Please enable JavaScript.

Coggle requires JavaScript to display documents.

Pendidikan Inklusif, Sistem Pendidikan - Coggle Diagram

- - - - Idealisme
        
        Dasar Pemikiran
        
        Aliran ini memandang serta menganggap bahwa yang nyata hanyalah idea. Idea sendiri selalu tetap atau tidak mengalami
        perubahan serta penggeseran
        
        Siapa saja yang telah menguasai ide, ia akan mengetahui jalan yang pasti, sehingga dapat menggunakan sebagai alat untuk mengukur, mengklasifikasikan dan menilai segala sesuatu yang dialami sehari-hari.
        
        Pandangan terhadap pendidikan
        
        Pendidikan bertujuan untuk membantu perkembangan pikiran
        dan diri pribadi (self) siswa
        
        Kurikulumnya diorganisasikan menurut mata pelajaran dan berpusat pada materi pelajaran (subject matter centered)
        
        Cenderung mengabaikan dasar-dasar fisiologis dalam belajar
      - Realisme
        
        Dasar Pemikiran
        
        Lahirnya keberanan korespondesnsi : kesesuaian antara ide dan fakta
        
        Ketika lahir, jiwa atau pikiran manusia adalah kosong, dilahirkan tidak membawa pengetahuan atau ide-ide bawaan
        
        Memandang bahwa dunia materi adalah nyata dan berada di luar pikiran yang mengamatinya (Realisme rasional) dan melainkan dunia sebagaimana adanya (Realisme natural ilmiah)
        
        Pandangan terhadap pendidikan
        
        Tujuan pendidikan realisme adalah untuk “penyesuaian diri dalam hidup dan mampu melaksanakan tanggung jawab sosial”
        
        Kurikulum yang baik diorganisasikan menurut mata pelajaran dan berpusat pada materi pelajaran (subject matter centered)
        
        Bersifat otoriter. Dan evaluasi merupakan aspek penting dalam mengajar.
      - Eksperimentalisme
        
        Dasar Pemikiran
        
        Campuran dari behaviorisme dan pragmatisme
        
        Hidup adalah perubahan yang terjadi melalui pemikiran cerdas manusia dalam menyelesaikan berbagai rintangan dan problem yang ada
        
        Menjadikan manusia yang subjektif-individualistis sebagai ukuran segala sesuatu
        
        Pandangan terhadap pendidikan
        
        Menjadikan manusia sebagai center of excellence
        
        Pendidikan sebagai rekonstruksi sosial
      - Eksistensialisme.
        
        Dasar Pemikiran
        
        Manusia adalah individu yang bertanggung jawab atas kemauannya yang bebas
        
        Kebenaran bersifat relatif
        
        Benda- adalah "yang berada", sehingga membutuhkan manusia yang "berada"
        
        Pandangan terhadap pendidikan
        
        Tidak berpusat pada materi pelajaran karena apapun yang dipelajari peserta didik merupakan suatu alat bagi peserta didik tersebut alam mengembangkan [pengetahuan diri (self knowledge) dan tanggung jawab diri (self responsibility).
        
        Guru harus berperan sebagai pembimbing, karena itu pendidik harus
        bersikap demokratis
      - Perenialisme
        
        Dasar pemikiran
        
        Pendidikan harus didasari oleh nilai-nilai cultural masa lampau,
        regressive road to culture, oleh karena kehidupan modern saat ini banyak menimbulkan krisis dalam banyak bidang
        
        Berpegang pada nilai-nilai atau norma-norma
        yang bersifat abadi untuk membina kembali keyakinan akan nilai-nilai asasi masa silam untuk menghadapi problema kehidupan manusia saat sekarang dan bahkan sampai kapan pun dan di mana pun
        
        Pandangan terhadap pendidikan
        
        Pendidikan adalah transfer ilmu
        pengetahuan tentang kebenaran abadi
        
        Pendidikan membantu siswa dalam memperoleh dan merealisasikan kebenaran abadi. Aliran ini menilai bahwa kebenaran itu
        bersifat universal dan konstan. Maka jalan untuk mencapainya adalah melatih intelek dan disiplin mental.
        
