Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
PID - Coggle Diagram
PID
Faktor resiko
-
-
-
Riwayat tindakan bedah ginekologis seperti biopsi endometrium, kuretase, histeroskopi
-
-
-
-
CMD
-
-
Pemeriksaan Fisik
-
-
pemeriksaan fisik ditemukan nyeri gerak serviks, nyeri tekan uterus, dan/atau nyeri tekan adnesa
Ikterus dan nyeri tekan kuadran atas dapat terjadi jika sudah terjadi penyebaran ke struktur perihepatis
-
Edukasi dan Pencegahan
Pada pasien PID, setelah terapi tuntas, pasien tetap harus melakukan skrining rutin setidaknya dua tahun sekali untuk mengurangi angka kekambuhan infeksi
Dukungan dan dorongan tenaga kesehatan dibutuhkan agar pasien berkomitmen untuk konsisten melakukan skrining
pasien juga diberikan edukasi agar senantiasa melakukan hubungan seksual yang sehat (hanya memiliki satu partner seksual, memiliki partner seksual yang juga tidak berganti-ganti partner seksual, serta menggunakan barrier/kondom saat melakukan hubungan seksual)
-
-
Defenisi
PID (pelvic inflammatory disease) atau penyakit radang panggul adalah infeksi dan radang pada saluran genitalia bagian atas (uterus, tuba falopii, ovarium, dan struktur-struktur sekitar panggul)
Patofisiologi
Patofisiologi PID (pelvic inflammatory disease) atau penyakit radang panggul dimulai dari infeksi di vagina atau serviks yang didapatkan dari infeksi menular seksual (IMS), biasanya disebabkan oleh C. trachomatis atau N. gonorrhoeae. Selanjutnya, bakteri tersebut naik ke saluran genitalia yang lebih atas. Mekanisme penyebab kenaikan ini diduga bersifat multifaktorial.
Tatalaksana
Cefotetan (2 g intravena [IV] setiap 12 jam) ditambah doksisiklin (100 mg per oral setiap 12 jam) atau
-
-
-
Doksisiklin (100 mg per oral dua kali sehari selama 2 minggu) ditambah seftriakson 500 mg intramuskular (IM) untuk satu dosis atau cefoxitin 2 g IM dengan probenesid (1g per oral) untuk satu dosis atau sefalosporin generasi ketiga parenteral lainnya