Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
GANGGUAN KEPRIBADIAN DAN PERILAKU, GANGGUAN SOMATOFORM, ELDA ADITYA…
GANGGUAN KEPRIBADIAN DAN PERILAKU, GANGGUAN SOMATOFORM
-
-
Gangguan Somatoform
Definisi: Somatoform adalah kelompok gangguan yang meliputi simtom fisik (misalnya nyeri, mual, dan pening) tetapi pada dasarnya tidak dapat ditemukan penjelasan secara medis ataupun tidak terdapat gangguan fisiologis.
a. Gangguan somatisasi:
- merupakan gangguan dengan karakteristik berbagai keluhan atau gejala somatik yang tidak dapat dijelaskan secara adekuat dengan menggunakan hasil pemeriksaan fisik maupun laboratorium.
- Ciri utamanya adalah adanya gejala fisik yang bermacam-macam, berulang dan sering berubah yang biasanya sudah berlangsung selama beberapa tahun sebelum pasien datang ke psikiatri.
b. Gangguan Dismorfik Tubuh:
- Pasien dengan Body Dysmorphic Disorder mempunyai perasaan subjektif bahwa beberapa aspek penampilannya buruk padahal penampilannya normal atau nyaris baik.
- Pasien berkeyakinan kuat atau takut kalu dirinya tidak menarik.
c. Gangguan Hipokondriasis:
- Hipokondriasis didefinisikan sebagai seseorang yang berpreokupasi dengan ketakutan atau keyakinan menderita penyakit serius.
- Pasien hipokondriasis yakin bahwa mereka menderita penyakit serius yang belum bisa dideteksi, dan mereka sulit diyakinkan.
- Adanya keyakinan yang menetap sekurang-kurangnya satu penyakit fisik yang serius yang melandasi keluhan-keluhannya.
- Tidak mau menerima nasihat atau dukungan penjelasan dari beberapa dokter bahwa tidak ditemukan penyakit.
d. Gangguan Nyeri:
- pada gangguan ini individu akan mengalami gejala sakit atau nyeri pada satu tempat atau lebih, yang tidak dapat dijelaskan dengan pemeriksaan medis (non-psikiatri) maupun neurologi.
- Faktor psikologis sangat berperan terhadap gangguan ini.
- Gangguan ini disebut juga sebagai gangguan nyeri somatoform, gangguan nyeri psikogenik, gangguan nyeri atipikal.
e. Gangguan Konversi (Disosiatif): - suatu gangguan yang ditandai dengan adanya satu atau lebih gejala neurologis namun tidak dapat dijelaskan oleh gangguan neurologis atau medis yang diketahui.
- satu atau lebih gejala atau defisit yang mempengaruhi fungsi sensorik atau motorik volunter yang mengesankan adanya keadaan neurologis atau keadaan medis lain.
- Gambaran klinis:
- Defisit sensorik--> anestesia, parasetesia, kebutaan, tuli.
- Defisit motorik--> paralisis, kelemahan, gerakan involunter, kelainan pergerakan, aponia, opistotonus, kejang.
-
-
-