Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Dinamika Perwujudan Pancasila Sebagai Dasar Negara, Tampak markas Divisi…
Dinamika Perwujudan Pancasila Sebagai Dasar Negara
A. Penerapan Pancasila dari Masa ke Masa
Masa 1945-1950
Masa awal kemerdekaan Indonesia
Banyak tantangan dari berbagai pihak
tantangan dari luar dan dalam negeri
Belanda masih ingin menguasai Indonesia dan melaksanakan agres militer
Terdapat upaya-upaya pemberontakan terhadap NKRI di sejumlah tempat
Pemborantakan
a) PKI (Partai Komunis Indonesia)
b) DI/TII (Darul Islam/ Tentara Islam Indonesia)
c) APRA
d) Andi Azis
e) RMS (Republik Makulu Selatan)
Masa 1950-1959
a) Pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Aceh
Pada April 1950, Ibnu Hajar dan pasukannya melakukan pengacauan di Kalimantan Selatan dan menyatakan bergabung dengan DI/TII
Pada Agustus 1953, Kahar Muzakkar menyatakan Sulawesi Selatan merupakan bagian dari Negara Islam Indonesia pimpinan Kartosuwiryo
Pada 20 September 1953, Daud Beureueh menyatakan Aceh adalah bagian dari Negara Islam Indonesia pimpinan Kartosuwiryo
b) Pemberontakan PRRI
Pada 15 Februari 1958, Ahmed Husein memproklamasikan berdirinya PRRI
c) Pemberontakan Permesta
Pada 17 Februari 1958, diadakan pertemuan yang dihadiri para tokoh politik, gubernur militer Sulawedi Utara dan Tengah, para cendikiawan, dan Mayor D. Jus Somba
Sejak 17 Februari 1958, Permesta memutus hubungan dengan pemerintah RI.
Masa 1959-1966
Periode demokrasi terpimpin
Terjadi penyimpangan penafsiran terhadap Pancasila
Soekarno sebagai presiden seumur hidup
Pembubaran DPR
Sebagian besar anggota Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong dipilih dan diangkat langsung oleh Presiden
Pelaksanaan politik konfrontasi
Percobaan penggabungan atau pencampuran nasionalis, agama, dan komunisme
Masa 1966- 1998
Pada 12 Januari 1966, terjadi demonstrasi mahasiswa dan rakyat yang menyampaikan beberapa tuntutan, demonstrasi di kenal sebagai Tiga Tuntutan Hati Nurani Rakyat (Tritura)
a) Bubarkan PKI beserta ormas-ormasnya
b) Bubarkan kabinet Dwikora dari unsur-unsur PKI
c) Turunkan harga
elemen gerakan mahasiswa dan rakyat yang turut serta dalam demonstrasi
Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI)
Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI)
Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI)
Kesatuan Aksi Buruh Indonesia (KABI)
Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia (KASI)
Kesatuan Aksi Wanita Indonesia (KAWI)
Kesatuan Aksi Guru Indonesia (KAGI)
Situasi yang makin tidak menentu membuat Presiden Soekarno mengeluarkan Supersemar pada 11 Maret 1966. Surat itu meminta letnan Jenderal Soeharto selaku Pangkopkamtib untuk mengendalikan keamanan dan ketertiban negara.
dianggap tidak sesuai dengan jiwa Pancasila pada masa Orde Baru
a) kebebasan pers dianggap terbatas, terdapat sejumlah penghentian penerbitan media massa, seperti majalah Tempo dan tabloid Detik.
b) Pemerintahan cenderung sentralistrik
c) Demokrasi cenderung dikekang, antara lain hanya ada tiga partai yang boleh ikut pemilihan umum sejak pemilu 1977 hingga pemilu 1997.
d) Diduga terdapat korupsi, kolusim dan nepotisme (KKN) sehingga menjadi salah satu penyebab kemunduran ekonomi Indonesia.
Masa 1998-Sekarang
masa reformasi
gerakan reformasi
Pada awal masa, kemunduran ekonomi Indonesia and dugaan penyelewengan terhadap Pancasila membuat mahasiswa dan masyarakat melakukan demonstrasi menuntut turunnya Presiden Soeharto.
Perkembangan demokrasi pada masa reformasi berkembang pesat. Untuk pertama kalinya, pada tahun 2004, pemilihan presiden dan wakil presiden untuk periode 2004-2009 dilakukan secara umum dan langsung.