        Tujuan pendidikan adalah kurikulum yang berpusat pada materi (contend based, subject centered) dan mengutamakan disiplin
        ilmu sastra, matematika, bahasa, humaniora, sejarah dan lain-lain
    - - Bhinneka Tunggal Ika
        
        Menghargai perbedaan, menjunjung tinggi hak orang lain, berkeadilan, tidak mendiskriminasikan sesama warga negara harus dituangkan dalam tujuan pembelajaran.
      - Ki Hajar Dewantoro (R.M. Suwardi Suryaningrat).
        
        Taman Siswa
        
        Siswa yang mandiri.
        
        Pendidikan yang mencerahkan masyarakat.
        
        Pendidikan harus mencakup wilayah yang luas.
        
        Perjuangan menuntut kemandirian.
        
        Sistem ketahanan diri.
        
        Pendidikan anak-anak.
        
        Hak menentukan nasib sendiri.
  - - - Inklusif diambil dari kata dalam bahasa inggris yakni “to include” atau “inclusion” atau “inclusive”
        yang berarti mengajak masuk atau mengkutsertakan.
    - - Pendidikan inklusif adalah pendidikan yang terbuka dan ramah terhadap pembelajaran dengan
        mengedepankan tindakan menghargai dan merangkul perbedaan.
      - Daniel P. Hallahan (2009) mengemukakan definisi pendidikan inklusif sebagai pendidikan yang menempatkan semua peserta didik berkebutuhan khusus dalam sekolah reguler sepanjang hari. Dalam pendidikan seperti ini, guru memiliki tanggung jawab penuh terhadap peserta didik berkebutuhan khusus tersebut.
- - - - Suatu sistem pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus yang
        terpisah dari sistem layanan pendidikan anak normal (Casmini, 2007)
    - - Berasal dari kata segregate yang mempunyai arti
        (memisahkan, memencilkan) atau segregation (diartikan Pemisahan)
  - - - Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB)
        
        Sekolah pada tingkat dasar yang menampung beberapa jenis kelainan, yaitu : tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, bahkan juga tunaganda yang ditampung dalam satu atap (Casmini, 2007).
      - Sekolah Luar Biasa (SLB)
        
        Definisi
        
        Sekolah Luar Biasa adalah sebuah lembaga pendidikan formal yang melayani pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus (Pramartha, 2015).
        
        6 Bagian
        
        SLB Bagian B untuk anak berkebutuhan khusus yang menyandang kelainan pada pendengaran (Tunarungu)
        
        SLB Bagian C untuk anak berkebutuhan khusus Tunagrahita ringan
        
        SLB Bagian C1 untuk anak berkebutuhan khusus Tunagrahita sedang
        
        SLB Bagian D untuk anak berkebutuhan khusus untuk Tunadaksa tanpa adanya gangguan kecerdasan sedangkan
        
        SLB D1 untuk anak berkebutuhan khusus Tunadaksa dengan gangguan kecerdasan.
        
        SLB Bagian E yaitu lembaga pendidikan yang memberikan pelayanan pendidikan secara khusus untuk peserta didik tunalaras
        
        SLB Bagian G yaitu lembaga pendidikan yang memberikan layana untuk peserta didik tunaganda
        
        SLB Bagian A untuk anak berkebutuhan khusus yang menyandang kelainan pada penglihatan (Tunanetra)
    - - Bentuk sekolah luar biasa yang didalamnya terdapat fasilitas asrama. Anak berkebutuhan khusus yang sekolah di SLB berasrama tinggal diasrama. Asrama dan sekolah menjadi satu pengelolaan sehingga didalamnya terdapat tingkatan persispan, dasar dan tingkat lanjut juga terdapat unit asrama
    - - Melayani pendidikan anak berkebutuhan khusus yang bertempat tinggal jauh dari SLB atau SDLB. Tenaga pengajar yang bertugas
        berasal dari guru SLB-SDLB terdekatnya. Mereka menjadi guru kunjung sedangkan kegiatan administrasinya dilaksanakan di SLB terdekat.