Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Tension Pneumotorax - Coggle Diagram
Tension Pneumotorax
-
Komplikasi & Prognosis
Komplikasi yang dapat terjadi pada pneumothorax antara lain tension pneumothorax, hemopneumothorax, fistula bronkopleural, pneumomediastinum, dan pneumothorax kronik (kegagalan paru untuk ekspansi).
Pneumothorax spontan primer memiliki morbiditas dan mortalitas yang rendah, sering terjadi pada populasi usia muda dan memiliki tingkat rekurensi 17% sampai 54%
-
-
-
-
-
Etiologi
Tension pneumothorax disebabkan oleh udara yang masuk ke dalam rongga pleura dan tidak dapat keluar sepenuhnya .
Dalam proses inspirasi, terdapat udara yang bertekanan tinggi tersebut berkumpul dalam jummlah cukup besar di ruang intrapleural, sedangkan pada poses ekspurasi udara tidak dapat keluar sepenuhnya.
Hal inilah yang kemudian mengakibatkan kolaps paru paru di sisi ipsilateral dan bergesernya mediastinum ke sisi kontralateral .
Bahkan, kondisi ini diketahui juga dapat berkontribusi pada hipoksemia yang dapat memicu vasokonstriksi paru dan meningkatkan resistensi pembuluh darah paru .
Mengingat, tension pneumothorax ini disebabkan oleh peningkatan tekanan di rongga pleura yang mendorong jantung dan stuktur mediastinal ke sisi lain dada
Akibatnya, vena kava dan jantung kanan menjadi tertekan dan aliran balik vena pun terganggu dengan pengisian diastolic dan curah jantung yang menurun.
Lebih lanjut dipetakan bahwa tension pneumothorax dapat disebabkan oleh iatrogenik dan non iatrongenik
Faktor Resiko
-
Seseorang yang memiliki ruang kosong dalam paru paru (bulla) yang besar diketahui berisiko terkena tension pneumothorax.
Mengingat, ukuran bulla yang besar umumnya memiliki ketegangan yang tinggi, sehingga membuat dinding bulla tipis dan mudah pecah. Jika dinding bulla pecah maka dapat menyebabkan tekanan lebih tinggi di ruang pleura hingga mengakibatkan kompresi struktur mediastinal
-
Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) yang disertasi dengan hipertensi diketahui dapat menjadi salah satu faktor risiko tension pneumothorax.
-
Seorang pasien yang memiliki adesi fibrotik diketahui cenderung memiliki ukuran bulla yang besar dibandingkan dengan pasien yang tidak memiliki adesi fibrotik.
Sedangkan ukuran bulla yang besar diketahui sebagai salah satu faktor risiko tension pneumothorax. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa adesi fibrotik juga termasuk dalam salah satu faktor risiko tension pneumothorax.
CMD
Dalam melakukan diagnosis tension pneumothorax, awalnya harus ditentukan terlebih dahulu kestabilan pasien
Selanjutnya tindakan USG di samping tempat tidur dapat dilakukan jika pasien secara hemodinamik tidak stabil dan mengalami gagal napas akut Selain itu, pasein juga harus menjalani tes pernapasan, mulai dari jalan napas dan sirkulasinya
Jiko diagnosis sangat mencurigakan maka dekompresi jarum darurat atau torakotomi tabung dada harus segera dilakukan
Namun, jika pasien stabil secara hemodinamik, maka evaluasi radiografi dapat dilakukan untuk mendapatkan foto toraks (CXR) agar memastikan diagnosis
Dan jika diagnosis masih juga tidak terlihat jelas pada hasil rontgen maka tomografi dapat dilakukan
Perlu diketahui bahwa, metode diagnosis dengan tomografi memang sangat efektif untuk pneumotoraks, namun tidak dapat digunakan secara rutin
-
-
Edukasi
Edukasi yang dapat diberikan untuk mencegah pneumothorax antara lain gunakan sabuk pengaman dan perangkat pengendali pasif saat berkendara serta berhenti merokok untuk menghindari penyakit paru yang dapat memicu pneumothorax spontan sekunder.