Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
sesak nafas ( tension pneumothorax) - Coggle Diagram
sesak nafas ( tension pneumothorax)
definisi, klasifikasi, etiologi, faktor risiko
Pneumothorax adalah adanya udara yang terdapat antara pleura visceralis dan cavum pleura. Pneumothorax dapat terjadi secara spontan atau karena trauma.
klasifikasi pneumothoraks menjadi 2 yaitu, tension pneumothorax's traumatik dan tension pneumothorax's spontan.
kecelakaan, penyakit bawaan
tatalaksan awal
pemberian oksigen untuk menangani sesak, dekompesi jarum
anamnesis & pem. fisik tension pneumothorax
data pribadi, keluhan utama( sesak nadas, trauma), Riwayat penyakit, Riwayat jatuh, Riwayat penggunaan boat, Riwayat kebiasaan.
primary survey (ABCDE) dan secondary survey ( AMPLE)
vital sign dan head to toe
pemeriksaan penunjang
foto rongen thorax, x-ray, darah lengkap.
komplikasi
Respiratory failure or arrest
Cardiac arrest
Pneumopericardium
Pneumoperitoneum
Hemothorax
Bronchopulmonary fistula
Damage to the neurovascular bundle during tube thoracostomy
Pain and skin infection at the site of tube thoracotomy
Empyema
Pyopneumothorax
prognosis
Tension pneumothorax timbul dari banyak penyebab dan dengan cepat berkembang menjadi insufisiensi pernapasan, kolaps kardiovaskular, dan akhirnya kematian jika tidak dikenali dan diobati. Pada pneumotoraks tanpa komplikasi, kekambuhan dapat terjadi dalam waktu enam bulan hingga tiga tahun. Kekambuhan lebih sering terjadi pada perokok, PPOK, dan pasien dengan AIDS
edukasi dan pencegahan :
Pasien dengan pneumotoraks harus dididik bahwa mereka tidak boleh bepergian melalui udara atau ke daerah terpencil sampai pneumotoraks sembuh total.
Pasien dengan pekerjaan berisiko tinggi seperti penyelam scuba dan pilot harus diberitahu bahwa mereka tidak boleh menyelam atau terbang sampai manajemen bedah definitif pneumotoraks mereka dilakukan
Semua pasien disarankan untuk berhenti merokok. Mereka harus dinilai keinginan mereka untuk berhenti merokok; mereka harus dididik dan diberikan farmakoterapi jika mereka memutuskan untuk berhenti.
Patofisiologi sesak nafas : gangguan mekanik alat pernafasan - kemampuan mengembangkan dinding. toraks paru - karma pernafasan meningkat- bahan hasil metabolik meningkat - kebutuhan oksigen meningkat - tenaga yg dibutuhkan otot oru meningkat.