berfungsi dengan baik sebagai alat mencapai tujuan.
Adanya pertentangan norma-norma dalam masyarakat sehingga menimbulkan kebingungan bagi masyarakat.
Pemberlakuan sanksi terhadap pelanggar atas norma yang tidak tegas atau lemah
Tindakan anggota masyarakat sudah tidak lagi sesuai dengan norma yang berlaku.
Terjadi proses disosiatif, yaitu proses yang mengarah pada persaingan tidak sehat, tindakan kontroversial, dan pertentangan (disharmonis)
Menguatnya etnosentrisme dalam masyarakat yaitu berupa perasaan kelompok dimana kelompok merasa dirinya paling baik, paling benar, dan paling hebat sehingga mengukur kelompok lain dengan norma kelompoknya sendiri. Sikap etnosentrisme tidak hanya dalam kolompok suku, namun juga kelompok lain seperti kelompok pelajar, partai politik, pendukung tim sepakbola dan sebagainya.
Stereotip terhadap suatu kelompok, yaitu anggapan yang dimiliki terhadap suatu kelompok yang bersifat tidak baik. Seperti anggapan suatu kelompok identik dengan kekerasan, sifat suatu suku yang kasar, dan sebagainya.
Tidak adanya persamaan pandangan antarkelompok, seperti perbedaan tujuan, cara melakukan sesuatu, dan sebagainya.
Disharmonis antarsuku
Disharmonis antaragama
Disharmonis antarras
Disharmonis antargolongan
Sikap ASN
tujuan Nasionalisme dari semangat gotong royong
Kedalam
, kemajemukkan dan keanekaragaman Indonesia perlu disikapi secara positif sebagai karunia yang bisa memperkaya khazanah budaya dan pengetahuan melalui proses penyerbukkan budaya
Keluar
, Nasionalisme Indonesia, memuliakan manusia dengan menjunjung tinggi persaudaraan, perdamaian, dan keadilan antar umat manusia
Langkah dan proses berkesinambungan
Pertama
, memperbaiki kebijakan tentang pemerataan pembangunan
Kedua
, penanaman nilai toleransi dan saling menghormati melalui pendidikan pluralitas dan multikultural serta menanamkan nilai kebersamaan sejak dini
Kode Etik
Sumber
a. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (ASN)
b. PP nomor 11 tahun 1959 tentang Sumpah Jabatan PNS dan anggota angkatan perang
c. PP nomor 21 tahun 1975 tentang sumpah/janji PNS
d. PP nomor 30 tahun 1980 tentang peraturan disiplin PNS
e. PP nomor 42 tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri
Sipil.
f. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Disiplin PNS.
g. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen PNS
Kode etik ASN (UU No.5 tahun 2014)
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung
jawab, dan berintegritas tinggi;
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa
tekanan;
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan
negara;
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
h. Menjaga agar tidak terjadi disharmonis kepentingan
dalam melaksanakan tugasnya;
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
Sikap
Perilaku
Empati
Keterbukaan terhadap perbedaan
Toleransi
Perubahan mindset
Pertama, berubah dari penguasa menjadi pelayan
Kedua, merubah dari wewenang menjadi peranan
Ketiga, menyadari bahwa jabatan publik adalah amanah
Core Values
a. Menghargai setiap orang apappun latar belakangnya;
b. Suka mendorong orang lain;
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
KBBI
Bersangkut paut dengan (mengenai) harmoni; Seia Sekata;
Wikipedia
Terikat secara serasi/sesuai
Suasana harmonis
Menciptakan secara individu suatu ketenangan, kondisi yang memungkinkan untuk saling berkolaborasi dan bekerja sama, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dalam bekerja dan dapat meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat sebagai pelanggan
Kalimat afirmasi
Kami saling peduli dan menghargai perbedaan
Kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur