Pneumotoraks tension (terjadi pada 3-5% pasien pneumotoraks) dapat mengakibatkan kegagalan respirasi akut. Pio-pneumotoraks, hidro-pneumotoraks/hemo-pneumotoraks, henti jantung paru dan kematian (sangat jarang terjadi); pneumomediastinum dan emfisema subkutan sebagai akibat komplikasi pneumotoraks spontan, biasanya karenapecahnya bronkus, sehingga kelainan tersebut harus ditegakkan (insidensinya sekitar 1%), pneumotoraks simultan bilateral (insidensinya sekitar 2%),pneumotoraks kronik (insidensinya sekitar 5 %), bila tetap ada selama waktu lebih dari 3 bulan