B. Nilai-Nilai Pancasila Sesuai dengan Perkembanyan Zaman
Pengertian Nilai
a) Nilai Material, berguna bagi manusia
b) Nilai vital, berguna bagi manusia untuk dapat melaksanakan kegiatan
c) Nilai kerohanian, berguna bagi rohani
4) Nilai kebeneran, bersumber pada akal manusia
3) Nilai keindahan, bersumber pada unsur perasaan manusia
1) Nilai kebaikan/moral, bersumber pada unsur kehendak manusia
2) Nilai religius, merupakan nilai rohani tertinggi, bersumber pada kepercayaan/keyakinan
Hakikat Ideologi Terbuka
Pengertian ideologi
Secara harfiah, ideologi berarti ilmu pengertian-pengertian dasar.
Menurut Horton dan Hunt, ideologi merupakan suatu sistem gagasan yang menyetujui seperangkat norma.
Menurut W. Newman, ideology merupakan seperangkat gagasan yang menjelaskan atau melegalisikan tatanan, struktur kekuasaan atau cara hidup
Menurut Mubyarto, ideologi adalah sejumlah doktrin, kepercayaan, dan simbol-simbol kelompok masyarakat.
Fungsi Ideologi
Menjadi pedoman bagi individu, masyarakat, atau bangsa untuk berpikir, melangkah, dan bertindak
Menjadi kekuatn yang mampu, memberi motivasi bagi individu dan lain-lain untuk mencapai tujuan
Menjadi upaya dalam menghadapi berbagai persoalan masyarakat dan bangsa dalam segela aspek kehidupan
Perbedaan ideologi terbuka dan ideologi tertutup.
Ideologi terbuka
Tidak dipaksakan dari luar
Digali dari kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakat sendiri
Milik seluru rakyat, sehingga dapat sekaligus sebagai kepribadian masyarakat
Isinya yang tidak operasional menjari operasional bila diwujudkan dalam konstitusi
Bersifat dinamis dan reformis
Ideologi Tertutup
Bukan merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat
Mendasari suatu program untuk mengubah dan memerbarui masyarakat
Dibenarkan atas nama ideologi bahwa masyarakat harus berkorban
Kepercayaan dan kesetiaan ideologis yang kaku
Bukan berupa niliai-nilai dan cita-cita
Terdiri atas tuntutan konkret dan operasional yang diajukan secara mutlak
Adanya ketaatan yang mutlak
Kedudukan Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
ideologi yang bersifat terbuka
Pancasila bersifat aktual, dinamis, antisipasif, dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman, pengetahuan, dan teknologi serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat
Nilai Pancasila
Nilai dasar
asas-asas yang kita terima sebagai dalil yang bersifat mutlak, sebagai sesuatu yang benar atau tidak perlu dipertanyakan lagi.
Nilai instrumental
nilai yang berbentuk norma sosial dan norma hukum yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam peraturan dan mekanisme lembaga-lembaga negara
Nilai praksis
nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan
Dimensi Pancasila
Dimensi indealisme
nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila yang bersifat sistematis, rasional, dan menyeluruh
Dimensi normatif
penjabaran nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam suatu sistem norma kenegaraan yang lebih operasional
Dimensi realitas
suatu ideologi harus mampu mencerminkan realitas yang hidup dan berkembang dalam masyarakat
C. Perwujudan Nilai-NIlai Pancasila dalam Berbagai Bidang Kehidupan
Perwujusan nilai nilai pancasila di bidang politik
Lembaga negara. Indonesia memiliki lembaga negara seperti
MPR, DPR, Presiden, MA, dll.
Hukum. Semua peraturan dan perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai pancasila
Sistem demokrasi. Pancasila mengutamakan musyawarah mufakat. Mufakat ini yaitu kesepkatam yang dihasilkan oleh berbagi pihak yang teribat secara langsung
Perwujudan nilai nikai pancasila di bidang ekinomi
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan
Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara
Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Perekonimian nasional deselenggarkan berdasar demokrasi ekonomi dengan prinsip keadilan kebersamaan efisiensi berkeadilan berkelanjutan berwawasam lingkungan kemandirian serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional
Perwujudan Nilai-NIlai Pancasila di Bidang Pertahanan dan Keamanan
UUD NRI Tahun 1945 Pasal 27 ayat (3)
setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara
UUD NRI Tahun 1945 Pasal 30 ayat (1)
tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
Perwujudan Nilai-Nilai Pancasila di Bidang Sosial Budaya
Menghargai keragaman budaya Indonesia
Pelestarian keragaman budaya Indonesia
Mengembangkan nilai-nilai persamaan status sosial dan menghalangi berkembangnya nilai-nilai feodalisme
Menjaga agar nilai-nilai eksklusivitas dan kedaerahan yang sempit tidak berkembang
Pengembangan nilai sosial dan budaya masyarakat menuju modernisasi yang di jiwai Pancasila
Tampak markas Divisi Siliwangi yang diduduki oleh APRAS
Daud Beureueh
Soumokil, pemimpin pemberontakan RMS