Coggle requires JavaScript to display documents.
Gayanya ekspresionisme
Puisi bebas
Aliran dan gaya realisme
Diksi mencerminkan pengalaman batin yang dalam dan untuk intensitas arti, mempergunakan kosakata bahasa sehari-hari sesuai dengan aliran realisme
Metafora dan simbolik adalah bahasa kiasan yang dominan. Kata-kata, frasa, dan kalimat-kalimat ambigu juga dominan digunakan
Gaya sajak prismatik dengan kata-kata ambigu dan simbolik, hubungan baris-baris dan kalimat-kalimat implisit
Gaya pernyataan pikiran berkembang
Gaya ironi dan sinisme menonjol
Mengekspresikan kehidupan batin/kejiwaan manusia lewat peneropongan batin sendiri
Mengemukakan masalah kemanusiaan umum
Individualisme menonjol
Masalah kemasyarakatan
Filsafat eksistensialisme mulai dikenal
Gaya mantra mulai tampak dalam balada-balada
Gaya ulangan mulai berkembang
Gaya puisi liris masih meneruskan karya gaya Angkatan 45
Gaya slogan dan retorik makin berkembang
Gaya bercerita berkembang dengan berkembangnya puisi cerita dan balada dengan gaya yang lebih sederhana dari puisi lirik
Ada gambaran suasana yang muram karena menggambarkan hidup yang penuh penderitaan
Mengungkapkan masalah-masalah social
Banyak menampilkan cerita-cerita dan kepercayaan rakyat sebagai pokok-pokok sajak balada
Menggunakan asosiasi-asosiasi bunyi untuk mendapatkan makna baru
Gaya penulisan yang prosais
Menggunakan kata-kata daerah secara menonjol untuk memberi warna lokal dan ekspresivitas
Puisi lugu, mempergunakan teknik pengungkapan ide secara polos
Puisi bergaya mantra, menggunakan sarana kepuitisan yang khusus berupa: ulangan kata, frasa, atau kalimat berupa paralelisme, kombinasi dengan hiperbola dan enumerasi untuk mendapatkan efek sebanyak-banyaknya. Tipografi dieksploitasi secara sugestif
Puisi-puisi imajinasi menggunakan teknik tak langsung berupa gambaran-gambaran dengan lukisan-lukisan atau cerita kiasan
Cerita, lukisan yang bersifat alegoris atau parabel
Menuntut hak-hak asasi manusia
Mengemukakan kehidupan batin religius yang cenderung ke mistik
Mengemukakan kritik sosial atas kesewenang-wenangan terhadap kaum lemah dan kritik atas penyelewengan