Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
MALNUTRISI ENERGI PROTEIN - Coggle Diagram
MALNUTRISI ENERGI PROTEIN
Komplikasi dan prognosis
Ensefalopati
Gangguan fungsi organ seperti gagat ginjal dan penyakit jantung
Hipoglikemia
Gagal tumbuh atau stunting pada anak
Hipotermia
Gangguan belajar
Hipoalbuminemia (kekurangan protein albumin darah)
Koma
Tatalaksana MEP
Mengobati infeksi
Memperbaiki kekurangan zat gizi mikro
Memperbaiki gangguan keseimbangan elektrolit
Memberikan makanan untuk stabilisasi & transisi
Mencegah dan mengatasi dehidrasi
Memberikan makan untuk tumbuh kejar
Mencegah dan mengatasi hipotermia
Memberikan stimulus untuk tumbuh kembang
Mencegah dan mengatasi hipoglikemi
Mempersiapkan untuk tindak lanjut di rumah
Definisi dan Klasifikasi MEP
Definisi
Keadaan kurang gizi yg disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari atau disebabkan oleh gangguan penyakit tertentu, sehingga tidak memenuhi angka kecukupan gizi
Klasifikasi
MEP sedang
MEP berat / gizi buruk
Kwashiorkor
Campuran (marasmus - kwashiorkor)
Marasmus
MEP ringan
Etiologi dan Faktor Risiko MEP
Etiologi
Tingkat pendapatan dan pekerjaan orang tua, karena orang tua dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik primer maupun sekunder
Penyakit infeksi, seperti cacar air, batik rejan, TBC, malaria, diare dan cacing
Konsumsi makanan, MEP sering dijumpai pada Anak usia 6 bulan - 5 tahun, dimana usia terse but memerlukan gizi yg sangat tinggi, sehingga jika kebutuhan zat gizi tidak terpenuhi maka tubuh akan menggunakan cadangan zat gizi yg ada di dalam tubuh, yg berakibat semakin lama cadangan semakin habis dan akan menyebabkan terjadinya kekurangan yg menimbulkan perubahan pada gejala klinis
Tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu, merupakan faktor yg penting dalam tumbuh kembang Anak, Karena pendidikan yg baik maka orang tua dapat menerima segala informasi dari luar terutama tentang cara mengasuh anak yg baik
Faktor Risiko
Faktor sosial: kemiskinan terjadi sebagai akibat dari rendahnya status pendidikan ibu yg tidak memadai disertai bencana alam, dan ketidakstabilan ekonomi
Faktor yg mempengaruhi tumbuh kembang
Internal
Psikis
Anak alergi pada makanan
Gangguan pada pencernaan
Eksternal
Makanan yg ringan
Bosan dengen menu yg disajikan
Masih kenyang
Asi sedikit, ada perubahan pada asi
CMD MEP
Anamnesis
Keluhan yg sering ditemukan adalah pertumbuhan yg kurang, anak kurus, atau berat badannya kurang. Selain itu ada keluhan anak kurang / tidak mau makan, sering menderita sakit yg berulang atau timbulnya bengkak pada kedua kaki, kadang sampai seluruh tubuh
Akan memperoleh informasi tentano nutrisi selama dalam kandungan, saat kelahiran, keadaan waktu lahir (BB dan PB), penyakit dan kelaianan yg diderita dan imunisasi, data Keluarga serta riwayat kontak dengen penderita menular tertentu
Pemfis
Marasmus
Iga gambang
Otot paha mengendur (baggy pants)
Wajah seperti orang tua
Cengeng, rewel
Tampak sangat kurus
Kwashiorkor
Pandangan mata sayu
Rambut tipis, kemerahan spt warna rambut jagung, mudah dicabut, rontok
Wajah sembab
Rewel
Apatis
Edema
Bermanfaat untuk memperoleh kedan klinis tentang tumbuh kembang secara umum perlu diperhatikan bentuk serta perbandingan bagian kepala, tubuh, dan anggota gerak. Keadaan mental anak yg kompos mentis, bersifat cengeng atau apatis
Antropometri
Untuk menilai ukuran dan bentuk badan serta bagian badan khusus dapat membantu mengenai masalah nutrisi. Pengukuran meliputi BB, TB, lingkar kepala, lingkar lengan atas dan lipatan kulit
Pemeriksaan penunjang
Urin rutin / kultur: bakteri (+) atar leukosit > 10 LPB (infeksi), proteinuri (-)
Feses: Darah (+) disentri, giardia (+) / parasit lain = infeksi
Hb atau Ht: < 4 g/dl atau < 12% (anemia berat)
Foto rontgen: toraks: pneumonia, gagal jantung. Tulang: fraktur
Apusan darah tepi: parasit malaria
Tes tuberculin / mantoux test
Kadar Gula Darah: < 54 mg/dl (hipoglikemia)
Klasifikasi berdasarkan anthropometric WHO - NCHS
Gizi baik: BB/U > -2 SD s/d + 2 SD baku WHO - NCHS
Gizi kurang: BB/U < - 2 SD s/d > - 3 baku WHO - NCHS
Gizi lebih: BB/U > + 2 SD baku WHO - NCHS
Gizi buruk: BB/U < -3 SD baku WHO - NCHS
Edukasi dan pencegahan MEP
Dapat dicegah dengan menerapkan pola makan sehat dengan gizi seimbang yg mencakup:
Sumber karbohidrat, seperti nasi, roti atau kentang
Sumber protein dan lemak, seperti daging, ikan, telur tau unggas
Sumber mineral dan vitamin, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, serta susu dan produk olahannya misalnya keju atau yoghurt